Piala Presiden 2025 dipastikan menjadi panggung prestisius bagi Liga Indonesia All-Stars yang kemungkinan besar akan diperkuat sejumlah pemain diaspora Timnas Indonesia. Ketua PSSI, Erick Thohir, telah membuka peluang bagi pemain-pemain yang selama ini membela Timnas senior untuk bergabung di ajang pramusim tersebut, sekaligus menjadi bagian dari persiapan panjang Timnas Indonesia jelang kompetisi internasional berikutnya.
Turnamen ini direncanakan berlangsung sebagai pemanasan sebelum Liga 1 musim 2025/2026 dimulai. Dengan menghadirkan Liga Indonesia All-Stars yang diisi para pemain terbaik dari berbagai klub dan potensi diaspora, ajang ini tak hanya menjadi pemanasan, tetapi juga magnet bagi para penggemar sepak bola Tanah Air.
Dalam pernyataannya, Erick Thohir menegaskan bahwa pemain-pemain diaspora yang belum terikat kontrak klub atau berstatus bebas transfer bisa diikutsertakan tanpa mengganggu komitmen mereka di klub Liga 1. Para pemain dari klub-klub besar seperti Persib Bandung, Arema FC, hingga Dewa United juga dipastikan tetap berada di klubnya masing-masing selama turnamen ini berlangsung.
Menariknya, saat ini ada beberapa pemain diaspora Timnas Indonesia yang tengah berada dalam status bebas transfer. Situasi ini membuka kesempatan bagi mereka untuk ikut memperkuat Liga Indonesia All-Stars di Piala Presiden 2025 tanpa kendala administrasi klub. Berikut ini tiga nama pemain diaspora yang berpotensi memperkuat skuad Liga Indonesia All-Stars:
Thom Haye
Thom Haye menjadi salah satu sosok paling menarik untuk dipertimbangkan mengisi lini tengah Liga Indonesia All-Stars. Pemain berusia 29 tahun ini baru saja berpisah dengan Almere City usai kontraknya tidak diperpanjang pada akhir musim 2024/2025. Dengan status bebas transfer, Haye sangat mungkin bergabung tanpa hambatan.
Meski bukan tipe gelandang yang produktif mencetak gol, kontribusi Haye dalam mengatur tempo permainan tidak bisa dipandang sebelah mata. Di Timnas Indonesia, Haye menjadi pengatur ritme permainan yang sangat efektif. Ia piawai dalam membaca permainan lawan, menjaga aliran bola, sekaligus meminimalisir kesalahan di lini tengah.
Pengalamannya bermain di level Eropa serta di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bersama Timnas Indonesia menjadikannya figur penting yang dapat membantu meningkatkan kualitas permainan tim di Piala Presiden 2025. Selain menambah kedalaman skuad, kehadiran Haye juga memberikan kesempatan bagi pemain muda lokal untuk belajar langsung dari pengalamannya.
Justin Hubner
Nama Justin Hubner sudah tidak asing lagi di kalangan pecinta sepak bola Indonesia. Bek tengah berusia 21 tahun ini sebelumnya berstatus pemain Wolverhampton Wanderers. Namun kini sedang mencari klub baru setelah petualangannya di Inggris berakhir.
Meski usianya masih tergolong muda, Hubner telah menunjukkan performa yang konsisten bersama Timnas Indonesia di berbagai pertandingan internasional penting. Di bawah arahan Shin Tae-yong maupun Patrick Kluivert, Hubner dipercaya menempati posisi kunci di jantung pertahanan skuad Garuda.
Kualitas Hubner sebagai bek tengah modern sangat dibutuhkan oleh Liga Indonesia All-Stars. Dengan kemampuan duel udara, ketangguhan membaca serangan lawan, serta distribusi bola yang baik dari lini belakang. Ia bisa menjadi pilar pertahanan yang kokoh. Piala Presiden 2025 dapat menjadi panggung sempurna baginya untuk menjaga ritme permainan sekaligus membuktikan kualitasnya di hadapan publik sepak bola Indonesia. Sembari menarik perhatian klub-klub potensial yang ingin mengontraknya.
Jordi Amat
Meski kini telah memasuki usia 33 tahun, Jordi Amat tetap menunjukkan kualitas tinggi sebagai pemain bertahan. Setelah resmi berpisah dengan Johor Darul Ta’zim (JDT), pemain yang pernah merumput di La Liga dan Premier League ini kini tengah berstatus bebas transfer.
Di Timnas Indonesia, Amat menjadi salah satu sosok senior yang tak hanya andal dalam menjaga lini pertahanan. Tetapi juga memainkan peran penting sebagai pemimpin di dalam lapangan. Kecerdasan membaca situasi pertandingan dan fleksibilitas posisinya, termasuk kemampuannya bermain sebagai gelandang bertahan. Ini menjadikannya aset berharga untuk komposisi Liga Indonesia All-Stars.
Kehadiran Jordi Amat dalam skuad tentu tidak hanya menambah kekuatan secara taktis, tetapi juga menjadi magnet perhatian publik dan media. Reputasinya di level internasional serta pengalamannya menghadapi berbagai tipe penyerang kelas dunia sangat bermanfaat bagi perkembangan para pemain muda Indonesia yang turut berpartisipasi di turnamen ini.
Langkah PSSI membuka pintu bagi pemain diaspora di ajang seperti Piala Presiden ini juga menunjukkan visi jangka panjang pembinaan sepak bola nasional. Selain mempersiapkan Timnas untuk event-event internasional mendatang, Piala Presiden 2025 juga memberikan hiburan berkualitas bagi pecinta sepak bola tanah air.