Persib Bandung terus menegaskan statusnya sebagai klub elite dalam sejarah sepak bola Indonesia setelah meraih juara keempat mereka. Kemenangan mereka di musim BRI Liga 1 2024/2025 menjadi tonggak penting karena mengukuhkan posisi Maung Bandung sebagai tim besar yang sanggup mencetak sejarah. Dengan capaian ini, Persib Bandung berhasil menyabet gelar juara secara beruntun dalam dua musim terakhir.
Keberhasilan Persib Bandung bukan hanya soal materi pemain dan kerja keras di lapangan. Tangan dingin para pelatih juga memainkan peran krusial dalam perjalanan emas tersebut. Hingga saat ini, sudah ada tiga pelatih yang berhasil mengantar Maung Bandung meraih trofi Liga Indonesia sejak era baru kompetisi tersebut dimulai pada musim 1994/1995.
Indra Thohir – Arsitek Kejayaan Pertama Persib di Era Liga Indonesia
Sosok Indra Thohir merupakan nama legendaris dalam perjalanan panjang Persib Bandung. Pada musim perdana Liga Indonesia 1994/1995, saat kompetisi menggabungkan dua format besar — Perserikatan dan Galatama — Indra Thohir menjadi pelatih pertama yang mempersembahkan gelar juara untuk Persib Bandung.
Di bawah kepemimpinannya, Persib tampil tanpa pemain asing. Mereka mengandalkan nama-nama lokal seperti Robby Darwis, Yusuf Bachtiar, dan Ajat Sudrajat. Di partai final, tim asal Bandung berhasil menundukkan Petrokimia Putra dengan skor tipis 1-0 lewat gol tunggal Sutiono Lamso.
Kemenangan ini tidak hanya penting secara prestasi. Gelar tersebut juga menandai awal era kejayaan baru bagi Persib di panggung nasional. Pendekatan taktis Indra Thohir dikenal disiplin dan efisien, serta mampu membentuk semangat tim yang kuat. Meski tanpa bintang asing, performa Persib tetap tangguh dan kompetitif.
Djadjang Nurdjaman – Kembalikan Kejayaan Setelah Dua Dekade Penantian
Dua puluh tahun kemudian, pada musim 2014, Persib Bandung kembali mengangkat trofi liga berkat sentuhan tangan pelatih lokal lainnya — Djadjang Nurdjaman. Pria yang akrab disapa Djanur ini berhasil membawa pulang gelar juara Indonesia Super League (ISL) setelah perjalanan panjang dan penuh tantangan.
Skuad Persib saat itu diisi oleh pemain berkualitas tinggi. Nama-nama seperti Vladimir Vujovic, Makan Konate, Hariono, hingga kapten karismatik Firman Utina menjadi andalan di lapangan. Final ISL 2014 menjadi momen paling berkesan ketika Persib mengalahkan Persipura Jayapura lewat adu penalti setelah bermain imbang 2-2 dalam waktu normal.
Kemenangan ini sangat emosional bagi Djadjang karena ia adalah bagian dari skuad Persib yang juga berjaya di era 1990-an sebagai pemain. Membawa klub yang ia cintai menjadi juara, kali ini sebagai pelatih, menjadikan pencapaian tersebut terasa jauh lebih istimewa. Djanur berhasil mengembalikan kepercayaan publik terhadap potensi pelatih lokal.
Bojan Hodak – Raja Baru yang Ciptakan Sejarah Back to Back Champion
Nama Bojan Hodak kini menjadi sorotan utama setelah mencetak sejarah baru bersama Persib Bandung. Pelatih asal Kroasia ini sukses membawa Maung Bandung meraih gelar juara dua musim berturut-turut, yaitu musim 2023/2024 dan 2024/2025. Pencapaian ini menjadikannya pelatih pertama yang mampu memberikan back to back champion dalam sejarah klub sejak Liga Indonesia bergulir.
Bojan tiba pada musim 2023/2024 menggantikan Luis Milla yang mundur di tengah performa buruk Persib. Saat itu, tim dalam kondisi terpuruk. Namun Hodak dengan cepat membawa stabilitas dan memperbaiki pola permainan. Dalam waktu singkat, ia menciptakan gaya bermain yang solid, pragmatis, dan efektif.
Di Championship Series musim 2023/2024, Persib menyingkirkan Borneo FC di semifinal. Kemudian mereka mengalahkan Madura United di final dan meraih trofi juara dengan sangat meyakinkan. Satu musim berikutnya, Hodak memimpin tim hingga mengunci gelar BRI Liga 1 2024/2025 pada pekan ke-31 — sebuah pencapaian yang luar biasa cepat dan efisien.
Kinerja Hodak dipuji oleh banyak pihak, termasuk para pengamat sepak bola nasional. Ia berhasil membangun chemistry tim, menjaga konsistensi permainan, dan menciptakan suasana yang kompetitif di dalam skuad. Prestasi ini membuatnya pantas disebut sebagai pelatih paling spesial dalam sejarah Persib Bandung.
Bojan Hodak Ukir Nama di Hati Bobotoh dan Sejarah Klub
Pencapaian back to back menjadi bukti nyata betapa berpengaruhnya Bojan Hodak bagi klub. Ia tidak hanya mengantar tim meraih gelar, tetapi juga mengangkat moral dan mental para pemain. Pendekatannya yang lugas dan manajerial yang tegas membuat tim tampil konsisten sepanjang musim.
Bobotoh pun mengapresiasi kerja keras sang pelatih. Di setiap laga kandang, nama Hodak kerap diteriakkan sebagai bentuk penghargaan. Ia telah berhasil menorehkan namanya di lembar sejarah Persib. Dua gelar beruntun yang diraihnya menjadikan ia pelatih tersukses sepanjang sejarah Maung Bandung di era Liga Indonesia.