Transfer Jadon Sancho ke AS Roma menjadi salah satu saga panas di bursa transfer musim ini. Kabar mengenai kepindahan winger Manchester United tersebut ke Italia sempat ramai diperbincangkan, terutama setelah muncul laporan bahwa kedua klub sudah mencapai kesepakatan awal. Namun, proses negosiasi ternyata tidak berjalan mulus karena muncul hambatan besar terkait persoalan gaji. Situasi ini membuat kepindahan Sancho ke Serie A berada di ujung tanduk dan belum bisa dipastikan akan segera terwujud.
Dalam dunia sepak bola modern, faktor finansial kerap menjadi penghalang utama dalam setiap transfer pemain top. Meski Manchester United dan AS Roma disebut telah sepakat mengenai nilai transfer, perbedaan pandangan soal besaran gaji menjadi batu sandungan. Sancho sendiri merupakan pemain dengan bayaran tinggi di Old Trafford, dan permintaan gajinya dinilai tidak sesuai dengan struktur keuangan yang diterapkan Roma. Hal ini menimbulkan dilema bagi sang pemain, apakah ia rela menurunkan tuntutannya atau lebih memilih menunggu tawaran lain yang lebih menggiurkan.
Situasi pelik ini membuat banyak pihak menantikan keputusan akhir Sancho. Publik Italia maupun Inggris sama-sama menunggu kejelasan, apakah winger asal Inggris itu bersedia melanjutkan karier di Serie A atau tetap bertahan di Liga Inggris hingga kontraknya bersama Manchester United habis. Dengan kondisi yang masih buntu, drama transfer ini diprediksi masih akan berlanjut hingga detik-detik akhir bursa.
Kesepakatan Manchester United dan AS Roma Hampir Tercapai
Menurut laporan media Italia, Manchester United dan AS Roma sebenarnya sudah menyetujui skema transfer. Nilai yang disepakati disebut berada di kisaran 23 juta Euro dengan mekanisme peminjaman terlebih dahulu, lalu kewajiban membeli secara permanen di akhir musim. Bagi pihak United, opsi ini dianggap ideal karena mampu meringankan beban gaji dan memberi pemasukan tambahan.
Setan Merah memang berada dalam posisi yang harus segera mengambil keputusan. Kontrak Sancho di Old Trafford akan berakhir pada akhir musim, sehingga penjualan sekarang adalah kesempatan terakhir untuk mendapatkan dana segar dari sang pemain. Oleh karena itu, United tidak keberatan melepasnya, bahkan dengan harga di bawah ekspektasi awal.
Gaji Tinggi Jadi Penghalang Utama
Meski kesepakatan antarklub sudah hampir rampung, masalah utama justru muncul dari sisi pribadi Sancho. Gaji kotor sang pemain di Manchester United kabarnya mencapai 15 juta Euro per musim, angka yang sangat jauh di atas kemampuan keuangan Roma. Klub Serie A itu selama ini dikenal ketat dalam mengatur struktur gaji, sehingga tidak mungkin memenuhi permintaan setinggi itu.
Tanpa adanya kesediaan Sancho untuk memangkas tuntutan finansial, transfer ini akan sulit terealisasi. Negosiasi antara agen pemain dan manajemen Roma pun berjalan alot, karena kedua pihak mencoba mencari titik temu yang tidak merugikan salah satu. Inilah alasan mengapa kepindahan Sancho masih berstatus menggantung meskipun kedua klub sudah setuju.
Solusi dari AS Roma: Kontrak Jangka Panjang
Roma sendiri tidak tinggal diam menghadapi situasi pelik ini. Mereka menawarkan solusi berupa kontrak berdurasi lima tahun untuk Sancho. Dengan skema ini, beban gaji dapat tersebar lebih panjang, sehingga Roma hanya perlu membayar sekitar 4,5 juta Euro per musim ditambah bonus performa. Nilai tersebut tentu lebih masuk akal dibanding tuntutan awal Sancho.
Selain itu, Roma juga memberikan opsi kenaikan gaji secara bertahap setiap tahun. Strategi ini diharapkan dapat menarik minat sang winger agar mau menerima pinangan klub. Namun, hingga kini Sancho belum memberikan jawaban final. Ia masih mempertimbangkan pilihan lain, terutama karena Juventus dan Besiktas dikabarkan juga tertarik merekrutnya.
Pilihan Berat untuk Jadon Sancho
Kini, keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Sancho. Apabila ia ingin bermain reguler dan kembali menemukan performa terbaik, menerima tawaran Roma bisa menjadi langkah bijak. Kesempatan tampil di Serie A sekaligus menjadi ajang pembuktian setelah periode sulitnya di Manchester United.
Namun, jika prioritasnya tetap pada gaji tinggi, maka besar kemungkinan ia akan menunggu tawaran dari klub lain yang mampu memenuhi ekspektasi finansialnya. Situasi ini tentu tidak menguntungkan Roma, karena mereka harus segera memastikan skuad sebelum kompetisi Serie A musim 2025/2026 dimulai.