Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, resmi menambah enam asisten baru dalam jajaran kepelatihan Skuad Garuda. Keputusan ini diambil untuk memperkuat strategi dan persiapan tim menghadapi Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Keenam asisten tersebut adalah Quentin Jacoba, Leo Echteld, Chesley ten Oever, Jordy Kluitenberg, Bram Verbruggen, dan Regi Blinker.
Sebelumnya, Kluivert telah memiliki empat asisten, yaitu Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, dan Sjoerd Woudenberg. Dengan tambahan enam nama baru, Timnas Indonesia kini memiliki jajaran kepelatihan yang lebih lengkap dan siap menghadapi laga berat melawan Australia serta Bahrain pada Maret 2025.
Berikut adalah profil lengkap enam asisten baru yang akan membantu Patrick Kluivert di Timnas Indonesia.
Quentin Jacoba – Pelatih Fisik Berpengalaman
Quentin Jacoba adalah pelatih fisik yang sebelumnya telah bekerja sama dengan Kluivert di Timnas Curacao. Jacoba memiliki latar belakang sebagai mantan pesepakbola profesional dan pernah bermain untuk klub-klub Belanda seperti FC Eindhoven serta Kozakken Boys. Ia juga mencatatkan sembilan caps bersama Timnas Curacao antara 2016 dan 2020.
Sebagai pelatih fisik, Jacoba bertanggung jawab atas kebugaran pemain. Ia akan memastikan para pemain memiliki kondisi fisik prima sebelum bertanding. Dengan pendekatan profesional dan program latihan yang terstruktur, diharapkan daya tahan fisik para pemain meningkat untuk menghadapi pertandingan intens di level internasional.
Leo Echteld – Fisioterapis
Leo Echteld adalah fisioterapis ternama asal Belanda yang memiliki pengalaman menangani pemain di klub besar seperti Inter Milan dan AC Milan. Ia juga merupakan pendiri Fysiomed, pusat medis olahraga yang terkenal di dunia sepak bola.
Sebagai fisioterapis, Echteld bertugas memastikan para pemain tetap dalam kondisi fisik optimal. Ia akan membantu proses pemulihan cedera, merancang program rehabilitasi, serta memastikan para pemain tetap bugar di tengah jadwal pertandingan yang padat. Keberadaannya sangat penting untuk menjaga performa Timnas Indonesia selama kualifikasi Piala Dunia 2026.
Chesley ten Oever – Spesialis Terapi Manual untuk Pemain
Chesley ten Oever adalah fisioterapis yang mengkhususkan diri dalam terapi manual. Ia bekerja di Fysiomed dan memiliki pengalaman luas dalam menangani berbagai cedera olahraga. Fokus utamanya adalah menangani nyeri punggung, leher, serta cedera pangkal paha dan pinggul.
Dengan pendekatan yang menggabungkan fisioterapi, pelatihan pribadi, dan peningkatan performa olahraga, Chesley diharapkan dapat membantu pemain Timnas Indonesia mencapai kondisi fisik terbaik. Perannya akan sangat vital dalam mendukung kebugaran dan pemulihan pemain di setiap pertandingan.
Jordy Kluitenberg – Ahli Analisis Video untuk Strategi Tim
Jordy Kluitenberg adalah analis video asal Belanda dengan pengalaman di klub-klub Eredivisie seperti Heerenveen dan PEC Zwolle. Ia pernah bekerja sama dengan Patrick Kluivert di Adana Demirspor, Turki, selama musim 2023/24.
Sebagai analis video, Jordy bertugas mengevaluasi rekaman pertandingan untuk memberikan wawasan taktis. Analisis yang mendalam akan membantu pelatih dalam menyusun strategi yang lebih efektif dan mengoptimalkan performa tim. Dengan teknologi dan metode modern, analisisnya diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para pemain terhadap lawan dan taktik permainan.
Bram Verbruggen – Psikolog Olahraga dan Pengembang Tim
Bram Verbruggen adalah pengembang tim (team developer) yang saat ini bekerja dengan Go Ahead Eagles, klub Eredivisie Belanda. Ia memiliki latar belakang dalam psikologi konseling dan pernah bekerja di Valencia CF dalam program pengembangan talenta internasional.
Peran Bram berfokus pada pembentukan kohesi tim dan pengembangan individu pemain. Dengan pendekatan berbasis psikologi, ia akan membantu para pemain dalam menghadapi tekanan serta meningkatkan dinamika tim secara keseluruhan. Kontribusinya sangat penting dalam membangun mentalitas juara di dalam skuad Garuda.
Regi Blinker – Mentor Berpengalaman
Regi Blinker adalah mantan pemain sayap yang pernah membela Feyenoord, Celtic, dan Sheffield Wednesday. Setelah pensiun, ia beralih ke dunia bisnis dan mendirikan “Life After Football,” majalah gaya hidup untuk pemain sepak bola profesional.
Sebagai bagian dari staf kepelatihan, Regi akan berperan sebagai mentor bagi para pemain muda. Dengan pengalaman luas di dunia sepak bola, ia dapat memberikan wawasan tentang bagaimana menghadapi tekanan serta meningkatkan permainan mereka di level internasional. Regi diharapkan dapat membantu pemain Timnas Indonesia dalam mengasah mentalitas pemenang.