Timnas Indonesia U-17 berhasil mengamankan satu tempat di babak 8 Besar Piala Asia U-17 2025 setelah tampil luar biasa di babak penyisihan grup. Namun, memasuki fase gugur, Garuda Muda harus bersiap menghadapi regulasi unik yang diterapkan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Tak ada babak extra time. Jika pertandingan berakhir imbang, laga langsung dilanjutkan ke babak adu penalti.
Aturan ini tentu mengubah pendekatan tim dalam menyusun strategi laga. Tim yang ingin melangkah ke semifinal tak hanya dituntut tampil konsisten selama 90 menit, tetapi juga wajib siap secara mental menghadapi tensi adu penalti yang sering kali penuh tekanan.
Indonesia U-17 Siap Hadapi Tantangan Besar di Fase Gugur
Tim asuhan Nova Arianto melangkah ke babak perempat final dengan catatan sempurna. Tiga kemenangan beruntun di Grup C membawa Indonesia memuncaki klasemen dan menunjukkan dominasi luar biasa. Penampilan solid dari lini belakang hingga lini serang memperlihatkan perkembangan yang menjanjikan dalam performa Garuda Muda.
Di babak 8 Besar, Indonesia akan berhadapan dengan tim kuat asal Asia Timur, Korea Utara. Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung pada Senin, 14 April 2025, pukul 21.00 WIB di Stadion King Abdullah, Arab Saudi.
Korea Utara lolos sebagai runner-up Grup D. Mereka tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan, meski hanya meraih satu kemenangan dan dua hasil imbang. Meski demikian, soliditas permainan Korea Utara harus diwaspadai. Mereka dikenal sebagai tim yang bermain disiplin dan memiliki organisasi pertahanan yang kuat.
Regulasi Tanpa Extra Time: Strategi Tim Diuji
Peraturan fase gugur di Piala Asia U-17 2025 memang berbeda dibandingkan dengan turnamen level senior. AFC secara resmi menetapkan bahwa tidak akan ada perpanjangan waktu dua kali 15 menit jika skor tetap imbang setelah waktu normal. Ini berarti tim harus tampil maksimal dalam 90 menit dan siap mental untuk skenario penalti.
Keputusan ini diambil demi menjaga kebugaran fisik para pemain muda. Mengingat usia mereka yang masih dalam tahap perkembangan, risiko cedera akibat pertandingan panjang menjadi perhatian utama penyelenggara.
Contoh nyata dari penerapan aturan ini terlihat saat Jepang menghadapi Arab Saudi pada laga 8 Besar, Minggu 13 April 2025. Laga berakhir 2-2 di waktu normal. Arab Saudi akhirnya keluar sebagai pemenang melalui drama adu penalti dengan skor 3-2.
Adu Penalti Jadi Penentu: Tantangan Mental Bagi Pemain Muda
Ketika laga harus ditentukan lewat adu penalti, maka mentalitas menjadi faktor krusial. Tidak semua pemain muda memiliki pengalaman cukup dalam menghadapi tekanan seperti ini. Oleh karena itu, persiapan taktis dan psikologis sebelum pertandingan menjadi bagian penting dari latihan tim.
Nova Arianto dan jajaran pelatih harus membekali pemain dengan latihan tendangan penalti. Selain teknik, aspek ketenangan dan kepercayaan diri juga akan menentukan hasil. Sebab, dalam situasi adu penalti, satu kesalahan kecil bisa menjadi pembeda antara kemenangan dan kegagalan.
Beberapa negara yang telah melalui fase ini menunjukkan bahwa keberanian mengambil keputusan dan penempatan bola yang cermat lebih penting daripada kekuatan tendangan. Skema latihan adu penalti harus menjadi perhatian ekstra dalam sesi latihan jelang pertandingan melawan Korea Utara.
Jadwal Lengkap Babak 8 Besar Piala Asia U-17 2025
Turnamen Piala Asia U-17 2025 kini memasuki fase krusial. Empat pertandingan di babak 8 Besar sudah dijadwalkan dan menjadi tontonan menarik bagi pecinta sepak bola Asia, termasuk penggemar Timnas Indonesia U-17.
Berikut jadwal lengkap babak perempat final:
Minggu, 13 April 2025
-
Jepang 2-2 Arab Saudi (Arab Saudi menang 3-2 melalui adu penalti)
Senin, 14 April 2025
-
Uzbekistan 3-1 Uni Emirat Arab
-
Indonesia vs Korea Utara (pukul 21.00 WIB)
Selasa, 15 April 2025
-
Tajikistan vs Korea Selatan (pukul 00.15 WIB)
Empat pemenang dari pertandingan ini akan melangkah ke babak semifinal. Selain tiket ke babak selanjutnya, tim-tim tersebut juga akan memastikan tempat di Piala Dunia U-17 2025 sebagai wakil Asia.
Indonesia Incar Sejarah Baru di Panggung Asia
Bagi Indonesia, lolos ke semifinal akan menjadi sejarah baru dalam kiprah sepak bola usia muda di tingkat Asia. Sejauh ini, capaian Garuda Muda sangat menjanjikan dan penuh harapan. Namun, tantangan besar menanti, terutama karena sistem tanpa perpanjangan waktu bisa membuat pertandingan berakhir dramatis.
Menghadapi Korea Utara dan potensi laga adu penalti, Indonesia perlu tampil disiplin sejak menit pertama. Keberanian, kecermatan, dan kesiapan mental akan menjadi faktor utama untuk bisa melangkah lebih jauh di turnamen ini.
