Real Madrid kembali menjadi sorotan setelah muncul rumor kuat terkait niat mereka merekrut Xabi Alonso sebagai pelatih baru musim panas ini. Kabar ini menyeruak setelah performa tim yang kurang meyakinkan di kompetisi Eropa, khususnya saat mereka disingkirkan oleh Arsenal dengan agregat mencolok 1-5 di babak gugur Liga Champions.
Alonso, yang saat ini menangani Bayer Leverkusen dengan penuh kesuksesan, dinilai sebagai sosok ideal untuk menggantikan Carlo Ancelotti. Namun, upaya mendatangkannya tidak akan murah dan penuh tantangan dari sisi waktu dan biaya.
Klausul Rilis Tinggi Jadi Tantangan Utama bagi Real Madrid
Menurut laporan dari media terkemuka Jerman, BILD, Xabi Alonso masih memiliki kontrak aktif dengan Bayer Leverkusen hingga Juni 2026. Artinya, Madrid tak bisa sembarangan memboyongnya ke Santiago Bernabéu. Klub asal Bundesliga tersebut menyisipkan klausul pelepasan dengan nilai fantastis—dua digit dalam satuan juta euro. Setidaknya, Madrid harus mengeluarkan dana sekitar 10 juta euro jika ingin membawa pulang mantan gelandang mereka itu sebagai pelatih.
Leverkusen juga tidak akan melepas Alonso tanpa pertimbangan matang. Meski sang pelatih kabarnya telah memiliki kesepakatan informal dengan pihak Madrid, klub tetap berpegang pada perjanjian resmi. Mereka ingin mendapatkan kompensasi penuh atas jasanya. Alonso dinilai sebagai arsitek utama kebangkitan Leverkusen di musim ini.
Madrid Terdesak Waktu: Jadwal Ketat Jadi Tekanan Tambahan
Real Madrid juga dihadapkan pada kenyataan bahwa waktu mereka sangat terbatas untuk melakukan transisi kepelatihan. Jadwal padat menanti selepas musim La Liga berakhir. Setelah pertandingan penutup liga pada 26 Mei mendatang, Madrid hanya memiliki waktu sekitar 24 hari sebelum tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. Turnamen ini akan dimulai pada 15 Juni dan menjadi tantangan awal bagi siapapun yang akan menjadi pelatih baru.
Masalah semakin rumit karena banyak pemain inti Madrid diperkirakan akan membela negara masing-masing di agenda internasional pada periode tersebut. Nama-nama seperti Vinícius Junior dan Jude Bellingham dipastikan akan memperkuat tim nasional mereka, sehingga tidak bisa langsung mengikuti latihan persiapan klub.
Bagi Alonso, ini bisa menjadi ujian berat di awal kariernya bersama Los Blancos. Ia akan dituntut membentuk strategi dan pendekatan taktis dalam waktu yang sangat sempit. Madrid pun harus berpikir cepat dan matang sebelum mengambil langkah perekrutan.
Tekanan Finansial dan Spekulasi Alternatif Pengganti Ancelotti
Sejarah mencatat bahwa Real Madrid bukan klub yang kerap menggelontorkan dana besar hanya untuk merekrut pelatih. Namun, situasi kali ini tampaknya berbeda. Kegagalan tim di Liga Champions dan performa tak stabil sepanjang musim membuat tekanan terhadap Ancelotti kian besar. Kebutuhan untuk menyegarkan taktik dan strategi menjadi alasan utama mengapa sosok seperti Alonso sangat diminati.
Meski begitu, pihak manajemen Madrid disebut masih mencoba menurunkan nilai transfer Alonso melalui jalur negosiasi. Beberapa petinggi klub juga masih mempertimbangkan opsi lain. Jurgen Klopp, yang saat ini sedang rehat dari dunia kepelatihan, ikut masuk dalam radar. Kehadirannya di tribun Santiago Bernabéu dalam laga baru-baru ini juga memanaskan spekulasi tersebut.
Di sisi lain, direktur olahraga Leverkusen, Simon Rofles, secara tegas membantah bahwa Alonso akan hengkang. Dalam sebuah pernyataan bulan lalu, Rofles mengatakan bahwa sang pelatih akan tetap di Leverkusen dan tidak memiliki rencana untuk pergi dalam waktu dekat.
Fokus Manajemen Madrid Berpacu dengan Waktu
Situasi yang berkembang ini menempatkan manajemen Real Madrid pada posisi yang sangat krusial. Mereka harus mengambil keputusan cepat demi menjaga kestabilan tim, sekaligus bersiap menghadapi kompetisi yang lebih besar dalam waktu dekat. Jika terlambat memutuskan, Madrid bisa kehilangan momentum, terutama saat banyak rival mulai mempersiapkan diri untuk musim baru.
Perekrutan Alonso bisa menjadi proyek jangka panjang bagi Madrid. Sosoknya dikenal memiliki filosofi bermain modern dan pendekatan taktik progresif. Namun, semua itu hanya bisa terwujud jika proses negosiasi dengan Leverkusen berjalan lancar. Madrid tidak hanya membutuhkan pelatih dengan kualitas teknis tinggi, tetapi juga figur yang mampu beradaptasi cepat di bawah tekanan besar.
Dengan musim yang masih menyisakan beberapa pertandingan, perhatian penggemar dan pengamat kini tertuju pada langkah selanjutnya dari manajemen klub ibu kota Spanyol tersebut. Apakah mereka akan berani membayar mahal untuk Alonso, atau justru mempertahankan Ancelotti meski tekanan semakin besar?