Wednesday, April 30, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaPSIS Semarang Resmi Pecat Gilbert Agius: Tren Negatif Jadi Faktor Utama

PSIS Semarang Resmi Pecat Gilbert Agius: Tren Negatif Jadi Faktor Utama

Manajemen PSIS Semarang membuat keputusan besar pada Selasa, 29 April 2025, dengan mengakhiri kontrak pelatih kepala mereka, Gilbert Agius. Langkah ini diambil setelah tim mengalami serangkaian hasil buruk dalam kompetisi BRI Liga 1 2024/2025.

Direktur Utama PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), Agung Buwono, mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil karena performa tim yang tidak memenuhi harapan manajemen. “Hari ini kami mengambil keputusan untuk memberhentikan Coach Gilbert karena hasil yang tidak sesuai dengan harapan,” ujar Agung dalam keterangan resmi yang diterima oleh Bola.com. Keputusan ini menandai berakhirnya hubungan kerja antara PSIS dan pelatih asal Malta tersebut, yang sudah berlangsung selama dua tahun lebih.

- Advertisement -
asia9QQ

Evaluasi Performa PSIS Semarang di BRI Liga 1 2024/2025

PSIS Semarang menunjukkan tren performa yang kurang memuaskan sepanjang BRI Liga 1 2024/2025. Tim yang dikenal dengan julukan Mahesa Jenar ini hanya mampu meraih kemenangan satu kali dalam sepuluh pertandingan terakhir. Hasil buruk ini membuat posisi mereka di klasemen semakin terancam, meskipun pada awal musim mereka sempat menunjukkan performa yang lebih baik.

Kekalahan demi kekalahan yang dialami PSIS, ditambah dengan hasil imbang yang minim poin, memaksa manajemen untuk bertindak cepat. Meskipun Agius sudah memimpin tim selama lebih dari dua tahun, tidak adanya perubahan signifikan dalam permainan tim dan keberlanjutan tren negatif tersebut membuat manajemen merasa perlu untuk mencari pelatih baru yang dapat memberikan dorongan baru bagi tim.


Proses Pemecatan Gilbert Agius dan Ucapan Terima Kasih

Meskipun ada keputusan untuk mengakhiri kerja sama, proses pemecatan Agius dilakukan dengan profesional. Pada Senin, 28 April 2025, Gilbert Agius masih memimpin latihan bersama pemain PSIS di Lapangan Wisesa. Namun, keesokan harinya, statusnya sebagai pelatih utama telah resmi berakhir.

Agung Buwono, Direktur Utama PT MJS, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Agius atas dedikasinya selama ini. “Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi Coach Gilbert Agius selama ini,” ujar Agung. Dedikasi Agius yang telah melatih PSIS selama lebih dari dua tahun, meskipun dengan hasil yang beragam, tetap diakui oleh manajemen. Keputusan untuk berpisah bukan karena masalah pribadi, melainkan karena kebutuhan tim untuk bangkit dari performa buruk.


Muhammad Ridwan Ditetapkan Sebagai Caretaker PSIS Semarang

Setelah pemecatan Gilbert Agius, manajemen PSIS Semarang tidak langsung menunjuk pelatih permanen. Sebagai langkah sementara, tugas sebagai pelatih kepala diserahkan kepada asisten pelatih Muhammad Ridwan, yang kini resmi menjadi caretaker tim.

Ridwan, yang sebelumnya berperan sebagai asisten, akan memimpin PSIS dalam sisa pertandingan musim ini. Sebagai caretaker, Ridwan diharapkan mampu memberikan suntikan semangat baru kepada pemain dan membawa tim keluar dari ancaman degradasi. “Pada sisa musim ini, Coach Ridwan bakal menjadi caretaker PSIS Semarang,” ungkap Agung Buwono.


Sisa Laga PSIS Semarang: Pertaruhan untuk Lolos dari Degradasi

Muhammad Ridwan akan segera menghadapai ujian berat di pertandingan berikutnya. PSIS Semarang dijadwalkan untuk melakoni laga tandang melawan Bali United pada Kamis, 1 Mei 2025, di Stadion I Kapten Wayan Dipta, Kabupaten Gianyar. Laga ini sangat penting bagi Mahesa Jenar karena mereka masih berjuang untuk keluar dari zona degradasi.

Pada empat pertandingan terakhir musim ini, PSIS harus mampu mengumpulkan poin maksimal agar terhindar dari ancaman degradasi. Para pemain, yang sebagian besar sudah mengenal filosofi pelatih sementara, diharapkan bisa menunjukkan permainan terbaik mereka demi menjaga asa bertahan di Liga 1.


Tren Negatif PSIS Semarang yang Menghantui Gilbert Agius

Salah satu alasan utama dibalik pemecatan Gilbert Agius adalah hasil buruk yang terus menghantui tim sepanjang putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Setelah meraih kemenangan terakhir pada pekan ke-20 saat mengalahkan PSBS Biak dengan skor 3-1, PSIS Semarang tidak mampu memenangkan satu pertandingan pun dalam sepuluh laga berikutnya.

Dari sepuluh pertandingan tersebut, PSIS mencatatkan enam kekalahan dan empat hasil imbang. Dengan hanya mengoleksi empat poin dalam periode tersebut, mereka terperosok ke papan bawah klasemen. Tren negatif ini membuat manajemen PSIS terpaksa mengambil keputusan drastis untuk mengakhiri kerja sama dengan Agius demi menyelamatkan tim.


Dampak Pemecatan Terhadap Tim dan Harapan PSIS Semarang

Keputusan untuk mengganti pelatih di tengah musim jelas memberikan dampak besar terhadap dinamika tim. Meskipun banyak yang berharap Muhammad Ridwan bisa membawa angin segar, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. PSIS Semarang kini harus segera beradaptasi dengan gaya kepelatihan Ridwan dan berharap bisa meraih kemenangan dalam laga-laga krusial mendatang.

Dengan sisa empat pertandingan yang sangat menentukan, PSIS harus fokus untuk memperbaiki performa mereka. Jika mereka gagal mengumpulkan poin penuh, ancaman degradasi akan semakin dekat. Oleh karena itu, setiap pertandingan menjadi sangat penting untuk masa depan tim ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments