Piala Dunia Antarklub 2025 menjadi panggung kejutan besar dalam dunia sepak bola internasional. Turnamen yang digelar di Amerika Serikat ini menampilkan format baru dengan 32 tim dan hadiah fantastis mencapai 40 juta USD. Namun sorotan utama bukan hanya pada hadiah atau kemegahan kompetisi, melainkan pada tumbangnya raksasa-raksasa Eropa di tangan klub-klub non-Eropa.
Dalam babak 16 besar yang telah usai, delapan tim berhasil mengamankan tempat di perempat final. Menariknya, banyak klub elite Eropa seperti Real Madrid, Manchester City, Chelsea, Atletico Madrid, hingga Inter Milan gagal melanjutkan kiprah mereka. Sebaliknya, klub-klub dari Arab Saudi dan Brasil tampil luar biasa dan berhasil menyingkirkan tim-tim favorit.
Fenomena ini membuktikan bahwa kekuatan sepak bola global mulai merata. Klub-klub dari luar Eropa kini tak bisa lagi dianggap remeh, terutama setelah diguyur investasi besar dan memiliki strategi permainan yang semakin kompetitif. Inilah deretan hasil mengejutkan dari Piala Dunia Antarklub 2025 yang menjadi bukti nyata perubahan peta kekuatan sepak bola dunia.
Real Madrid Gagal Menang Kontra Al Hilal
Real Madrid memulai langkah mereka di Grup H dengan status sebagai favorit. Namun, mereka langsung dihadang oleh kejutan dari Al Hilal, wakil Arab Saudi yang tampil disiplin dan penuh percaya diri.
Laga berakhir imbang 1-1 setelah Ruben Neves mencetak gol dari titik putih. Yassine Bounou tampil sebagai pahlawan Al Hilal dengan menggagalkan penalti Federico Valverde di menit akhir. Hasil ini bukan hanya memalukan bagi Madrid, tapi juga menjadi sinyal kuat bahwa klub-klub Arab Saudi kini patut diperhitungkan secara global.
PSG Tersungkur oleh Botafogo
Di Grup B, Paris Saint-Germain membawa harapan besar sebagai juara Liga Champions Eropa. Tapi mereka justru dikejutkan oleh kekompakan Botafogo, klub asal Brasil.
PSG memang menguasai permainan, namun penyelesaian akhir mereka buruk. Igor Jesus memanfaatkan satu peluang emas dan mencetak gol kemenangan. Kemenangan 1-0 ini menjadi bukti bahwa klub Brasil masih sangat kompetitif dan memiliki determinasi tinggi untuk mengalahkan klub-klub papan atas Eropa.
Flamengo Libas Chelsea dengan Permainan Atraktif
Chelsea menjadi korban berikutnya dari dominasi wakil Amerika Selatan. Menghadapi Flamengo di Grup D, The Blues harus mengakui keunggulan lawan dengan skor telak 1-3.
Chelsea sempat unggul lewat Pedro Neto, tapi Flamengo bangkit dengan performa menawan. Gol-gol dari Bruno Henrique, Danilo, dan Wallace Yan membuat Chelsea tak berkutik. Flamengo memperlihatkan intensitas dan ketajaman yang tidak bisa ditandingi oleh pasukan Mauricio Pochettino.
Atletico Madrid Gagal Lolos Meski Menang
Atletico Madrid juga mengalami nasib pahit meski menang 1-0 atas Botafogo di pertandingan terakhir fase grup. Sayangnya, hasil tersebut tidak cukup karena mereka kalah selisih gol dan harus tersingkir.
PSG dan Botafogo melaju ke babak 16 besar, sementara Atletico harus pulang lebih awal. Tersingkirnya tim asuhan Diego Simeone di fase grup menjadi ironi tersendiri mengingat reputasi kuat mereka di turnamen besar.
Inter Milan Dipaksa Pulang oleh Fluminense
Laga 16 besar mempertemukan Inter Milan dengan Fluminense, dan hasilnya kembali mengejutkan publik Eropa. Fluminense tampil efisien dan menang 2-0 berkat gol German Cano di menit ke-3 dan Hercules di penghujung laga.
Inter tampil dominan dalam penguasaan bola, tetapi Fluminense jauh lebih efektif dalam penyelesaian. Kekalahan ini juga menjadi debut buruk bagi pelatih anyar Inter, Cristian Chivu, yang menggantikan Simone Inzaghi di awal musim.
Manchester City Tersingkir Secara Dramatis oleh Al Hilal
Drama paling menegangkan terjadi saat Manchester City bertemu Al Hilal di babak 16 besar. Pertandingan berlangsung ketat dan berlangsung hingga babak tambahan.
City unggul lewat Bernardo Silva, tapi Al Hilal membalas dengan dua gol cepat. Haaland sempat menyamakan skor 2-2, dan babak tambahan menghadirkan duel sengit. Phil Foden dan Koulibaly saling mencetak gol, membuat skor menjadi 3-3.
Namun, menjelang adu penalti, Marcos Leonardo mencetak gol penentu di menit ke-113. Gol ini menjadi akhir dari perjuangan City dan mengantar Al Hilal ke perempat final. Kemenangan ini sekaligus menyingkirkan juara bertahan Premier League.