Persik Kediri terus menambah amunisi mereka untuk menghadapi musim kompetisi 2022/2023.
Kali ini, Macan Putih julukan Persik Kediri meminang eks penggawa PSS Sleman, Arsyad Yusgiantoro.
Pelatih Persik Kediri, Javier Roca, membeber proses perekrutan Arsyad Yusgiantoro. Ia mengaku telah cukup lama
memantau permainan pemain asal Tulungagung ini. Pemain kelahiran 11 Juli 1996 ini pun diakui Roca didatangkan
guna memperkaya opsi serangan di lini depan Macan Putih nantinya. Karena menurut Roca saat ini ia mengaku
belum puas dengan kondisi lini serangnya saat ini di Persik Kediri. Ia merasa harus menambahkan amunisi untuk
mengisi daya gedor timnya. Menurut Roca, Arsyad memiliki sejumlah kelebihan dalam permainannya.
Salah satunya, ia mampu bermain baik di kedua sisi lapangan serta memiliki kecepatan dalam membongkar
pertahanan lawan. Sebenarnya, sudah sejak pertengahan musim lalu Roca coba untuk mendatangkan Arsyad.
Namun, karena memang masih terikat kontrak dengan klub lamanya, maka baru sekarang ia didatangkan.
Setelah kontraknya selesai kemarin, Roca memang sudah merekomendasikan dan memulai negosiasi.
Sekarang, saya senang ia bisa bergabung dengan Persik. Lebih lanjut, Roca memastikan bahwa perekrutan
Arsyad Yusgiantoro bukan akan menjadi yang terakhir bagi timnya jelang musim 2022/2023.
Ia memastikan akan ada beberapa pemain lagi yang akan didatangkan untuk menambah kekuatan skuad
Macan Putih. Roca masih akan mendatangkan beberapa pemain lagi di sejumlah posisi yang memang masih kurang.
Semoga dalam waktu dekat ia bisa merampungkannya. Roca berharap saat latihan perdana pada pertengahan
Mei nanti komposisi tim sudah mendekati 90 persen.
Persik Kediri Resmi Berpisah dengan Septian Bagaskara
Tabir ihwal masa depan Septian Bagaskara di Persik Kediri akhirnya tersingkap. Pemain berusia 24 tahun tersebut
dipastikan tak akan memperkuat skuad Macan Putih pada musim depan. Melalui rilis resmi mereka,
Minggu (08/05), manajemen Persik Kediri mengumumkan perpisahan mereka dengan Septian Bagaskara.
Mereka menyebut tak ada kesepakatan antara Persik Kediri dan penyerang muda ini. Sangat disayangkan tidak
tercapai kata sepakat dengan Septian terutama mengenai kesempatan bermain. Manajemen mengucapkan terima
kasih atas kontribusi Septian Bagaskara selama ini dan semoga kesuksesan selalu menyertai karier Septian
di manapun nantinya. Sebelumnya, Septian sendiri telah memberi ucapan perpisahan terhadap Persik Kediri.
Melalui instagram pribadinya, ia berpamitan dengan Macan Putih, klub yang ia perkuat selama lima musim.
Septian sendiri merupakan pahlawan lokal bagi Persik Kediri. Ia menjadi salah seorang pemain kunci dalam sukses
Macan Putih promosi ke Liga 1.
Pertahankan 5 Pemain Lokal
Kehilangan Septian tak membuat Persik Kediri kehabisan stok pemain lokal. Macan Putih memastikan telah
mempertahankan lima lagi pemain lokal mereka. Para pemain lokal yang kali ini dipastikan bertahan adalah
Faris Aditama, Adi Eko Jayanto, Bayu Otto, Bagas Satrio, dan Jordan Zamorano.
Pelatih Persik Kediri, Javier Roca, menyebut bahwa kelima pemain asli Kediri tersebut memang masuk dalam skema
permainan timnya untuk musim depan. Bukan hanya karena bakat daerah saja. Kendati kemarin sempat cedera,
Bayu Otto cukup potensial. Begitu juga Bagas Satrio dan Jordan Zamorano. Meski menit bermainnya musim lalu
belum cukup banyak, Roca mengatakan bahwa ia percaya ketiganya masih akan terus berkembang.
Sementara Adi Eko, diakui pelatih asal Chile ini, memiliki kemampuan fisik yang cukup mumpuni dan berguna
di skema permainan yang diinginkannya nantinya. Selain itu, ia juga punya karakter dan bisa memberi warna bagi
permainan tim. Selain itu, Roca juga membeber pujian bagi sosok Faris Aditama. Menurutnya, pemain senior ini
akan mempunyai peran ganda di skuad kebanggaan Persikmania ini. Fariz akan menjadi mentor di luar lapangan
hijau bagi mayoritas pemain Persik Kediri, yang kini juga banyak dihuni oleh pemain muda.
Roca tidak ingin pemain pemain lokal asli Indonesia sedikit yang bermain dan dikembangkan oleh tim Persik Kediri.
Ia ingin pemain Indonesia maju dan menghiasi kompetisi Liga 1 tersebut dan dapat membawa persepak bolaan
Indonesia lebih maju. Mengingat saat ini sudah banyak klub yang menaturalisasi pemain sehingga pemain lokal
Banyak yang tidak bermain di Liga 1 Indonesia.