Persebaya Surabaya kembali membuat keputusan besar di tengah kerasnya persaingan BRI Super League 2025/2026. Klub berjuluk Bajul Ijo itu secara resmi menghentikan kerja sama dengan pelatih kepala Eduardo Perez pada Sabtu (22/11/2025) malam. Keputusan ini cukup mengejutkan publik karena masa kerja pelatih asal Spanyol tersebut baru berjalan enam bulan.
Meskipun banyak yang memprediksi masa depan Perez sedang dipertimbangkan, kabar pemecatan tetap mengejutkan karena datang begitu cepat setelah laga terakhir Persebaya. Selain itu, keputusan tersebut memperpanjang daftar pelatih yang harus angkat kaki pada musim ini, sebuah bukti bahwa kompetisi berjalan sangat ketat.
Evaluasi Menyeluruh Berakhir pada Pemutusan Kontrak
Manajemen Persebaya mengumumkan keputusan ini melalui kanal resmi klub. Dalam pernyataan tersebut, mereka menegaskan bahwa hasil evaluasi paruh pertama musim menjadi alasan utama pemutusan kerja sama. Karena performa tim dianggap belum stabil, manajemen merasa perlu mengambil langkah tegas untuk mengubah arah perkembangan tim.
Most importantly, Persebaya menegaskan bahwa mereka sudah mencapai kesepakatan jangka panjang dengan pelatih pengganti. Namun, proses legalitas harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum pengumuman resmi dilakukan. Oleh karena itu, manajemen meminta pendukung untuk bersabar hingga semua proses tuntas.
Pernyataan ini sekaligus menunjukkan bahwa Persebaya tidak ingin kehilangan waktu. Selain itu, langkah cepat tersebut menggambarkan ambisi besar mereka untuk memperbaiki performa di sisa musim.
Performa yang Belum Sesuai Harapan
Jika menilik hasil pertandingan dalam beberapa pekan terakhir, memang terlihat adanya penurunan konsistensi di tubuh Persebaya. Laga melawan Arema FC menjadi salah satu contoh. Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo itu menjadi puncak dari evaluasi yang dilakukan manajemen. Meskipun permainan tidak sepenuhnya buruk, hasil tersebut tetap dianggap belum cukup untuk memenuhi target klub.
Sementara itu, manajemen tetap menunjukkan sikap profesional. Mereka memberikan apresiasi kepada Eduardo Perez atas dedikasinya selama menangani tim. Selain manajemen, kapten Persebaya Bruno Moreira juga menyampaikan pesan perpisahan melalui Instagram Story. Ia menyampaikan rasa hormatnya kepada Perez dan mendoakan masa depan pelatih tersebut.
Besides that, dukungan dari beberapa pemain memperlihatkan bahwa Perez memiliki hubungan baik dengan skuad. Namun, hubungan baik saja memang tidak cukup untuk menjaga posisinya ketika hasil tidak sejalan dengan ekspektasi klub.
Profil Singkat Eduardo Perez
Eduardo Perez bukan sosok asing bagi pecinta sepak bola Indonesia. Ia lahir di Madrid pada 2 Desember 1976 dan memiliki lisensi Pro UEFA. Dengan latar belakang tersebut, ia dikenal sebagai pelatih dengan filosofi berbasis penguasaan bola dan pressing intens. Sebelum menangani Persebaya, Perez sempat menjadi bagian dari staf pelatih Timnas Indonesia U-23 di era Luis Milla. Ia juga pernah bekerja bersama Persija Jakarta serta sempat melatih PSS Sleman.
Therefore, pengalaman yang ia bawa memberi harapan besar kepada pendukung Persebaya saat pertama kali diumumkan sebagai pelatih. Filosofinya yang menekankan transisi cepat dan pengembangan pemain muda dianggap cocok dengan karakter klub. Bahkan gaya permainan Persebaya sempat terlihat lebih terstruktur pada beberapa laga awal musim.
Namun, tantangan kompetisi yang semakin ketat membuat hasil Persebaya naik turun. Karena itu, manajemen merasa risiko mempertahankan Perez terlalu besar jika performa tidak segera membaik.
Menanti Era Baru Persebaya
Kini perhatian publik beralih pada sosok pelatih baru yang akan memimpin Bajul Ijo. Meskipun identitasnya belum diumumkan, manajemen memberi sinyal bahwa kesepakatan sudah tercapai. Karena proses legalitas biasanya memakan waktu, pengumuman resmi kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan.
Perubahan ini tentu membawa harapan baru. Persebaya masih memiliki banyak peluang untuk memperbaiki posisi di klasemen dan tampil lebih stabil. Selain itu, pelatih baru akan membawa pendekatan berbeda yang dapat membangkitkan kembali kepercayaan diri skuad.
Pendukung Persebaya jelas menunggu langkah lanjutan dari manajemen. Most importantly, mereka berharap pelatih baru mampu menghadirkan perubahan nyata, bukan hanya pergantian kursi tanpa dampak yang jelas. Karena itu, momentum pergantian pelatih harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar Persebaya kembali bersaing di papan atas.
Dengan pelatih baru yang sudah disiapkan, Persebaya berharap bisa mengembalikan intensitas permainan serta meraih hasil lebih baik.
