Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan rasa penyesalan mendalam atas kegagalan Timnas Indonesia mencapai semifinal Piala AFF 2024. Kegagalan ini menjadi pukulan berat bagi harapan masyarakat Indonesia, terutama mengingat potensi besar yang dimiliki oleh para pemain muda yang tergabung dalam skuad Garuda.
Hasil Mengecewakan di Grup B
Timnas Indonesia menutup perjalanan mereka di Grup B Piala AFF 2024 dengan kekalahan tipis 0-1 dari Filipina pada laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (21/12/2024). Kekalahan ini menjadi penentu akhir yang menempatkan Indonesia di peringkat ketiga klasemen grup.
Dalam empat pertandingan di Grup B, Indonesia hanya mampu mengumpulkan empat poin, hasil dari satu kemenangan, satu imbang, dan dua kekalahan. Vietnam tampil dominan dengan 10 poin, sementara Filipina mengamankan tiket semifinal sebagai runner-up grup dengan enam poin. Kegagalan ini menjadi pukulan telak bagi skuad Garuda, yang sebelumnya diprediksi memiliki peluang besar untuk melaju ke babak empat besar.
Evaluasi Menyeluruh dari Erick Thohir
Erick Thohir menegaskan pentingnya evaluasi total terhadap performa Timnas Indonesia. Ia secara khusus menyampaikan kritik terhadap hasil yang diperoleh, mengingat kualitas skuad yang terdiri dari pemain muda berbakat, beberapa di antaranya bahkan merumput di luar negeri. Menurut Erick, target minimal Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 seharusnya adalah mencapai semifinal.
“Kami memiliki pelatih berkualitas dan pemain-pemain muda potensial. Dengan itu, target semifinal seharusnya realistis,” ujar Erick melalui unggahan di akun Instagram pribadinya. Pernyataan ini mencerminkan kekecewaan sekaligus harapan agar evaluasi mendalam dapat membawa perbaikan nyata di masa depan.
Kekalahan di Momen Krusial
Erick secara terbuka menyoroti dua laga krusial yang berujung pada kegagalan Timnas Indonesia. Pertama, hasil imbang 3-3 melawan Laos, yang seharusnya menjadi kesempatan emas untuk mengamankan poin penuh. Dalam pertandingan tersebut, Indonesia sempat unggul namun gagal mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir berbunyi.
Kedua, pertandingan melawan Filipina yang menjadi penentu nasib Garuda. Dalam laga ini, Filipina tampil dengan determinasi tinggi dan mampu mencetak gol kemenangan melalui Bjorn Kristensen. Kekalahan ini menjadi akhir tragis bagi perjalanan Indonesia di Piala AFF 2024, sekaligus menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan setiap peluang dalam turnamen dengan kompetisi ketat.
“Kami seharusnya mampu mengalahkan Laos dan Filipina. Jika itu tercapai, semifinal pasti berada dalam genggaman,” ungkap Erick dengan nada penuh penyesalan.
Potensi Pemain Muda yang Belum Maksimal
Skuad Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 mayoritas diisi oleh pemain U-22, yang dianggap memiliki masa depan cerah. Beberapa di antara mereka bahkan telah memiliki pengalaman bermain di liga internasional. Meski demikian, performa mereka di lapangan tidak mampu memenuhi ekspektasi yang tinggi.
Erick tetap memberikan apresiasi atas kerja keras para pemain, meskipun ia menegaskan pentingnya peningkatan di berbagai aspek. “Kami harus memberikan yang terbaik dan berjuang maksimal di setiap pertandingan. Itu yang harus menjadi standar ke depan,” tambahnya. Selain itu, ia menekankan pentingnya persiapan yang lebih matang, terutama dalam membangun mentalitas juara di kalangan pemain muda.
Rencana Perbaikan Sepak Bola Indonesia
Kegagalan di Piala AFF 2024 menjadi titik balik bagi PSSI untuk melakukan perbaikan mendalam. Erick menyebut evaluasi tidak hanya akan dilakukan terhadap pelatih Shin Tae-yong, tetapi juga pada sistem pembinaan, manajemen, dan persiapan tim secara keseluruhan. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi kelemahan yang selama ini menjadi penghambat perkembangan sepak bola nasional.
Sebagai bagian dari langkah awal, Erick berencana mengadakan pertemuan intensif dengan tim pelatih dan pemain untuk mengidentifikasi kelemahan. Ia juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas kompetisi domestik, yang dinilai berperan penting dalam mencetak pemain-pemain berkualitas.
Akhir Tragis di Grup B
Grup B Piala AFF 2024 menjadi saksi perjuangan Timnas Indonesia yang berujung kekecewaan. Vietnam, sebagai juara grup, berhasil melaju dengan gemilang, sementara Filipina membuktikan diri sebagai tim yang mampu memanfaatkan peluang. Indonesia, dengan segala potensi yang dimiliki, harus puas berada di peringkat ketiga, unggul dari Laos dan Myanmar yang menempati posisi terbawah.
Catatan ini semakin menambah tekanan bagi Timnas Indonesia, yang terakhir kali mencapai semifinal Piala AFF pada edisi 2020. Erick Thohir berharap kegagalan kali ini dapat menjadi pelajaran berharga untuk membawa sepak bola Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Dengan evaluasi menyeluruh dan perbaikan di berbagai lini, harapan besar tetap ada agar Indonesia dapat kembali bersaing di pentas internasional.