Penilaian Performa AC Milan Di awal, Milan tampak diragukan. Tak banyak pihak yang percaya kalau mereka akan juara.
Dibandingkan sang rival sekota Inter Milan yang terlihat sangat solid, skuad muda AC Milan dinilai bakal kesusahan
bersaing di Serie A. Namun, dengan kolektivitas hingga semangat juang yang luar biasa, Rossoneri akhirnya mampu
mendapatkan Scudetto mereka yang ke-19 dan yang pertama sejak musim 2010-2011.
Penilaian Performa AC Milan Musim 2021/2022
Musim lalu, Milan menggebrak di paruh pertama. Status juara paruh musim pun diamankan.
Setelah itu, di klasemen akhir, tim besutan Stefano Pioli itu ternyata hanya sanggup finis peringkat 2.
Inter racikan Antonio Conte finis di puncak dengan keunggulan 12 poin atas Milan dan meraih Scudetto mereka yang ke-19.
Di awal musim ini, Milan ditinggal kiper Gianluigi Donnarumma ke PSG, juga gelandang serang Hakan Calhanoglu
yang menyeberang ke kubu Inter. Milan tidak tinggal diam dan merenungkan nasib. Mereka merekrut kiper
Mike Maignan dari Lille, mempermanenkan Fikayo Tomori dan Sandro Tonali, hingga mengamankan jasa seorang
striker Olivier Giroud dari Chelsea. Tak ada transfer besar yang dilakukan Milan. Milan hanya mendatangkan
pemain-pemain yang dirasa pas dengan kebutuhan tim. Direktur Teknik Paolo Maldini paham apa yang dibutuhkan
Milan. Dengan bujet transfer terbatas, dia memberi pelatih Stefano Pioli bahan untuk mengatasi permasalahan pada
skuad. Kembali tampil di Liga Champions untuk pertama kalinya setelah sempat absen 7 tahun, Milan tergabung di
grup berat bersama Atletico Madrid, Porto, dan Liverpool. Milan akhirnya tumbang di fase grup tersebut.
Di semifinal Coppa Italia, Milan dijegal Inter racikan Simone Inzaghi di semifinal. Mereka kalah agregat 0-3.
Namun, meski skuadnya beberapa kali dihantam cedera, Milan terus berjuang dengan gigih untuk
memburu Scudetto Serie A. Perjuangan itu tak sia-sia. Penantian panjang selama 11 tahun lamanya akhirnya terbayar.
Pemain Terbaik dan Pemain Terburuk Sepanjan Musim
Sulit memilih satu yang terbaik dari skuad juara. Ada banyak calonnya. Hampir semua layak mendapatkannya.
Ada Mike Maignan, yang kegigihannya mengawal gawang membuat jadi skuad dengan angka kebobolan paling
sedikit (31) bersama Napoli. Ada Fikayo Tomori, Pierre Kalulu, Davide Calabria, Alessio Romagnoli, hingga
Theo Hernandez yang tampil solid di lini belakang Rossoneri. Ada Sandro Tonali, Franck Kessie, hingga Ismael
Bennacer yang tampil cemerlang di pos tengah. Ada Olivier Giroud, yang pada musim perdananya ini sukses
mencetak 2 digit gol di Serie A dan mematahkan kutukan nomor 9 Milan. Ada pula Zlatan Ibrahimovic,
striker pengalaman, yang meski sudah bukan pemain starter lagi, tapi keberadaannya sangat penting untuk
menularkan mentalitas, kualitas, dan karakter juara di skuad muda Milan. Namun, jika harus memilih satu,
maka pilihan itu layak dijatuhkan pada Rafael Leao. Ketika penghargaan Pelatih Terbaik jatuh ke tangan
Stefano Pioli, maka tidak heran jika gelar Pemain Terbaik Serie A musim ini juga jatuh ke tangan pemain Rossoneri.
Dia adalah Leao, dengan 11 gol dan 10 assistnya (via Lega Serie A). Leao tampil impresif untuk Milan di Serie A
2021-2022. Terakhir, pemain 22 tahun Portugal itu menunjukkan aksi hebat untuk membongkar pertahanan
Sassuolo, mencatatkan hat-trick assist, dan membantu membawa Milan ke pentas juara.
Harus diakui, di balik Scudetto AC Milan musim ini. Namun, jika harus memilih satu yang terbilang mengecewakan,
Itu adalah Brahim Diaz. Musim ini sejatinya diharapakan menjadi musimnya pemain 22 tahun Spanyol pemakai
nomor 10 Milan tersebut. Namun, di musim keduanya sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid, dia gagal
memenuhi harapan itu. Hanya 3 gol dan tiga assist yang diukirnya dalam 31 penampilan untuk Milan di Serie A.
Prediksi Perjalanan AC Milan Musim Depan
Musim depan, Milan tentu ingin melangkah lebih jauh di Liga Champions maupun Coppa Italia.
Selain itu, ada pula Supercoppa Italiana penuh gengsi melawan juara Coppa Italia musim ini, Inter Milan.
Namun, perjuangan paling berat tentu saja adalah mempertahan gelar di Serie A. Untuk itu, Milan membutuhkan
skuad yang lebih kuat dengan kedalaman yang lebih baik. Tak kalah penting, jika belum, Milan harus segera
mengambil sikap terkait nasib pemain-pemain yang kontraknya habis musim ini, seperti Franck Kessie,
Alessio Romagnoli, Alessandro Florenzi, Junior Messias, hingga Zlatan Ibrahimovic. Milan bakal membutuhkan
amunisi-amunisi baru untuk musim depan. Mereka harus bisa padu dengan pemain-pemain seperti Rafael Leao
maupun Sandro Tonali yang statusnya wajib dipertahankan. Di posisi pelatih, Stefano Pioli sudah tak usah diganggu gugat.
Dia telah membayar kepercayaan dengan membawa Milan ke tangga juara.