Thursday, July 3, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaOxford United di Piala Presiden 2025 Menjadi Ujian Internasional untuk Klub Indonesia

Oxford United di Piala Presiden 2025 Menjadi Ujian Internasional untuk Klub Indonesia

Oxford United di Piala Presiden 2025 menjadi salah satu daya tarik tersendiri dalam gelaran pramusim paling bergengsi di Indonesia. Klub asal Inggris ini tergabung di Grup A bersama juara bertahan Arema FC dan Liga Indonesia All Star. Turnamen dijadwalkan berlangsung pada 6 hingga 13 Juli 2025, dan partisipasi Oxford membawa warna berbeda dalam kompetisi yang biasanya didominasi klub lokal.

Meskipun bukan klub papan atas Premier League, Oxford United bukan tim sembarangan. Mereka tampil di Championship—kasta kedua dalam sistem liga Inggris—yang dikenal memiliki intensitas dan kualitas permainan tinggi. Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan panitia untuk menghadirkan suasana internasional dalam Piala Presiden edisi kali ini.

- Advertisement -
asia9QQ

Musim 2024/2025 menjadi periode penting bagi Oxford United. Setelah berhasil promosi dari League One, mereka berhasil bertahan di Championship dengan mengakhiri musim di peringkat ke-14 klasemen akhir. Capaian itu tentu layak mendapat apresiasi, mengingat status mereka sebagai tim promosi yang banyak diprediksi akan langsung turun kasta.

Oxford United membawa semangat persaingan, kedisiplinan khas sepak bola Inggris, serta kehadiran dua pemain yang dekat dengan publik Tanah Air: Marselino Ferdinan dan Ole Romeny. Dengan komposisi tersebut, mereka siap memberi tantangan sesungguhnya bagi peserta lain, terutama Arema FC yang punya ambisi mempertahankan gelar.


Strategi Stabil ala Gary Rowett

Salah satu kunci keberhasilan Oxford United bertahan di Championship musim lalu adalah tangan dingin sang pelatih, Gary Rowett. Ia ditunjuk pada Desember 2024 untuk menyelamatkan tim dari ancaman degradasi, dan berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

Dalam 26 pertandingan di bawah arahannya, Oxford mencatatkan 9 kemenangan, 8 hasil imbang, dan 9 kekalahan. Catatan tersebut memang tidak luar biasa, namun cukup stabil bagi tim yang baru promosi. Dengan mencetak 29 gol dan hanya kebobolan 31 kali, tim ini dikenal solid di lini belakang dan efisien saat menyerang.

Gary Rowett bukan sosok baru di dunia sepak bola Inggris. Sebagai mantan pemain yang pernah membela Everton dan Leicester City, serta pernah menjadi asisten pelatih Timnas Inggris U-16, Rowett dikenal sebagai pelatih yang pragmatis dan mampu menciptakan stabilitas permainan. Di Oxford, ia mulai membentuk identitas permainan yang berorientasi pada organisasi tim dan efektivitas taktik.


Daya Tarik Indonesia: Marselino dan Ole Romeny

Panggung Piala Presiden 2025 akan semakin menarik berkat kehadiran dua nama yang sangat akrab bagi publik sepak bola Indonesia: Marselino Ferdinan dan Ole Romeny. Kehadiran mereka di Oxford United menjadi magnet tersendiri, dan menambah sentuhan lokal dalam tim internasional ini.

Marselino Ferdinan, salah satu gelandang muda terbaik Indonesia, saat ini sedang dalam masa adaptasi di Oxford. Meski hanya mencatatkan dua penampilan di Championship musim lalu, Marselino punya kemampuan olah bola, visi permainan, serta mental bertanding yang sangat matang untuk usianya. Turnamen ini bisa menjadi ajang pembuktian baginya untuk menembus skuad utama secara reguler.

Sementara itu, Ole Romeny semakin menjadi sorotan setelah tampil tajam bersama Timnas Indonesia dengan empat gol dalam tiga laga terakhir. Meski masih menjadi pelapis di Oxford karena bersaing dengan Mark Harris dan Ruben Rodrigues, turnamen ini memberinya peluang besar untuk unjuk gigi. Bermain di Stadion Gelora Bung Karno bisa menjadi keuntungan psikologis karena atmosfer stadion sudah sangat dikenalnya.


Ancaman Nyata bagi Klub Lokal

Meski hanya berstatus sebagai undangan internasional, Oxford United bukan tim pelengkap di Piala Presiden 2025. Mereka membawa kualitas permainan khas Championship, yaitu pressing ketat, stamina tinggi, dan efektivitas dalam duel udara. Klub-klub lokal seperti Arema FC maupun Liga Indonesia All Star harus benar-benar siap menghadapi intensitas permainan seperti ini.

Keberadaan pemain berpengalaman yang berpadu dengan potensi muda, serta kepemimpinan Gary Rowett dari pinggir lapangan, menjadikan Oxford United sebagai ancaman serius di Grup A. Mereka tak datang sekadar untuk bermain, tetapi juga belajar dan menguji kekuatan diri menghadapi kultur sepak bola Asia Tenggara.

Jika melihat statistik dan kekuatan skuad, tim ini kemungkinan besar akan menjadi lawan terberat Arema FC di babak penyisihan grup. Bagi Liga Indonesia All Star, menghadapi klub Eropa seperti Oxford United akan menjadi tantangan besar dari sisi teknis, fisik, dan mental.


Panggung Pembuktian dan Pertukaran Budaya Sepak Bola

Partisipasi Oxford United di Piala Presiden 2025 bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga pertukaran budaya dan filosofi sepak bola. Klub-klub Indonesia bisa banyak belajar dari pendekatan taktik dan profesionalisme tim-tim Inggris, sementara Oxford juga akan melihat bagaimana antusiasme publik sepak bola Asia menyambut setiap pertandingan.

Bagi para pemain muda Indonesia, pertandingan melawan klub seperti Oxford menjadi ajang yang sangat berharga. Mereka dapat mengukur level permainan mereka dibandingkan dengan pemain dari sistem liga yang lebih maju. Dari sinilah semangat kompetisi sejati dan evaluasi perkembangan sepak bola nasional bisa dimulai.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments