Nicolas Gonzalez terpilih menjadi pemain terbaik dari laga Serie A 2021/22 yang mempertemukan Fiorentina vs AS Roma, Selasa (10/2/2022) dini hari WIB.
Fiorentina memenangi laga ini dengan skor 2-0. Dua gol kemenangan Fiorentina seluruhnya tercipta di awal babak
pertama, masing-masing lewat eksekusi penalti Nicolas Gonzalez dan aksi Giacomo Bonaventura.
Berkat hasil ini, Fiorentina kini memiliki poin 59, sama dengan poin milik Roma. Kedua tim menempati
peringkat 6 dan 7 di tabel klasemen. Fiorentina membuktikan taring mereka di hadapan pasukan Jose Mourinho.
Nicolas Gonzales berperan penting
Gonzalez berperan penting dalam membuat timnya mendapat hadiah penalti di awal laga kala ia dilanggar
Rick Karsdorp. Ia pun menuntaskan penalti itu menjadi gol. Secara keseluruhan, Gonzalez kerap merepotkan
barisan pertahanan Roma dengan tercatat 100 persen melakukan dribble sukses, yakni 4 kali sukses dari empat
kesempatan. Tak hanya itu, Gonzalez juga delapan kali memenangi duel dengan lawan dan 2 kali terpaksa
dihentikan dengan sebuah pelanggaran.
Jose Mourinho Ogah Memuji Tammy Abraham
Tammy Abraham menjadi sosok penentu kelolosan AS Roma ke babak final UEFA Conference League.
Sayang, Jose Mourinho selaku pelatih menolak memberikan pujian untuknya. Abraham tampil sejak menit awal
ketika Roma menjamu klub Inggris, Leicester City, dalam laga leg kedua semifinal UEFA Conference League hari
Jumat (6/5/2022) kemarin. Ia kemudian mencetak gol pada menit ke-11. Kendati bermain di markas sendiri,
Roma lebih banyak menerima tekanan dari sang tamu. Gol yang dicetak Tammy Abraham membuat Giallorossi
unggul secara agregat 2-1, jadi tidak heran kalau Leicester bermain gila-gilaan. Roma hanya mencatatkan 36 persen
penguasaan bola, tetapi mampu melepaskan 11 tembakan sepanjang pertandingan. Skor 1-0 bertahan sampai peluit
panjang dibunyikan dan membuat Roma berhak melaju ke babak final. Abraham kembali menjadi sosok penting
buat Roma. Musim ini, ia sudah menghasilkan 25 gol dari 49 penampilan di semua kompetisi.
Banjir pujian hanya akan membuat progresnya jalan di tempat
Sungguh, penyerang asal Inggris itu pantas menerima banjir pujian. Namun Mourinho menolak memberikan
kata-kata manis buat sang penyerang. Ia merasa Abraham masih bisa berkembang lebih baik lagi,
dan meyakini kalau pujian hanya akan membuat progresnya jalan di tempat. Tammy tahu, Mourinho menolak
memberikan pujian kepadanya. Sebab dia bisa bermain dengan lebih baik lagi dan dia tahu itu! Dia adalah pemain
yang hebat dengan potensi untuk jadi lebih hebat. Mourinho menolak memberikan pujian untuknya.
Dia harus bekerja sekeras ini dalam setiap pertandingan, tidak hanya saat kami menghadapi Lazio atau berjuang
demi partai final Eropa. Jose Mourinho memperlakukan Tammy dengan keras padahal dirinya sebenarnya sangat
menyayangi sosok Tammy Abraham. Sejauh ini Tammy Abraham telah menjelma menjadi penyerang yang
mengerikan bagi lini belakang lawan dan berhasil menjadi pemain yang produktif dalam urusan mencetak gol dan
membawa As Roma menuju lebih baik dari sebelumnya. Ia berhasil dipoles dan ditempa oleh pelatih sekelas Jose
Mourinho yang dijuluki The Special One. Dibawah asuhan Mourinho, Roma kini perlahan menunjukkan taringnya
dan berusaha mengimbangi kompetisi Serie A Italia bersama tim tim kuat lainnya yang ada di Italia seperti,
Juventus, Napoli, Inter Milan, dan Ac Milan.
Ada Kesempatan
Gol yang dicetak Abraham berasal dari sundulan. Meskipun memiliki tubuh setinggi hampir 2 meter, pemain
berumur 24 tahun itu merasa bahwa dirinya tidak begitu baik dalam melakukan duel udara.
Tugas Tammy adalah aktif di sekitaran kotak penalti. Tammy adalah striker seperti itu.
Kapanpun Tammy mengendus aroma peluang, ia mencobanya. Tammy bukan yang terbaik dalam menyundul tapi
hari ini cukup bagus. Ini sedikit mengejutkan, tapi tidak peduli siapa yang menjaga Tammy.
Jika ia mengendus kesempatan, ia harus mengejarnya. Dengan penampilan yang apik dan konsisten,
Abraham punya peluang besar untuk tampil dalam laga final Conference League pada tanggal 26 Mei 2022 nanti.
Duel digelar di Air Albania Stadium dan Roma akan menghadapi perwakilan Belanda, Feyenoord.
AS Roma harus bekerja ekstra dalam menghadapi Feyenoord. Meskipun berpotensi memenangi pertandingan,
tetapi harus berusaha agar kemenangan itu menjadi kenyataan.