Nico Williams menolak pinangan Barcelona dan memilih bertahan di Athletic Bilbao dengan menandatangani kontrak berdurasi panjang hingga tahun 2035. Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi Barcelona yang selama beberapa musim terakhir sangat mengincar jasa winger muda asal Spanyol tersebut. Padahal, pelatih anyar Hansi Flick sudah menyiapkan rencana besar untuk memasangkan Williams dengan Lamine Yamal di lini serang. Namun, pada akhirnya Williams memutuskan untuk melanjutkan kariernya di San Mamés.
Ketertarikan Barcelona terhadap Williams sebenarnya bukan hal baru. Sejak 2023, nama sang pemain kerap dikaitkan dengan Blaugrana. Bahkan pada musim panas 2025 ini, rumor semakin menguat dan sejumlah media menyebut bahwa kesepakatan pribadi telah tercapai. Sayangnya, berbagai kendala internal di tubuh Barcelona, terutama terkait aspek finansial, menggagalkan proses transfer tersebut.
Athletic Bilbao pun bergerak cepat. Mereka memastikan sang pemain tetap dalam skuat melalui kontrak jangka panjang yang diumumkan secara resmi oleh klub. Tak hanya menjadi sinyal komitmen klub terhadap pemainnya, keputusan ini juga menunjukkan bahwa Williams lebih memilih stabilitas dan loyalitas ketimbang popularitas semata.
Pengumuman Resmi: Nico Williams Bertahan di Bilbao hingga 2035
Athletic Bilbao mengumumkan perpanjangan kontrak Nico Williams melalui laman resmi mereka. Dalam pernyataan tersebut, klub menyebut bahwa sang pemain telah menandatangani kontrak baru yang akan membuatnya bertahan selama sepuluh musim ke depan.
“Nico Williams telah menandatangani kontrak berdurasi delapan tahun di Athletic Club hingga tahun 2035,” tulis pernyataan klub.
Lebih lanjut, Bilbao juga mengungkapkan bahwa klausul pelepasan (release clause) dalam kontrak barunya mengalami kenaikan hingga 50% dibanding sebelumnya. Ini merupakan bentuk proteksi dari klub agar tidak kehilangan sang pemain dengan harga murah di masa mendatang.
Langkah ini sekaligus menegaskan posisi Bilbao sebagai klub yang serius membangun tim dari akar lokal. Williams, sebagai pemain didikan akademi, adalah representasi dari filosofi tersebut.
Komitmen dari Hati: Nico Williams Pilih Bertahan karena Loyalitas
Dalam konferensi pers yang diadakan usai penandatanganan kontrak, Nico Williams menyampaikan alasan di balik keputusannya menolak tawaran dari klub lain, termasuk Barcelona. Ia mengaku bahwa pilihannya dilandasi oleh rasa cinta terhadap klub yang telah membesarkannya sejak usia muda.
“Saya berada di tempat yang saya inginkan, bersama orang-orang yang saya cintai dan saya menyebut tempat ini sebagai rumah saya,” ujar Williams.
Ia menambahkan bahwa keputusannya murni berasal dari hati dan tidak ada tekanan dari pihak manapun. Ini adalah bentuk loyalitas dan kedewasaan seorang pemain muda yang mengedepankan stabilitas serta kenyamanan daripada hanya mengejar prestise.
Pernyataan ini tentu menjadi kabar menggembirakan bagi pendukung Los Leones. Williams dianggap sebagai salah satu bintang masa depan Spanyol, dan keberadaannya di Bilbao diyakini bisa membantu klub menembus papan atas La Liga.
Barcelona Gagal Dapatkan Williams karena Kendala Finansial
Meski Williams memilih bertahan di Bilbao, bukan berarti Barcelona tidak berusaha. Klub Catalan tersebut sebenarnya sudah mendekati kesepakatan pribadi dengan sang pemain. Namun, keterbatasan finansial membuat transfer itu tak bisa direalisasikan.
Beberapa laporan dari media Spanyol menyebutkan bahwa Barcelona belum mampu memenuhi syarat administratif La Liga untuk mendaftarkan pemain baru. Akibatnya, mereka tidak bisa memfinalisasi proses perekrutan Williams, meski secara teknis negosiasi sudah hampir rampung.
Kondisi ini mencerminkan betapa rumitnya situasi keuangan Blaugrana. Meskipun memiliki daya tarik sebagai klub besar, pembatasan anggaran dan regulasi ketat membuat mereka kesulitan bersaing di bursa transfer musim panas ini.
Rencana Hansi Flick Harus Berubah
Kegagalan merekrut Nico Williams membuat pelatih baru Barcelona, Hansi Flick, harus menyusun ulang rencananya untuk musim 2025/2026. Sang pelatih asal Jerman sebelumnya berambisi membentuk lini serang eksplosif dengan duet Lamine Yamal dan Williams sebagai pemain sayap.
Kini, Flick harus mencari alternatif lain di posisi winger kiri. Nama-nama seperti Dani Olmo atau bahkan pengembalian Ansu Fati dari pinjaman mulai muncul sebagai solusi. Namun, tentu saja karakteristik mereka tidak sepenuhnya menggantikan kecepatan dan kelincahan yang ditawarkan Williams.
Kondisi ini bisa menjadi tantangan besar bagi Flick dalam membangun skuat baru yang kompetitif, terlebih mengingat tekanan besar yang ada di Barcelona untuk meraih gelar.