Real Madrid memastikan Xabi Alonso tetap menjadi pelatih kepala meski timnya kalah dari Manchester City pada laga Liga Champions. Keputusan ini muncul karena klub ingin memberi waktu tambahan bagi Alonso untuk memperbaiki performa yang menurun dalam beberapa pekan terakhir.
Real Madrid Tetap Pertahankan Alonso Meski Hasil Buruk Berlanjut
Real Madrid kembali mendapat sorotan besar setelah kalah 2-1 dari Manchester City di Santiago Bernabeu. Pertandingan tersebut berlangsung ketat karena Madrid sempat unggul lewat gol Rodrygo. Namun City bangkit melalui Nico O’Reilly dan penalti Erling Haaland, therefore membalikkan keadaan.
Kekalahan itu memicu spekulasi bahwa Alonso akan segera dipecat. Ia menggantikan Carlo Ancelotti dengan ekspektasi tinggi, because reputasinya bersama Bayer Leverkusen sangat kuat. Dua kemenangan dari tujuh laga terakhir membuat suporter mempertanyakan arah permainan yang ditampilkan skuad Los Blancos.
Laporan Sky Sports Jerman memastikan manajemen tetap memberi kesempatan kepada Alonso. Real Madrid menegaskan ia akan memimpin tim saat menghadapi Alaves. Keputusan tersebut menunjukkan adanya kepercayaan bahwa Alonso masih mampu memulihkan performa tim, besides that menjaga stabilitas di ruang ganti.
Meski tetap bertahan, Alonso tidak dapat mengabaikan situasi. Ia menghadapi jadwal padat dan tekanan besar menjelang paruh musim. Madrid membutuhkan respons cepat agar posisi mereka di liga dan Eropa tidak semakin menurun.
Tekanan Meningkat di Tengah Hubungan yang Tidak Stabil di Ruang Ganti
Alonso datang ke Madrid dengan reputasi yang kuat. Namun beberapa laporan menyebutkan munculnya ketegangan dengan pemain kunci, termasuk Vinicius Junior. Situasi internal seperti ini sangat mempengaruhi ritme permainan. Madrid terlihat tidak stabil dalam transisi, therefore memengaruhi efektivitas mereka di lini depan.
Ketidakstabilan performa tampak dalam beberapa hasil terakhir. Madrid tidak mampu menjaga keunggulan dan kerap kehilangan kendali pada babak kedua. Alonso harus memperbaiki intensitas pressing dan keseimbangan antar lini. Kegagalan dalam aspek tersebut membuat tekanan semakin besar.
Pertandingan melawan Alaves dipandang sebagai kesempatan ideal untuk bangkit. Alaves bukan lawan yang selevel Manchester City, besides that Madrid memiliki kualitas skuat lebih baik. Namun kondisi mental tim menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan. Atmosfer internal harus membaik agar performa mulai konsisten.
Setiap perubahan yang dilakukan Alonso pada komposisi pemain mendapat sorotan besar. Pemilihan strategi, rotasi, dan keputusan taktis selalu menjadi pembahasan publik. Karena Madrid adalah klub dengan tuntutan tinggi, ruang untuk kesalahan sangat kecil.
Tantangan Alonso Mempertahankan Kursi Pelatih
Alonso kini memasuki fase krusial sebagai pelatih Madrid. Ia perlu menjaga ritme kemenangan agar tetap berada di jalur kompetitif. Kekalahan tambahan dapat mempercepat evaluasi manajemen. Florentino Perez dikenal tidak ragu mengambil keputusan ekstrem demi menjaga reputasi klub.
Reputasi Alonso sebagai pelatih muda berbakat turut menjadi sorotan. Ia sukses besar bersama Leverkusen, therefore publik berharap ia mampu memberi identitas permainan yang jelas. Madrid sejauh ini belum menunjukkan konsistensi yang sama. Alonso harus memastikan para pemain mengikuti instruksi taktis dengan lebih disiplin.
Manajemen memberi Alonso kesempatan karena percaya ia dapat mengembalikan performa. Namun waktu yang tersedia semakin sedikit. Ia harus menyatukan pemain, memperbaiki mental, dan mengembalikan struktur permainan yang efektif. Tantangan itu membutuhkan keputusan tepat pada setiap pertandingan.
Kegagalan memenangkan laga melawan Alaves bisa memperburuk atmosfer. Karena itu, Alonso harus mempersiapkan strategi terbaik. Madrid tidak hanya mengejar poin, tetapi juga membutuhkan performa meyakinkan untuk meredam kritik.
Perlombaan Alonso dengan Waktu dan Ekspektasi Tinggi Klub
Madrid memiliki standar kemenangan yang sangat tinggi. Dua kekalahan dari delapan laga mungkin dianggap kecil bagi klub lain, besides that menjadi catatan penting untuk Los Blancos. Setiap pertandingan kini menjadi ujian bagi Alonso. Ia harus menampilkan perbaikan nyata agar manajemen tetap percaya pada proyek jangka panjangnya.
Performa Madrid dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan pola yang perlu segera dibenahi. Intensitas yang tidak konsisten, kreativitas yang menurun, dan kesalahan pada momen krusial menjadi sorotan. Alonso harus menambahkan elemen agresivitas tanpa mengorbankan struktur pertahanan.
Dukungan manajemen memberikan ruang untuk berkembang. Namun tekanan eksternal, termasuk media dan suporter, sangat mempengaruhi dinamika tim. Alonso harus menjaga stabilitas agar Madrid tidak semakin terpuruk.
Real Madrid telah memutuskan mempertahankan Xabi Alonso meski tim mengalami hasil buruk melawan Manchester City. Namun ia tetap menghadapi tekanan besar untuk segera memperbaiki performa. Setiap pertandingan menjadi penentu masa depan Alonso sebagai pelatih kepala Los Blancos.






