Bagi para penggemar Arsenal, kenangan terakhir kali mereka menjadi juara datang dari musim 2003/2004, saat mereka menyelesaikan liga tanpa terkalahkan dan mendapatkan julukan The Invincibles. Pada musim 2022/2023, Arsenal tampak seperti akan merebut kembali gelar Liga Inggris yang terakhir kali mereka raih hampir dua dekade lalu. Namun, harapan tersebut pupus ketika Manchester City mengambil alih posisi teratas menjelang akhir musim.
Skuad The Invincibles ini dihuni oleh para pemain bintang seperti Thierry Henry, Robert Pires, dan Ashley Cole yang dikenang sebagai pahlawan klub. Namun, tak sedikit pula pemain dalam skuad ini yang terlupakan meskipun ikut berkontribusi dalam keberhasilan tersebut. Beberapa dari mereka masih aktif bermain, sementara sebagian besar sudah menggantung sepatu. Mari kita lihat bagaimana nasib enam pemain dari skuad The Invincibles Arsenal yang kini jarang dibicarakan oleh para penggemar.
1. John Spicer
John Spicer hanya tampil satu kali dalam balutan seragam Arsenal, dan itu pun terjadi di ajang Piala Liga melawan Rotherham. Pada pertandingan tersebut, Spicer menggantikan Justin Hoyte menjelang akhir perpanjangan waktu. Meski hanya tampil sebentar, Spicer berperan penting dalam kemenangan Arsenal saat adu penalti yang berakhir dengan skor 9-8.
Setelah meninggalkan Arsenal, Spicer menjalani karier yang cukup panjang di Football League, bermain lebih dari 200 pertandingan. Pertandingan terakhirnya sebelum pensiun terjadi di klub Southend United pada 2013.
2. Jerome Thomas
Jerome Thomas tidak pernah merasakan bermain di Premier League bersama Arsenal. Dia lebih sering dipinjamkan ke klub lain sebelum akhirnya pindah permanen ke Charlton Athletic pada akhir musim 2003/2004. Kariernya lebih menonjol ketika ia bermain di Premier League untuk West Bromwich Albion dan Crystal Palace.
Setelah pensiun sebagai pemain, Thomas beralih menjadi pemandu bakat. Kini, dia bekerja sebagai koordinator tim pemandu bakat di Brighton, setelah sebelumnya memegang peran serupa di klub-klub besar seperti Chelsea, Everton, dan Watford.
3. Quincy Owusu-Abeyie
Quincy Owusu-Abeyie, pemain kelahiran Belanda yang memperkuat Timnas Ghana, hanya tampil sekali di Piala Liga untuk Arsenal pada musim The Invincibles. Pada musim berikutnya, Quincy mencatat debut Premier League melawan Portsmouth sebelum menjalani karier yang nomaden, bermain di berbagai negara.
Karier Quincy termasuk bermain di Liga Champions saat membela klub-klub di Rusia dan Yunani. Setelah karier sepak bolanya mulai meredup, Quincy memasuki dunia musik dengan nama panggung ‘Blow’, menunjukkan bahwa dirinya mampu bertransisi ke industri yang berbeda.
4. Olafur Ingi Skulason
Gelandang asal Islandia, Olafur Ingi Skulason, hanya sekali tampil untuk Arsenal di musim The Invincibles. Setelah meninggalkan klub, dia melanjutkan kariernya di beberapa negara, termasuk menghabiskan waktu di Brentford selama dua tahun.
Saat ini, Skulason sudah pensiun dari dunia sepak bola profesional dan beralih menjadi manajer. Sejak 2021, ia menjadi manajer tim nasional Islandia U-19, melanjutkan kontribusinya di dunia sepak bola meski tidak lagi sebagai pemain.
5. Ryan Smith
Ryan Smith tampil sebagai pemain pengganti dalam tiga pertandingan Piala Liga selama waktunya di Arsenal. Namun, dia tidak pernah berhasil bermain di Premier League bersama The Gunners. Setelah meninggalkan Arsenal, Smith menjalani karier di beberapa klub Inggris sebelum akhirnya bermain di Amerika Serikat dan Yunani.
Saat ini, Smith beralih profesi menjadi agen pemain. Beberapa kliennya termasuk pemain muda Chelsea, Mason Burstow. Peran baru ini membuatnya tetap dekat dengan dunia sepak bola meskipun tidak lagi beraksi di atas lapangan.
6. Cesc Fabregas
Cesc Fabregas mungkin bukan nama yang terlupakan, tetapi saat Arsenal meraih gelar The Invincibles, dia masih remaja yang baru bergabung dengan skuad. Fabregas kemudian menjadi salah satu pemain penting Arsenal, bahkan menjabat sebagai kapten klub sebelum akhirnya pindah ke Barcelona, Chelsea, dan Monaco.
Pada 2022, Fabregas bergabung dengan klub Serie B Italia, Como, tidak hanya sebagai pemain tetapi juga sebagai pemilik saham sebagian klub tersebut. Kehadirannya di Como menegaskan bahwa Fabregas tidak hanya sekadar pemain sepak bola, tetapi juga sosok yang berpengaruh di luar lapangan.
Para pemain yang tergabung dalam skuad The Invincibles Arsenal tentu memiliki kenangan tak terlupakan bagi para penggemar.