Musim 2024/2025 menjadi salah satu musim paling gagal bagi Manchester United (MU) dalam satu dekade terakhir. Kekalahan tipis 0-1 dari Tottenham Hotspur di final Liga Europa membuat impian mereka untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan buyar. Kegagalan ini tidak hanya mengakhiri musim tanpa trofi, tetapi juga berdampak besar terhadap stabilitas finansial klub.
Ketiadaan Liga Champions atau Liga Europa akan mengurangi pemasukan klub hingga mencapai angka £100 juta. Tekanan tersebut membuat manajemen, termasuk pelatih Ruben Amorim, harus mengambil keputusan besar. Salah satunya adalah merombak skuad secara menyeluruh.
Dalam kondisi seperti ini, tidak ada pemain yang benar-benar aman. Bahkan beberapa bintang utama klub terancam dijual untuk menyeimbangkan neraca keuangan. Berikut adalah lima pemain yang kemungkinan besar akan dilepas oleh Manchester United pada bursa transfer musim panas 2025.
1. Mason Mount
Didatangkan dari Chelsea dengan nilai transfer mencapai £55 juta, Mason Mount diharapkan menjadi motor lini tengah Manchester United. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Rentetan cedera membuat Mount gagal memberikan kontribusi maksimal untuk tim.
Selama musim ini, gelandang berusia 26 tahun tersebut hanya mencatatkan 25 penampilan di semua ajang. Catatan itu tentu jauh dari ekspektasi yang dibebankan saat kedatangannya. Ketika fit, performanya pun belum mampu mengangkat permainan tim secara keseluruhan.
Dengan kebutuhan untuk menyeimbangkan anggaran, Mount bisa menjadi salah satu nama pertama yang dilepas. Meski begitu, cedera berkepanjangan bisa mengurangi minat klub lain. United pun kemungkinan besar harus bersedia melepasnya dengan harga miring.
2. Bruno Fernandes
Bruno Fernandes adalah kapten tim dan salah satu pemain paling berpengaruh di skuad Manchester United saat ini. Namun, pernyataannya baru-baru ini membuka celah bahwa dirinya bisa saja hengkang jika klub memutuskan demikian.
Pemain asal Portugal tersebut menyatakan bahwa ia siap meninggalkan klub apabila memang itu keputusan manajemen. Dengan usia yang akan menginjak 31 tahun dalam waktu dekat, menjual Fernandes sekarang bisa menjadi langkah strategis untuk mendapatkan dana besar.
Masalahnya, mencari pemain pengganti dengan kemampuan selevel bukanlah tugas yang mudah. Meski begitu, tekanan finansial bisa saja membuat MU melepas sang gelandang kreatif musim panas ini.
3. Rasmus Højlund
Dibeli dari Atalanta dengan harga yang cukup mahal, Rasmus Højlund sempat digadang-gadang akan menjadi andalan lini depan United untuk jangka panjang. Sayangnya, performa striker muda asal Denmark itu masih belum stabil.
Dalam 94 penampilan di semua kompetisi, Højlund baru mengemas 26 gol. Angka tersebut tentu belum mencerminkan statusnya sebagai penyerang utama. Penampilannya di final Liga Europa pun dianggap kurang meyakinkan.
Dengan nilai pasarnya yang masih tinggi, MU mungkin mempertimbangkan untuk menjualnya sebelum nilainya menurun. Namun, klub peminat juga akan berpikir ulang melihat ketidakkonsistenan performanya.
4. Kobbie Mainoo
Kobbie Mainoo sempat disebut sebagai “permata akademi” Manchester United. Usianya yang masih 20 tahun dan gaya main yang dewasa untuk pemain muda membuatnya digadang-gadang sebagai gelandang masa depan klub.
Namun musim ini, cedera kembali menjadi penghambat utama kariernya. Ia belum tampil konsisten dan mulai kehilangan tempat utama di skuad. Ketika tim membutuhkan stabilitas, performanya tidak cukup untuk menjawab tantangan tersebut.
Beberapa klub besar, termasuk Chelsea, mulai menunjukkan ketertarikan untuk merekrutnya. MU kemungkinan akan mempertimbangkan tawaran jika nilainya menguntungkan. Meski berpotensi, manajemen harus menilai ulang apakah Mainoo layak untuk dipertahankan dalam proyek jangka panjang.
5. Alejandro Garnacho
Nama terakhir yang masuk dalam daftar ini adalah Alejandro Garnacho. Pemain muda asal Argentina tersebut sebelumnya dianggap sebagai aset penting masa depan klub. Namun, hubungannya dengan pelatih Ruben Amorim mulai merenggang.
Masalah disiplin menjadi isu utama. Garnacho bahkan tidak dimainkan di partai final Liga Europa, dan digantikan oleh Mason Mount. Kekecewaannya memuncak di media sosial. Unggahan dari sang kakak yang menyindir keputusan pelatih memperburuk situasi.
Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa Garnacho bisa mencari klub baru untuk mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak. Meski masih muda, masalah perilaku bisa membuat klub ragu mempertahankannya, terlebih dalam kondisi internal yang sedang tidak stabil.
Apakah yang akan terjadi di bursa transfer mendatang? Mari kita tunggu bersama-sama.