Penyerang dengan usia 17 tahun milik Angers ada yang menjadi paling menonjol di awal Liga Prancis 2021. Dia adalah Mohamed Ali Cho yang kini namanya sudah dikaitkan dengan sejumlah kota di Eropa.
Mulai dari London, Paris dan Liverpool semuanya memiliki peran yang mungkin hanya singkat untuk membentuk penyerang muda tersebut hingga bisa menarik di Liga Spanyol.
Namun dari semua kota tersebut tidak ada yang bisa mengambil hati Ali Cho selain Bordeaux, meskipun ia sendiri tidak pernah tinggal disana.
Di kota tersebut akhirnya Cho menjalani debut bersama dengan tim profesional Angers, tepatnya di bulan Agustus 2020 dalam usianya yang ke 16 tahun 224 hari.
Yang paling menariknya lagi, itu adalah tempat yang sama ketika bakatnya benar-benar bersinar pertama kalinya satu dekade yang lalu.
Saat berusia 7 tahun Cho bermain untuk tim U-8 Paris Saint-Germain dan melakukan turnamen tim kelompok umur pada 2011.
“Kami mengambil bagian dalam turnamen besar dengan beberapa tim Spanyol yang bagus seperti Real Sociedad. Dia (Cho) mencetak 16 gol di bawah 10 pertandingan,” kenang pelatih Stephane Tardivel
“Tahun berikutnya, dia mencetak 19 gol. Kami memenangkan turnamen untuk tahun kedua beruntun. Dia menjadi top skor lagi dan dinobatkan Pemain Terbaik Turnamen,”
Karena orang tua Cho yang harus pindah dari Paris ke Inggris akhirnya PSG tak punya pilihan lain selain melepaskan karir Mohamed Ali Cho.
Saat usianya sudah 15 tahun, Cho memiliki kesempatan untuk tinggal di Everton, namun kesepakatan itu gagal karena saat ia merayakan ulang tahun ke 16 ia harus kembali ke tanah kelahirannya.
Tak heran lagi jika banyak klub yang kala itu berminat untuk mengambilnya. Namun pesan sang Ibu, bahwa Cho tidak disarankan masuk ke dalam klub yang tersorot perhatian berlebih.
Itulah akhirnya ia masuk ke klub Ligue 1, Angers. Ia mengikuti saran yang diberikan oleh ibunya.
“Angers adalahh klub yang memungkinkan dia untuk fokus berlatih sekaligus minim tekanan sehingga dia dapat berkembang lebih baik,” ujar teman dekat Cho.
Mohamed Ali Cho bermain bola tidak karena tuntutan ataupun ambisi menjadi bintang namun lebih karena hasratnya sehingga ia bisa sangat menikmati bola.
Awal Mula Karir Mohamed Ali Cho di Angers
Setibanya di Angers pada Februari 2020, Cho lebih dulu melakukan latihan dengan tim cadangannya. Namun, latihan di stop karena Covid-19 yang tengah melanda kala itu.
Usai para pemain diizinkan untuk kembali menjalankan latihan, Cho dipromosikan ke tim utama. Hal ini sangat mengejutkan bagi penyerang setingkat yang masih belia.
Sepanjang perjalanan musim, performa Cho menunjukkan bahwa transisi ke tim senior sangat layak untuknya. Penampilannya bahkan menjadi salah satu yang paling menarik di Liga Prancis.
Mahir untuk bermain di posisi ini, ia tidak kesulitan sama sekali ketika diminta untuk berganti posisi ketika pertandingan berlangsung.
“Dia memiliki kualitas alami di atas rata-rata kekuatan dan kecepatan lari menjadi salah duanya,” ucap Thomas.
Mohamed Ali Cho terus menampilkan yang terbaik hingga laga melawan Rennes. Ia membantu gol pembuka untuk Sofiane Boufal dengan merebut bola dari kiper Alfred Gomis.
Yang paling mengesankan dari sosok Cho adalah, ia tidak pernah lupa dengan siapa dirinya sehingga selalu bersikap rendah hati.
“Saya menjaga agar kaki saya tetap menginjak tanah,” ucap Cho.
Cho juga menjadi sosok yang tak mau ambil pusing dengan pemberitaan sensasional yang mungkin terkait beberapa kali dengan dirinya.
Setelah mendapatkan dua caps pertama untuk Prancis U-21 dalam satu pekan terakhir kini Mohamed Ali Cho kembali lagi ke Angers.
Ia juga terus menyelesaikan kemampuan bahasa inggris level-A dalam beberapa bulan mendatang, ia akan melakukannya sebagai salah satu properti panas di sepakbola Eropa.
Jika Cho bisa menjalani semuanya dengan baik, kemampuan bahasa dan bermainnya sudah stabil maka Angers akan menjadi daftar kota favorit Cho lagi.
Kemampuan alami yang dimiliki Cho tidak bisa ditutupi lagi. Ia akan menjadi pemain rebutan di masa depan pastinya.
Mohamed Ali Cho yang memilih Angers mengikuti ibunya ternyata menjadi pilihan terbaik. Ia kini menjadi pemain yang tetap membumi meski namanya seakan mau ke langit.