Manchester United (MU) berhasil memperkuat peluang mereka untuk bisa juara di turnamen FA Cup musim ini setelah mengalahkan Brighton di semifinal.
Pasuk Erik Ten Hag mampu mengamankan tiket ke partai final FA Cup musim ini setelah mereka tumbangkan Brighton di Wembley Stadium. Laga tersebut berjalan sangat sengit dan ketat, hingga akhirnya tidak ada gol yang dihasilkan hingga babak kedua usai. Akhirnya, drama adu pernalti terjadi dan Manchester United unggul dengan skor 7-6 dalam adu penalti.
Dari kemenangan yang diraih oleh MU kali ini, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik pasukan Erik Ten Hag. Apa saja itu? Berikut ulasan lengkapnya.
Patahkan Kutukan
Jelas saja hal utama yang perlu dipelajari adalah patahankan kutukan. Setan Merah berhasil unggul di adu penalti dan melaju ke babak final FA Cup.
Kutukan ini diperjelas sejak 2019 silam, MU tercatat tidak pernah menang dalam ajang adu penalti yang terjadi di semua kompetisi. Sedangkan di ajang FA Cup, Setan Merah juga tercatat tidak pernah menang dalam adu panlti. Dengan begitu, keberhasilan MU dalam adu penalti ini sukses mematahkan kutukan yang menjadi momen bersejarah bagi Manchester United.
Banyak PR Untuk Berbenah
Meski berhasil menang di laga semifinal ini, namun pasukan Ten Hag masih memiliki banyak PR. Manchester United membutuhkan banyak perbenahan untuk membuat penampilan mereka bisa maksimal di ajang final nanti.
Hal tersebut dinilai karena MU tampil cukup buruk di babak kedua. Mereka terlihat membiarkan Brighton mendominasi laga sehingga kesulitan untuk mendapatkan peluang.
Jelas saja, situasi ini tidak boleh terjadi lagi apalagi MU akan berlaga di partai final. Lawan mereka juga sangatlah kuat, yakni Manchester City yang saat ini sedang bertarung di semifinal Liga Champions.
Jelas saja, kuaitas The Citizens sangat jauh lebih tinggi dari Brighton atau tim manapun yang dihadapi MU di FA Cup musim ini.
Dengan begitu, Manchester United harus benar-benar membenahi berbagai sektor jika ingin keluar sebagai juara.
Mendapatkan Suksesor Seperti Casemiro
Semenjak Casemiro pindah dari Real Madrid ke Manchester United, sang pemain langsung berhasil mendongkrak permainan Setan Merah. Casemiro menjadi bagian penting dan mampu memberikan keunggulan bagi MU di sektor pertahanan dan posisi lini tengah.
Dengan ketidakhadiran Casemiro di laga, jelas hal ini akan berdampak besar bagi MU. Untuk itu, Manchester United jelas membutuhkan sosok pengganti yang setimpal untuk menjaga posisi kosong yang ditinggalkan Casemiro kala dirinya absen ataupun cedera.
Posisi tersebut tidak perlu dirisaukan oleh MU lantaran mereka tampaknya telah menemukan calon yang ideal.
Setan Merah bisa mempertimbangkan Moises Caiceo yang merupakan gelandang apik milik Brighton. Ia tampil sangat luar biasa dan ciamik di posisinya dalam laga tersebut.
Ia bahkan kerap memutus pergerakan bola yang dilakukan Manchester United, serta juga aktif membantu penyerangan.
Dengan usianya yang masih sangat muda, yakni 22 tahun, ia menjadi sosok calon suksesor yang bisa menggantikan Casemiro.
Mitoma Kapok Berhadapan dengan Wan-Bissaka
Salah satu pemain Manchester United yang tampil memukau adalah Wan-Bissaka. Pemain tersebut berhasil membuat winger yang jago drible asal Brighton, Kaoru Mitoma mati kutu.
Permainan yang dihasilkan oleh winger Brighton tersebut benar-benar dibuntukan oleh Wan-Bissaka. Alhasil, Kaoru Mitoma terpaksa harus mengakui bagaimana kehebatan dari pemain jagoan MU tersebut.
Selain mampu bertahan dengan baik, Wan-Bissaka juga memiliki kemampuan dalam membantu serangan.
De Gea Tebus Dosa Besarnya di Laga Lalu
David De Gea diketahui benar-benar tampil buruk saat MU kalah melawan Sevilla di Liga Europa kemarin. Aksi blunder yang dilakukan De Gea tersebut benar-benar membuat MU hancur dalam laga tersebut yang akhirnya mereka harus kalah dan pulang sebelum final.
Namun, pada laga ini De Gea berhasil menebus kesalahannya tersebut. De Gea mampu tampil luar biasa dan memukau dalam laga ini.
Namun, kemampuan De Gea yang masih harus dimaksimalkan adalah dalam adu penalti. Kiper andalan MU ini masih cukup kesulitan menebak arah bola saat Brighton melakukan eksekusi penalti.