Pelatih Persijap Jepara, Mario Lemos, menunjukkan sikap berkelas usai timnya gagal mencetak gol dalam laga pekan keempat BRI Super League 2025/2026 melawan Arema FC. Meskipun hasil akhir hanya berakhir imbang tanpa gol, pria asal Portugal itu memilih untuk tetap fokus pada sisi positif ketimbang mencari kambing hitam.
Persijap Jepara sejatinya memiliki banyak peluang emas di laga tersebut. Beberapa kali lini serang Laskar Kalinyamat mampu menekan pertahanan Arema, tetapi penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat gawang lawan tetap perawan. Meski demikian, Lemos enggan menyalahkan para pemainnya. Ia menegaskan bahwa kegagalan mencetak gol bukanlah akhir dunia dan justru bagian alami dari perjalanan kompetisi panjang.
Dengan ketenangan, ia menjelaskan bahwa sepak bola tidak selalu menghadirkan hasil sesuai ekspektasi. Ada kalanya tim mencetak banyak gol, ada pula momen ketika peluang bagus tak berbuah manis. Menurutnya, kunci utama adalah menjaga mental positif dan terus meningkatkan kualitas penyelesaian akhir. Selain itu, Lemos menyoroti penampilan apik kiper Arema FC, Muhammad Adi Satryo, yang tampil gemilang dengan sederet penyelamatan krusial.
Sikap bijak Lemos ini menjadi sorotan karena alih-alih mengkritik, ia justru menebarkan optimisme kepada para pemainnya. Ia percaya lini depan Persijap akan segera bangkit, bahkan yakin striker andalannya bisa kembali tajam di pertandingan berikutnya.
Sorotan pada Penyelesaian Akhir
Mario Lemos secara terbuka mengakui kelemahan utama Persijap Jepara saat menghadapi Arema FC ada pada penyelesaian akhir. Timnya sukses menciptakan peluang emas, tetapi kurang klinis dalam memanfaatkannya. Nama-nama seperti Dicky, Alexis, dan Sudi sebetulnya memiliki kesempatan emas untuk membuka skor, namun tidak ada satupun yang berhasil berbuah gol.
Pelatih berusia 39 tahun itu menekankan pentingnya ketajaman lini depan. Ia berharap dalam laga-laga berikutnya, para penyerangnya mampu tampil lebih tenang dan efektif ketika berhadapan langsung dengan kiper lawan. Menurut Lemos, peluang yang diciptakan sudah cukup banyak, tinggal bagaimana mengubahnya menjadi gol penentu kemenangan.
Menolak Cari Kambing Hitam
Alih-alih menganggap timnya sial, Mario Lemos memilih untuk melihat kegagalan ini sebagai bagian dari dinamika sepak bola. Ia menolak menggunakan istilah ketidakberuntungan atau kesialan, karena menurutnya faktor teknis lebih dominan.
Kadang, sebuah tembakan sederhana bisa masuk ke gawang tanpa kesulitan. Namun, di lain waktu, meski peluang sudah sangat matang, hasilnya tetap nihil. Itulah realita yang ia coba sampaikan kepada publik dan anak asuhnya. Dengan pendekatan ini, Lemos ingin memastikan mental pemain tidak tertekan dan tetap fokus menghadapi tantangan berikutnya.
Optimisme Tinggi untuk Laga Selanjutnya
Meski gagal meraih kemenangan penuh, Lemos menegaskan bahwa ia masih menyimpan optimisme besar terhadap skuad Persijap. Ia yakin bahwa para penyerang seperti Alexis, Franca, dan Dicky akan segera menemukan kembali ketajamannya.
Menurutnya, kegagalan mencetak gol hanyalah jeda sementara. Mesin gol Laskar Kalinyamat pasti kembali menyala pada waktu yang tepat. Ia menilai mental positif jauh lebih penting agar pemain tidak kehilangan rasa percaya diri. Lemos pun menekankan bahwa kepercayaan kepada striker tetap utuh, sehingga mereka bisa lebih lepas dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.
Pujian untuk Penampilan Kiper Arema FC
Di balik kekecewaan karena gagal mencetak gol, Mario Lemos juga memberikan penghormatan kepada lawan. Ia menyoroti penampilan impresif kiper Arema FC, Muhammad Adi Satryo. Menurutnya, kiper berusia muda itu tampil gemilang dengan beberapa penyelamatan penting yang membuat Persijap frustasi.
Rentetan refleks cepat dan keberanian Adi Satryo di bawah mistar menjadi salah satu faktor utama yang membuat Persijap gagal mencetak gol. Lemos menilai performa luar biasa itu patut diapresiasi, bukan sekadar dianggap sebagai hambatan bagi timnya. Dengan sikap ini, Lemos kembali menunjukkan profesionalisme tinggi yang jarang dimiliki banyak pelatih.
Fokus Persijap untuk Pertandingan Berikutnya
Setelah laga imbang melawan Arema FC, fokus Persijap kini tertuju pada laga tandang kontra Persis Solo pada 13 September 2025. Pertandingan tersebut diyakini menjadi momentum penting bagi Laskar Kalinyamat untuk kembali menunjukkan ketajaman lini serangnya.
Mario Lemos bertekad memaksimalkan waktu persiapan untuk memperbaiki kekurangan, khususnya di sektor penyelesaian akhir. Ia ingin memastikan bahwa peluang emas yang tercipta di pertandingan berikutnya bisa dikonversi menjadi gol penentu kemenangan. Dukungan penuh dari suporter Persijap juga diharapkan memberi tambahan motivasi bagi para pemain agar segera bangkit dari hasil kurang memuaskan.