Legenda Manchester United, Gary Neville, memberikan peringatan kepada para rival klub bahwa keterpurukan Setan Merah tidak akan berlangsung selamanya. Mantan kapten MU ini yakin bahwa klub akan kembali berjaya dan bahkan meraih kemenangan besar di masa depan.
Sejak pensiunnya Sir Alex Ferguson pada tahun 2013, Manchester United mengalami penurunan yang signifikan. Klub yang dulunya mendominasi Premier League kini mengalami kesulitan untuk bersaing di papan atas. Musim ini, MU tertahan di papan tengah klasemen dan tersingkir lebih awal dari Liga Champions, menambah catatan buruk mereka dalam satu dekade terakhir.
Namun, meski MU saat ini dalam situasi sulit, Neville tetap yakin bahwa klub ini akan segera bangkit. Ia percaya bahwa Manchester United akan kembali menjadi salah satu kekuatan utama di sepak bola Inggris.
Kegagalan Manajemen Pasca-Ferguson Jadi Sorotan
Salah satu alasan utama keterpurukan MU menurut Neville adalah perencanaan suksesi yang buruk setelah kepergian Sir Alex Ferguson dan CEO David Gill. Menurutnya, klub gagal membangun fondasi yang kuat untuk transisi setelah era Ferguson, yang menyebabkan ketidakstabilan di berbagai aspek klub.
“Perencanaan setelah kepergian Ferguson benar-benar buruk. Ini kesalahan besar dari keluarga Glazer sebagai pemilik klub,” ujar Neville.
Ia menyoroti bagaimana MU kesulitan menemukan pengganti Ferguson yang tepat. Berbeda dengan klub seperti Liverpool yang mampu membangun kembali tim mereka dengan baik setelah kepergian manajer utama, MU justru mengalami pergantian pelatih secara terus-menerus tanpa strategi yang jelas.
Manchester United dan Masuknya Ineos: Harapan Baru?
Dalam beberapa bulan terakhir, Manchester United mengalami perubahan signifikan dalam manajemen. Salah satu perubahan besar adalah masuknya Ineos, perusahaan milik miliarder Inggris Sir Jim Ratcliffe, sebagai pemegang saham minoritas. Neville menilai masuknya Ineos bisa menjadi awal dari kebangkitan MU.
“Saya lebih memilih jika keluarga Glazer sepenuhnya menjual klub, tetapi setidaknya ada perubahan. Mereka mulai membuat keputusan besar. Ini bisa menjadi awal dari kebangkitan Manchester United,” kata Neville.
Namun, ia juga menegaskan bahwa perubahan ini tidak akan langsung membawa dampak instan. Diperlukan waktu beberapa tahun bagi MU untuk kembali stabil dan kembali ke jalur juara.
Optimisme Neville: MU Akan Juara Lagi
Meski MU tengah mengalami masa sulit, Neville yakin bahwa klub ini memiliki potensi besar untuk kembali ke puncak. Ia percaya bahwa dalam tiga hingga empat tahun ke depan, Setan Merah akan kembali bersaing memperebutkan gelar Premier League.
“MU tidak akan terpuruk selamanya. Klub ini akan kembali memenangkan trofi besar. Saya yakin itu,” tegas Neville.
Ia juga berharap Manchester United bisa meningkatkan fasilitas mereka. Menurutnya, klub sekelas MU seharusnya memiliki stadion dengan kapasitas 100.000 penonton dan pusat pelatihan terbaik di dunia. Dengan infrastruktur yang lebih baik, Neville yakin MU bisa kembali mendominasi sepak bola Inggris dan Eropa.
Ruben Amorim dan Tantangan di MU
Saat ini, MU berada dalam fase transisi di bawah manajer baru, Ruben Amorim. Mantan pelatih Sporting CP ini diharapkan bisa membawa perubahan signifikan bagi tim. Namun, Neville mengakui bahwa tugas yang diemban Amorim tidaklah mudah.
“Saya yakin Ruben Amorim tidak percaya dengan apa yang ia lihat di lapangan saat ini. Namun, saya juga yakin bahwa dia tahu apa yang harus dilakukan,” kata Neville.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, performa Manchester United masih jauh dari harapan. Neville menilai bahwa manajemen klub harus memberikan waktu dan dukungan penuh kepada Amorim agar bisa membangun tim sesuai dengan visinya.
Laga Penting: Tottenham vs Manchester United
Manchester United akan menghadapi Tottenham Hotspur dalam laga penting di Premier League. Pertandingan ini menjadi ujian bagi Ruben Amorim untuk menunjukkan perubahan yang telah ia bawa ke dalam tim.
MU saat ini berada di bawah Tottenham dalam klasemen. Jika mereka gagal meraih poin penuh, posisi mereka bisa semakin terancam. Oleh karena itu, laga ini akan menjadi momen krusial bagi MU untuk membuktikan bahwa mereka masih memiliki daya saing di kompetisi domestik.