Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaLiga 1 Digelar Tanpa Degradasi, J-League yang Jadi Acuannya

Liga 1 Digelar Tanpa Degradasi, J-League yang Jadi Acuannya

Liga 1 Digelar Tanpa Degradasi, J-League yang Jadi Acuannya – Kompetisi Liga 1 2021 akhirnya diputuskan untuk digelar tanpa degradasi. Ini berdasarkan keputusan dari Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang mengacu pada kompetisi sepakbola Jepang, J-League.

Rapat Exco PSSI pada hari Senin (3/5/2021) menghasilkan keputusan penghapusan degradasi. Alasannya adalah kondisi pandemi COVID-19 yang dianggap bakal menjadi tantangan untuk setiap klub.

- Advertisement -
asia9QQ

Keputusan ini dinilai akan menimbulkan protes dari kalangan penggemar sepakbola. Namun, Exco PSSI tidak terlalu mengambil pusing karena J-League juga menerapkan aturan yang sama di musim kompetisi 2020.

“Penerapan sistem ini hanya berlaku sementara, dan kami mengacu pada Jepang yang sudah menerapkan kebijakan tersebut. Kami juga memutuskan hal ini karena pertimbangan sisi ekonominya,” kata anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani kepada wartawan.

Keputusan Liga 1 digelar tanpa degradasi mengacu pada J1 League dan J2 League yang dipentaskan musim 2020. Dengan demikian, klub tidak perlu khawatir dengan situasi pandemi seperti saat ini.

Jepang sendiri menginginkan kompetisi tetap berjalan tertib meski tantangan yang harus dihadapi terasa berat. Dengan demikian, J1 League musim 2021 hanya melibatkan 20 klub dari yang biasanya 18 klub.

Dengan demikian, Exco PSSI ingin menerapkan kebijakan yang sama dengan Jepang untuk kompetisi Liga 1 nanti. Dengan demikian, klub tidak perlu merasa khawatir di masa pandemi COVID-19.

“Mungkin tidak sedikit yang akan bertanya-tanya kenapa Liga 1 digelar tanpa degradasi. Kalau belum pernah ada di klub, sulit menjelaskannya. Apalagi kepada suporter. Seorang yang punya klub, sangat berat. Seorang yang punya perusahaan, hari ini sangat berat,” tutur Hasani.

“Kita tentu saja harus menyesuaikan kompetisi sesuai dengan kondisi saat ini. Ditambah lagi musim ini tidak aka nada penonton. Klub tidak mendapatkan pemasukan kecuali subsidi dari PT LIB. Setelah memikirkan sejumlah pertimbangan, klub-klub ini tidak akan maksimal nantinya karena faktor ekonomi tadi. Kalau kami terlalu memaksa, klub bisa mundur,” ucapnya.

Liga 1 Digelar Tanpa Degradasi, PSSI Akan Bersikap Santai Meski Dihujat

Komite Eksekutif (Exco) PSSI sudah siap dengan konsekuensi penghapusan degradasi di Liga 1 2021. Mereka tidak keberatan jika nantinya dikecam oleh beberapa pihak.

Exco PSSI memutuskan Liga 1 digelar tanpa degradasi melalui rapat pada, Senin (3/5/2021). Kabarnya, ada 13 klub Liga 1 yang mengajukan hal tersebut sehingga dibuatlah keputusan oleh Exco PSSI.

“Keputusan ini pasti beimbas pada Exco yang sudah pasti dibully. Menurut saya itu sudah jadi konsekuensi, jadi tidak apa-apa. Tujuan kami adalah untuk membuat sepakbola selamat,” kata Hasani kepada wartawan.

Mengacu ke Statuta PSSI, disebut bahwa Liga 1 berjumlah 18 klub. Pada pasal 27 disebut bahwa pemilik hak suara Liga 1 adalah 18 klub.

Jika Liga 1 digelar tanpa degradasi, laga kemungkinan bakal diikuti oleh 20 klub yang berarti tak sesuai statuta. Mengenai hal ini, Hasani menyebut bahwa kebijakan tersebut hanya sementara saja.

Ia juga menambahkan bahwa sejumlah klub juga meminta kepada PSSI untuk mempertimbangkan masalah degradasi. Karena jumlah permintaan lebih banyak, Exco PSSI pun mengabulkan permintaan tersebut.

“Pada mulanya, sejumlah klub mengirim surat ke PSSI untuk menghapus degradasi. Lalu di-floor, ada yang setuju dan tidak,” ujar Hasani.

“Saya pribadi sih setuju saja selama kebijakan itu tidak melanggar statuta dan sifatnya hanya sementara untuk 2021/2022 saja,” tuturnya.

Sementara AS Sukawijaya alias Yoyok Sukawi menyebut bahwa kebijakan terkait degradasi di Liga 1 ini masih belum pasti. Apa saja bisa terjadi di masa depan.

“Keputusan itu masih belum resmi, tapi dibocorin dikit langsung meluas kemana-mana. Tapi mayoritas klub rata-rata meminta Liga 1 digelar tanpa degradasi, loh,” ucap Yoyok.

Tidak sedikit klub yang masih ingin menerapkan penghapusan degradasi. Sebenarnya wacana degradasi ini sudah diprediksi bakal diterapkan lagi sejak awal April lalu. Hal itu sempat dibantah oleh PSSI.

Di sisi lain, Borneo FC melalui Presiden klub Nabil Husein menyatakan sikap tidak setuju jika Liga 1 digelar tanpa degradasi. Menurutnya, makna kompetisi jadi tidak jelas apabila hal tersebut terjadi.

“Borneo FC meminta aturan yang jelas untuk kompetisi karena tanpa degradasi akan menjadi satu kemunduran di sepak bola Indonesia,” ucap Nabil.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments