Friday, October 10, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga ItaliaKoni De Winter Pilih Sabar di AC Milan: Tak Menuntut Main, Lebih...

Koni De Winter Pilih Sabar di AC Milan: Tak Menuntut Main, Lebih Fokus Belajar dari Modric

Pemain muda AC Milan, Koni De Winter, menegaskan bahwa dirinya tidak akan menuntut kesempatan bermain kepada pelatih Massimiliano Allegri. Dalam situasi persaingan ketat di skuad utama Rossoneri, De Winter memilih untuk tetap rendah hati dan fokus bekerja keras demi mendapatkan kepercayaan.

Koni De Winter di AC Milan menjadi pembicaraan hangat sejak kepindahannya dari Genoa pada musim panas lalu dengan biaya transfer mencapai 20 juta euro. Meski belum banyak mendapat menit bermain, bek asal Belgia berusia 23 tahun itu menunjukkan sikap dewasa dan penuh kesabaran. Ia mengaku lebih memilih menunggu waktunya tiba, sembari terus belajar dari para pemain berpengalaman seperti Luka Modric.

- Advertisement -
asia9QQ

Bagi De Winter, bergabung dengan klub sebesar AC Milan sudah menjadi langkah besar dalam kariernya. Ia memahami bahwa mendapatkan tempat di tim utama bukan perkara instan, melainkan hasil dari proses panjang dan kerja keras. Sikap rendah hati dan tekadnya untuk berkembang menjadi alasan mengapa ia mendapat simpati dari para penggemar Rossoneri.


Sadar Diri dan Tetap Rendah Hati

Dalam sebuah wawancara, De Winter mengungkapkan bahwa dirinya termasuk pemain yang sangat kritis terhadap performanya sendiri. Ia memiliki ambisi besar untuk menjadi pemain reguler di AC Milan, tetapi menyadari bahwa status itu harus diraih melalui pembuktian di lapangan.

“Saya sangat kritis terhadap diri saya sendiri dan punya ambisi untuk menjadi pemain inti. Tapi saya tahu bahwa saya harus mewujudkan itu lewat kerja keras,” ujarnya.

Menurutnya, belum saatnya ia membuat tuntutan kepada pelatih. “Saya belum memiliki posisi untuk mengetuk meja dan menuntut kesempatan. Jika nanti saya merasa pantas, barulah saya berbicara dengan pelatih. Sekarang, yang terpenting adalah rendah hati,” lanjutnya.

Sikap ini menunjukkan kedewasaan De Winter dalam menghadapi tekanan besar di klub top Eropa. Di usia yang masih muda, ia sudah memahami pentingnya proses dan konsistensi dalam mencapai puncak karier.


Tertarik pada Daya Pikat Sejarah AC Milan

Sebelum bergabung dengan AC Milan, De Winter sebenarnya menarik minat banyak klub besar, baik di Italia maupun Inggris. Namun, panggilan dari Rossoneri menjadi sesuatu yang tidak bisa ia tolak.

“Kita bicara tentang AC Milan, salah satu klub terbesar di Eropa,” kata De Winter. “Saat kecil, saya menonton Ronaldinho bermain di sini. Saya bahkan tidak punya saluran berbayar, tapi saya melihat Milan di Liga Champions bersama Pato dan Beckham. Daya tarik itu masih terasa sampai sekarang.”

Kenangan masa kecil itu membuatnya termotivasi untuk mengikuti jejak para legenda Milan. Bagi De Winter, mengenakan seragam merah-hitam bukan sekadar tentang popularitas, tetapi juga tentang tradisi dan tanggung jawab besar di level tertinggi sepak bola Eropa.


Menolak Uang Demi Karier

De Winter juga mengungkapkan bahwa sebelum pindah ke Milan, ia menerima tawaran menarik dari klub Timur Tengah dengan nilai kontrak besar. Namun, ia memilih menolak karena ingin terus berkembang di level kompetitif Eropa.

“Memang benar, ada klub Inggris, Italia, bahkan tim dari Timur Tengah yang menawari saya kontrak besar,” ungkapnya. “Tapi jika AC Milan datang, Anda tidak akan berpikir dua kali. Saya paham mengapa ada pemain yang memilih ke sana, tapi bagi saya ini bukan waktunya. Saya ingin melangkah maju dalam karier, dan Milan adalah tempat yang tepat.”

Keputusan ini memperlihatkan karakter seorang pemain yang lebih memprioritaskan karier jangka panjang daripada keuntungan finansial. De Winter ingin membuktikan dirinya di panggung besar, dan San Siro adalah tempat ideal untuk mewujudkannya.


Transfer Bernilai dan Proses Cepat

Bek asal Belgia itu juga menilai bahwa Milan berhasil mendapatkan jasanya dengan harga yang adil. Ia bahkan menyebut proses negosiasi berjalan lancar berkat hubungan baik antara manajemen Milan dan Genoa.

“Jika melihat harga pasar sekarang, Milan mendapat kesepakatan bagus. Genoa juga berperilaku profesional, tidak mempersulit proses. Dalam beberapa hari semuanya selesai,” ujar De Winter.

Pernyataan ini menunjukkan bagaimana proses transfernya berlangsung tanpa drama, sesuatu yang jarang terjadi di sepak bola modern. Hal itu menambah kesan positif terhadap profesionalisme dua klub Serie A tersebut.


Belajar dari Sosok Luka Modric

Salah satu hal yang paling berkesan bagi De Winter sejak tiba di Milan adalah kesempatan berlatih bersama pemain berpengalaman seperti Luka Modric. Ia mengaku kagum dengan kecerdasan dan kerendahan hati gelandang asal Kroasia itu.

“Saya sangat terkesan dengan Modric. Otaknya luar biasa, ia melihat sepak bola lebih cepat dari siapa pun,” kata De Winter. “Luka juga rendah hati, meski sudah memenangkan segalanya. Ia tidak pernah merasa lebih tinggi dari tim dan selalu bekerja keras.”

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments