Kompetisi Championship 2024/2025 telah resmi berakhir, menandai kelahiran kembali tiga tim yang akan menghiasi Premier League musim depan. Leeds United, Burnley, dan Sunderland memastikan tiket promosi setelah menunjukkan performa luar biasa selama satu musim penuh.
Ketiga tim ini bukan hanya berhasil naik kasta, tetapi juga menyuguhkan kisah menarik di balik perjuangan mereka. Leeds tampil dominan sejak awal musim. Burnley hadir dengan kekuatan defensif yang kokoh, sementara Sunderland menyajikan drama mendebarkan lewat jalur play-off. Kini, mereka siap memberi warna baru di Premier League 2025/2026.
Mari kita telusuri bagaimana masing-masing tim mencapai keberhasilan tersebut.
Leeds United: Serangan Tanpa Ampun Sang Raja Championship
Leeds United kembali ke Premier League dengan cara yang sangat meyakinkan. Di bawah arahan pelatih Daniel Farke, tim ini memperlihatkan kekuatan menyerang yang luar biasa. Mereka menyelesaikan musim di puncak klasemen dengan raihan 100 poin dari 46 pertandingan. Tak hanya itu, Leeds juga mencetak 95 gol, menjadikan mereka sebagai tim dengan serangan paling tajam musim ini.
Kunci dari permainan ofensif ini terletak pada filosofi menyerang Farke yang agresif dan terstruktur. Ia sukses menghidupkan kembali semangat menyerang Leeds, menciptakan gaya bermain yang cepat dan berani.
Nama Joel Piroe menjadi sorotan utama dalam skema tersebut. Penyerang asal Belanda itu menyumbang 19 gol, menjadikannya top skor tim dan ujung tombak yang sulit dihentikan. Kombinasinya bersama pemain sayap dan gelandang serang menciptakan banyak peluang dan membuat lawan kewalahan.
Keberhasilan Leeds ini juga menjadi bukti kapasitas Farke sebagai arsitek tim promosi. Sebelumnya, ia sukses membawa Norwich City naik kasta. Kini, bersama Leeds, ia kembali menunjukkan kepiawaiannya. Mereka bukan sekadar tim promosi, melainkan kandidat kuat yang siap bersaing di Premier League.
Burnley: Tembok Pertahanan Terkuat di Championship
Berbeda dari Leeds yang mengandalkan serangan agresif, Burnley tampil sebagai tim yang sangat tangguh dari sisi pertahanan. Mereka hanya kebobolan 16 gol sepanjang musim, sebuah pencapaian luar biasa dalam kompetisi yang ketat seperti Championship.
Meski poin akhir mereka juga 100 poin, Burnley harus puas finis di posisi kedua karena kalah selisih gol dari Leeds. Namun demikian, performa mereka tetap mendapat apresiasi tinggi. Pelatih Scott Parker sukses membangun sistem permainan yang solid dan efisien.
Burnley dikenal sebagai tim yang sangat disiplin dalam taktik. Mereka bermain rapi, menjaga kedalaman lini pertahanan, dan efektif saat melakukan serangan balik. Kedisiplinan ini menjadi kekuatan utama mereka sepanjang musim.
Scott Parker sendiri semakin dikenal sebagai pelatih spesialis promosi. Setelah membawa Fulham naik pada musim 2019/2020 dan Bournemouth pada 2021/2022, kini ia kembali mengukir prestasi bersama Burnley. Strategi bertahan yang kuat, dikombinasikan dengan transisi cepat, menjadi resep utama kesuksesannya.
Sunderland: Drama Klasik Menuju Premier League
Sunderland menjadi tim terakhir yang mengamankan tiket promosi. Mereka melalui jalur play-off dan menang dramatis atas Sheffield United di final dengan skor 2-1. Kemenangan ini menandai kebangkitan tim setelah melalui musim yang penuh tantangan.
Tim asuhan Regis Le Bris menyelesaikan musim reguler di peringkat keempat dengan 76 poin. Namun, performa mereka sempat merosot menjelang akhir musim. Lima kekalahan beruntun nyaris membuat mereka keluar dari zona play-off. Untungnya, tim mampu bangkit di momen penting dan menunjukkan mental baja di fase gugur.
Salah satu bintang yang mencuat dari skuad Sunderland adalah Jobe Bellingham. Meski baru berusia 19 tahun, adik dari Jude Bellingham ini tampil impresif di lini tengah. Ia bukan hanya sekadar nama besar, tapi benar-benar berkontribusi sebagai pengatur tempo permainan tim.
Jobe memperlihatkan kualitas teknis, visi bermain, serta kedewasaan dalam mengambil keputusan. Penampilannya sepanjang musim menjadi simbol transformasi Sunderland sebagai tim yang layak bersaing di kasta tertinggi.
Tiga Gaya, Satu Tujuan: Bertahan di Premier League
Kisah tiga tim promosi ini memperlihatkan beragam pendekatan dalam mencapai kesuksesan. Leeds dengan daya gedor luar biasa, Burnley dengan tembok pertahanan solid, dan Sunderland dengan semangat juang di bawah tekanan. Ketiganya memberikan gambaran betapa dinamisnya Championship musim ini.
Kini, tantangan sesungguhnya telah menanti. Premier League bukan hanya soal promosi, tetapi soal bertahan. Mentalitas, konsistensi, dan strategi akan kembali diuji. Leeds, Burnley, dan Sunderland tentu berharap perjalanan ini tak berakhir hanya dalam satu musim.