Kartu kuning yang diterima Maarten Paes dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain pada Selasa (25/3/2025) lalu memicu sorotan tajam dari banyak pihak, termasuk mantan kiper legendaris Timnas Indonesia, Hermansyah. Insiden tersebut terjadi pada menit ke-72, di mana Paes dihukum oleh wasit Sadullo Gulmurodi karena dianggap mengulur waktu saat hendak melakukan tendangan gawang. Akibatnya, tindakan tersebut dinilai tidak sportif dan merugikan Timnas Indonesia, yang saat itu masih unggul tipis dengan skor 1-0.
Maarten Paes Dianggap Mengulur Waktu dengan Sembrono
Pada pertandingan tersebut, Maarten Paes mendapat kartu kuning karena dianggap mengulur waktu ketika hendak melakukan tendangan gawang. Hermansyah, yang merupakan mantan penjaga gawang Timnas Indonesia, memberikan pandangannya mengenai insiden ini. Menurutnya, meskipun Paes memiliki pengalaman yang sangat mumpuni, tindakan seperti itu sangat merugikan tim, terutama pada saat keunggulan hanya satu gol. “Itu jenis pelanggaran sembrono,” ujarnya.
Hermansyah juga mengingatkan bahwa dengan keunggulan yang belum aman, kartu kuning yang diterima Paes bisa berpotensi membahayakan Timnas Indonesia. “Hukuman kartu kuning ini bukan berasal dari open play. Keunggulan satu gol masih belum aman. Kalau Bahrain berhasil mencetak gol atau Paes mendapat kartu kuning kedua, harapan publik bisa langsung hancur,” tambahnya.
Hermansyah: Kesalahan Sepele yang Tidak Seharusnya Terjadi
Sebagai seorang mantan kiper, Hermansyah merasa kesalahan seperti itu seharusnya tidak dilakukan oleh kiper dengan pengalaman Paes. “Saya heran Paes bisa membuat kesalahan sekecil itu. Dia adalah kiper dengan pengalaman yang luar biasa, dan Timnas Indonesia sangat bergantung padanya dalam pertandingan tersebut,” ungkapnya. Kejadian ini mengundang kecaman mengingat Paes seharusnya bisa lebih tenang dalam menjaga momentum Timnas Indonesia.
Namun, Hermansyah juga mencoba melihat insiden ini dari sisi yang lebih positif. Ia mengungkapkan bahwa sebagai seorang kiper, ia pernah melakukan hal serupa dengan tujuan yang positif. “Saya pernah melakukan hal yang sama dengan tujuan positif, yakni sengaja mendapatkan kartu kuning agar kiper lain bisa bermain,” jelas Hermansyah. Ia kemudian berpendapat bahwa mungkin Paes sengaja melakukan hal tersebut untuk memberi kesempatan kepada Emil Audero untuk tampil dalam pertandingan berikutnya melawan China.
Performa Maarten Paes di Laga Lawan Bahrain Dinilai Belum Pulih Penuh
Hermansyah juga mengamati bahwa performa Maarten Paes dalam laga melawan Bahrain belum sepenuhnya pulih setelah kekalahan besar yang dialami Timnas Indonesia dari Australia dengan skor 1-5. Dalam pertandingan tersebut, Paes dinilai masih membawa trauma kekalahan yang sangat besar. Menurut Hermansyah, ada satu momen dalam pertandingan melawan Bahrain yang menunjukkan bahwa Paes masih belum berada dalam kondisi terbaiknya.
“Ada satu kesalahan fatal dari Paes yang hampir menjadi gol. Paes salah posisi dan gagal mengantisipasi bola dengan baik,” jelasnya. Beruntung, bola tersebut berhasil diselamatkan oleh Rizki Ridho, yang secara cerdik membuang bola lewat sundulan kepala. “Jika bola yang mengarah ke gawang itu tidak diselamatkan, Bahrain bisa saja menyamakan kedudukan,” lanjut Hermansyah. Hal ini menunjukkan bahwa Paes masih belum sepenuhnya move on dari kekalahan besar yang dialami Timnas Indonesia di Australia.
Apakah Paes Perlu Absen Melawan China?
Berdasarkan analisis Hermansyah, tindakan Paes yang tidak disiplin dalam laga melawan Bahrain bisa jadi disebabkan oleh perasaan tertekan setelah kekalahan telak dari Australia. Dia juga mengungkapkan bahwa ada baiknya bagi Paes untuk tidak tampil dalam pertandingan berikutnya melawan China. “Ada hikmahnya juga jika Paes absen dalam laga melawan China. Ini bisa menjadi kesempatan bagi Paes untuk melakukan cooling down dan memulihkan kondisi mental serta fisiknya,” kata Hermansyah.
Dengan adanya potensi debut Emil Audero dalam pertandingan melawan China, Hermansyah menganggap ini adalah kesempatan yang baik bagi kiper muda tersebut untuk menunjukkan kemampuannya. Meski demikian, ia berharap Paes bisa segera kembali ke performa terbaiknya setelah pertandingan tersebut. “Paes adalah kiper berpengalaman, namun terkadang pemulihan mental juga sangat penting untuk menjaga konsistensi dalam permainan,” pungkas Hermansyah.
Maarten Paes dan Tantangan Mental yang Dihadapi
Maarten Paes memang dihadapkan pada banyak tantangan dalam karier internasionalnya bersama Timnas Indonesia. Selain harus menghadapi tekanan dari berbagai pertandingan besar, Paes juga harus bisa menjaga kestabilan mentalnya, terutama setelah kekalahan yang sangat mengecewakan. Tidak mudah bagi seorang kiper untuk bangkit dari hasil buruk seperti yang dialami Paes. Namun dengan dukungan tim pelatih dan rekan-rekannya, ada harapan besar bahwa ia akan kembali menunjukkan performa terbaik.
Di sisi lain, potensi debut Emil Audero di Timnas Indonesia bisa menjadi salah satu faktor pemicu bagi Paes untuk memperbaiki kualitas permainannya. Dengan adanya persaingan sehat di posisi kiper, Paes diharapkan dapat kembali ke performa terbaik dan membuktikan bahwa ia masih layak menjadi pilihan utama bagi Timnas Indonesia di masa depan.