Friday, November 22, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomePiala EropaKerusuhan di Wembley: Kans Inggris Jadi Tuan Rumah di Piala Dunia Terancam?

Kerusuhan di Wembley: Kans Inggris Jadi Tuan Rumah di Piala Dunia Terancam?

Kerusuhan di Wembley: Kans Inggris Jadi Tuan Rumah di Piala Dunia Terancam? – Suporter Inggris menciptakan kerusuhan pada saat gelaran Final Euro 2020 di Wembley. Kerusuhan tersebut konon berimbas pada kans Inggris menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030.

Menjelang final Euro 2020 antara Italia vs Inggris, suporter The Three Lions menciptakan keributan di Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Ribuan suporter berusaha menembus stadion untuk menyaksikan laga meski mereka tidak memiliki tiket.

- Advertisement -
asia9QQ

Dalam sebuah rekaman video, terlihat ratusan suporter yang memaksa masuk ke pintu stadion. Bahkan ada juga suporter yang kedapatan memukuli seseorang.

Di sisi lain, anak pelatih Roberto Mancini terkena imbasnya. Dia sampai kehilangan tempat duduknya setelah diserobot suporter yang tidak mengantongi tiket. Untungnya, ia sama sekali tidak terluka dan tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.

Kerusuhan di Wembley ini merusak nama baik Inggris, yang rencananya akan mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030. Bek Inggris Harry Maguire ingin kerusuhan ini tidak terulang kembali dan bisa dijadikan pelajaran oleh suporter.

“Menerobos stadion apalagi tanpa tiket adalah tindakan yang salah. Ayah saya yang selalu menonton pertandingan saya bahkan terkena imbasnya, jadi kemungkinan ia akan lebih berhati-hati di laga selanjutnya,” ungkap Maguire kepada The Sun dikutip BBC.

“Sejauh ini, Wembley selalu menjadi lokasi hajatan dengan pertandingan yang seru dan penontonnya juga selalu suportif dan asyik. Namun, yang kemarin itu sangatlah berbeda dari biasanya. Semoga saja kerusuhan di final itu menjadi pelajaran untuk kita semua khususnya suporter. Wembley tentu akan mejadi stadion yang meriah untuk menggelar Piala Dunia,” imbuhnya.

UEFA Menyelidiki Kasus Kerusuhan di Wembley

Kerusuhan terjadi di laga final Piala Eropa 2020 setelah ratusan suporter Inggris memaksa memasuki stadion tanpa tiket. UEFA akhirnya menyelidiki kerusuhan yang terjadi di Wembley tersebut.

Laga final antara Italia vs Inggris dipentaskan di Stadion Wembley, London, Senin (12/7/2021). Gli Azzurri mantap keluar sebagai pemenang usai menaklukan The Three Lions melalui babak adu penalti.

Sayangnya, aksi suporter Inggris menjelang pertandingan hingga akhir laga ini membuat citra The Three Lions menjadi buruk. Kerusuhan di Wembley tersebut menimbulkan bentrokan, hingga perusakan fasilitas umum.

Sebelum pertandingan dimulai, ratusan fans yang tidak mengantongi tiket nekad menerobos area perimeter. Akibatnya, penjaga keamanan harus turun tangan, dan bentrokan terjadi dengan suporter-suporter lainnya.

Bahkan beberapa oknum suporter juga terdengar meneriakan lagu kebangsaan Italia sebelum pertandingan dimulai. Lebih parahnya lagi, ada satu orang suporter yang nekat masuk ke lapangan saat pertandingan tengah berlangsung.

Kerusuhan di Wembley masih terus berlanjut. Beberapa oknum tak bertanggung jawab menyalakan kembang api di stadion, melemparkan benda-benda asing ke lapangan, hingga merusak fasilitas umum setelah Inggris dinyatakan tumbang.

Melansir laporan Reuters, sebanyak 86 orang oknum ditangkap Kepolisian Metropolitan London selama dan setelah partai final Piala Eropa 2020. Bentrokan tersebut juga menyebabkan 19 aparat mengalami luka-luka.

Selain itu, ayah bek Inggris Harry Maguire, Alan, terkena imbasnya akibat kerusuhan di Wembley itu. Pria 56 tahun itu tersungkur ke lantai, dan diduga terinjak-injak yang mengakibatkan tulang rusuknya patah.

“Ini adalah pengalaman buruk bagi keluarga saya. Bisa saja ayah saya jadi trauma untuk menyaksika pertandingan secara langsung. Namun, kali ini ayah saya beruntung. Biasanya, dia selalu menonton dengan keponakan atau anak saya,” kata Harry kepada The Sun.

Kerusuhan di Wembley tersebut turut mendapatkan perhatian dari UEFA. Badan sepakbola tertinggi Eropa itu mengambil langkah serius. Pihaknya akan turun tangan untuk mengusut masalah yang terjadi di Stadion Wembley.

“Kami resmi menggelar penyelidikan disiplin atas kerusuhan yang terjadi di laga final UEFA Euro 2020 antara timnas Italia dan Inggris (1-1, Italia menang adu penalti 3-2) yang berlangsung pada 11 Juli di Stadion Wembley, London,” begitu isi pernyataan UEFA di laman resminya, Selasa (13/7).

“Penyelidikan disipliner terhadap kejadian yang melibatkan suporter hingga terjadi bentrokan di dalam dan di sekitar stadion ini akan melibatkan seorang inspektur etika dan disiplin UEFA. Untuk informasi lebih lanjut terkait penyelidikan ini, akan kami umumkan di waktu tertentu,”

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments