Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyarankan untuk para suporter Bali United bisa datang di stadion untuk
menghadiri laga puncak liga 1 BRI, mereka bisa membuka 75 persen atau sekitar 15 ribu suporter yang bisa hadir di laga Pertandingan.
Namun sayangnya saran ini ditolak mentah-mentah oleh para suporter Bali United untuk bisa hadir di laga akhir Bali United melawan Persik Kediri.
Peryataan ini ternyata juga membuat kontroversi antar suporter dan 17 klub di liga 1 BRI musim 2021/2022 lainnya.
Mereka semua saling berdebat dan menanyakan keadilan kenapa para suporter Bali boleh hadir di pertandingan
sedangkan suporter lainnya tidak diperbolehkan hadir di laga puncak.
Pertanyaan tersebut juga di lontarkan oleh para suporter Bali sendiri dan juga dijadikan sebagai
kritikan kepada Serdadu Tridatu selaku Panitia Pertandingan semua Klub.
Namun para Panitia LIB masih belum memberikan keputusan tentang diperbolehkan atau tidaknya
untuk para suporter hadir di laga pertandingan tersebut, namun yang pasti mereka jelas menolak saran dari gubernur Bali itu.
Menghilangkan Asas Solidaritas Suporter Bali United dengan Klub Lain
Direktur PT LIB (Liga Indonesia Baru) saat ini sedang melakukan diskusi dengan timnya mengenai keputusan tersebut.
Keputusan tersebut tentu bukan keputusan yang simpel, namun keputusan tersebut memiliki banyak sekali
pertimbangan yang harus dilakukan. Mereka Juga harus memperhatikan peraturan liga 1 menurut
regulasi awal BRI Musim 2021/2022. Selain itu kritikan juga muncul dari para Suporter Bali United.
Mereka tidak akan pernah menghadiri laga pertandingan liga puncak nanti,
Meskipun tiket yang diberikan tidak dipungut biaya sedikitpun atau gratis.
Menurut para suporter hal tersebut sudah mencederai atau menyepelekan asas solidaritas dan sportivitas antar suporter.
Para suporter sendiri sebenarnya dari awal sudah sepakat tidak akan menghadiri stadion pertandingan
Saat laga puncak, mereka tidak mau menghianati asas sportivitas antar klub.
Selain itu jika memang pihak panitia memaksa para suporter untuk datang mereka tidak akan datang karena para
suporter Bali United tidak mau ada berita miring yang muncul mengenai Bali.
Mereka juga memprotes jika Bali boleh seharusnya klub lain juga boleh namun nyatanya hal ini tidak
memperbolehkan klub lain datang. Tentu mereka tidak mau jika klub Bali United di katakan sebagai anak emas PSSI.
Komentar CEO Bali United
Disisi lain CEO Bali United Yabes Tanuri mengungkapkan bahwa ia akan menyerahkan semua keputusan kepada
pihak PT LIB selaku operator liga 1. Menanggapi hal tersebut PT LIB kemudian mengeluarkan keputusan
terkait suporter dan tempat laga akan berlangsung menurut surat keputusan nomor 165/LIB-KOM/III/2022.
Isinya PT LIB meminta persetujuan kepada seluruh pihak yang terkait termasuk 17 klub lainnya menenai saran tersebut.
Tentu klub lainnya maupun para suporter Bali United menolak saran tersebut mereka merasa keputusan tersebut tidak adil bagi klub mereka.
Selain itu ada beberapa klub yang menolak Bali United bertanding di kandang sendiri harusnya Bali
bertanding di Stadion Ngurah Rai dan Stadion Kompyang Sujana, bukan di Stadion Dipta yang merupakan kandang merak sendri.
Satu Klub Tolak Bali Bermain di Kandang Sendiri
Menuju puncak liga 1 BRI Klub Bali United sudah dipastikan akan menjadi juara laga, meskipun masih
tersisa 1 pekan laga pertandingan, namun hal tersebut tidak akan bisa menggeser posisi Bali dari puncak klasemen.
Pasalnya saat ini poin yang diperoleh Bali mulai dari awal pertandingan seri maupun kalah hingga sekarang berjumlah 72 poin.
Hal ini tentu di sambut gembira oleh para suporter Bali United karena berhasil memenangkan laga di daerahnya sendiri yaitu Bali.
Namun disisi lain ada beberapa klub maupun suporter yang menolak untuk Bali mengangkat trofi
Kemenangan di kandang sendiri yaitu di stadion Kapten I Wayan Dipta untuk laga akhir pertandingan melawan Persik Kediri.
Hal ini tentu saja salah karena menurut regulasi Liga 1 2021 tidak diperbolehkan para kontestan untuk bermain di kandangnya sendiri.
Itulah informasi yang bisa saya sampaikan mengenai penolakan para supporter mengenai perizinan datang
di laga pertandingan akhir yang sudah dipastikan nanti Bali United yang akan menang lomba.
Para suporter menolak dikarenakan hal ini termasuk melanggar asas solidaritas antar klub,
mereka mengaku jika klub lain saja tidak diperbolehkan datang di trimbun,
kenapa para suporter Bali United justru di suruh datang.