Juventus Gagal Lagi di Liga Champions, Pirlo Tidak Was-was – Juventus harus rela didepak dari Liga Champions. Pelatih Andrea Pirlo tidak was-was karirnya akan berakhir bersama Si Nyonya Tua.
Langkah Juventus harus terhenti di babak 16 besar Liga Champions musim 2020/2021. Porto sukses mendepak Bianconeri secara dramatis.
Usai ditumbangkan 1-2 di kandang Porto, Si Nyonya Tua unggul 3-2 dalam pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Allianz Stadium, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB. Meski agregat sama kuat 4-4, pasukan andrea Pirlo harus rela angkat kaki karena produktivitas gol tandangnya kalah jauh.
Ini adalah kali kedua Si Nyonya Tua harus tersingkir di babak 16 besar Liga Champions. Musim lalu, mereka ditumbangkan oleh Olympique Lyon.
Usai gagal di Liga Champions musim lalu, pelatih sebelumnya, Maurizio Sarri, mau tidak mau harus didepak. Untuk itu, Andrea Pirlo bisa saja bernasib sama seperti manajer sebelumnya itu. Namun, pelatih berusia 41 tahun itu tidak was-was dengan situasi saat Juventus gagal lagi di Liga Champions.
“Saya tidak tahu pasti mengapa Sarri harus digantikan. Kini saya yang menjabat sebagai pelatih Juventus, saya datang kesini untuk membantu mewujudkan cita-cita Bianconeri, dan terlibat dalam beberapa tugas pengembangan selama beberapa tahun, jadi saya tidak terlalu gusar,” ujar Pirlo kepada Sky Sport Italia.
Pirlo direkrut menjadi pelatih utama Juventus pada awal musim 2020/2021. Sejauh ini, Si Nyonya Tua masih berkesempatan mengantongi gelar juara di Coppa Italia dan Liga Italia meski Juventus gagal lagi di Liga Champions.
Juventus kini bertengger di posisi ketiga klasemen Liga Italia dengan koleksi 52 poin dari 25 laga. Namun, poin tersebut terpaut cukup jauh dari Inter Milan yang ada di puncak klasemen, yaitu 10 poin.
“Saya sudah ngobrol dengan Agnelli. Dia bilang kepada saya kalau kita akan menghadapi proyek baru,” Pirlo menambahkan di konferensi pers seperti dikutip Football Italia.
“Memang ini mengecewakan. Kami tentu saja ingin lolos, tapi ini tentu saja bukan akhir dari perjuangan. Kami akan memulai proyek baru dan siapapun yang terlibat di dalamnya, mereka akan bangga di masa depan,” kata Pirlo.
Juventus Gagal Lagi di Liga Champions, Salah Ronaldo?
Cristiano Ronaldo disebut-sebut sebagai penyebab kegagalan Juventus melenggang ke perempatfinal Liga Champions. Padahal, kegagalan tersebut juga disebabkan oleh hal-hal lainnya.
Juventus gagal lagi di Liga Champions 2020/2021. Mereka harus tersingkir usai berlaga di leg kedua 16 besar Liga Champions kontra Porto di Allianz Stadium, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB.
Bianconeri mengantongi kemenangan 3-2 atas Porto. Namun, pencapaian tersebut tidak membuat Juventus lolos karena produktivitas Bianconeri dinilai kalah jauh usai ditumbangkan 1-2 di leg pertama.
Dari kekalahan tersebut, Cristiano Ronaldo kini menjadi sorotan. Bintang 36 tahun tersebut harus menjadi kambing hitam atas gol kedua Porto yang dicetak Sergio Oliveira dari tendangan bebas.
Saat itu, Ronaldo yang menjadi pagar betis bersama Alvaro Morata dan Adrien Rabiot, ia tidak berani menepis tendangan Oliveira. Dia malah memunggungi Oliveira, yang pada akhirnya bola meluncur ke gawang lawan. Akibatnya, Juventus gagal lagi di Liga Champions.
Fabio Capello merasa geram dengan kecerobohan yang dilakukan Ronaldo. Legenda Juventus itu menilai CR7 tidak bisa bermain maksimal sebagai pagar betis. Ia kesal saat melihat Ronaldo membalikkan badan agar tidak terbentur bola.
Namun, eks pemain Juventus Alessandro Del Piero, punya pendapat lain. Ia tidak setuju bahwa Ronaldo menjadi satu-satunya penyebab kekalahan di dalam laga itu yang menyebabkan Juventus gagal lagi di Liga Champions.
Del Piero memang setuju dengan performa kurang apik Ronaldo di laga Juventus vs Porto. Namun, ia hanya tidak setuju saat Ronaldo dikambing hitamkan dengan pemain Juventus yang lebih unggul.
Porto harus berlaga dengan 10 pemain sejak menit ke-54 usai Mehdi Taremi mengantongi dua kartu kuning.
“Cristiano memang ceroboh di laga tersebut, dan ia bahkan minim menciptakan peluang,” kata Del Piero, dikutip dari AS.
“Meski demikian, ini bukan sepenuhnya salah dia. Pemain Juve lebih unggul dibanding tim lawan, teknisnya kan harusnya bisa mencatatkan keunggulan,” demikian kata Alessandro Del Piero.