Presiden Barcelona, Joan Laporta, memberikan pesan penting kepada tim nasional Spanyol menjelang jeda internasional November 2025. Ia berharap Lamine Yamal tidak dimainkan secara berlebihan, terutama karena sang pemain baru saja pulih dari cedera.
Pesan ini bukan sekadar kekhawatiran tanpa dasar. Laporta memahami bahwa pemanggilan Yamal ke skuad La Roja adalah bentuk penghargaan atas performa luar biasa yang ditunjukkan pemain muda itu. Namun, ia juga menegaskan pentingnya menjaga kondisi fisik sang bintang muda agar tidak kembali mengalami cedera yang bisa merugikan klub dan negaranya.
Perhatian Khusus Barcelona untuk Kebugaran Yamal
Barcelona akan melakoni laga penting melawan Celta Vigo sebelum jeda internasional terakhir di tahun 2025. Setelah itu, perhatian publik langsung tertuju pada kembalinya Yamal ke skuad Spanyol.
Cedera yang sempat dialami pemain berusia 17 tahun itu terjadi saat memperkuat tim nasional dalam agenda internasional sebelumnya. Karena itu, Barcelona kini jauh lebih berhati-hati. Klub tidak ingin cedera serupa terulang, apalagi mengingat Yamal memegang peranan penting dalam skema permainan Xavi Hernandez musim ini.
Laporta menegaskan bahwa dirinya tidak terkejut dengan keputusan Spanyol untuk kembali memanggil Yamal. Menurutnya, sang pemain adalah salah satu talenta paling menjanjikan di dunia sepak bola modern. “Pemanggilan ke tim nasional adalah bentuk pengakuan terhadap kualitas dan dedikasi seorang pemain,” ujar Laporta.
Meski demikian, ia berharap pelatih Spanyol bersikap bijaksana dalam menentukan menit bermain Yamal. Karena Spanyol hampir pasti lolos ke turnamen besar berikutnya, seharusnya tidak ada alasan untuk memaksakan sang pemain tampil penuh di dua laga yang relatif tidak menentukan.
Laporta Tekankan Pentingnya Perlindungan bagi Pemain Muda
Selain memberikan apresiasi, Laporta juga menyampaikan peringatan halus. Ia menilai bahwa manajemen waktu bermain pemain muda seperti Yamal sangat penting. “Kami hanya ingin memastikan Yamal berkembang dengan sehat, tanpa harus menghadapi risiko cedera yang tidak perlu,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak berniat mencampuri urusan pelatih nasional. Laporta hanya ingin semua pihak berperan dalam menjaga masa depan pemain muda yang memiliki potensi luar biasa tersebut. Karena itu, kerja sama antara klub dan tim nasional dianggap krusial demi menjaga keseimbangan antara prestasi dan kesehatan pemain.
Lebih dari itu, Laporta juga menyinggung pentingnya membimbing pemain muda agar tidak terbebani ekspektasi tinggi. Karena sering kali, tekanan publik dan tanggung jawab besar dapat memengaruhi mental pemain muda seperti Yamal. Oleh sebab itu, perhatian terhadap aspek psikologis juga menjadi bagian penting dari proses pengembangan kariernya.
Pujian atas Performa Gemilang Yamal di Liga Champions
Selain berbicara tentang pemanggilan tim nasional, Laporta turut memuji performa Yamal saat Barcelona menghadapi Club Brugge di Liga Champions pekan lalu. Meskipun tim gagal menang, sang pemain tampil menonjol dengan permainan matang dan penuh tanggung jawab.
Menurut Laporta, Yamal memperlihatkan kedewasaan yang jarang dimiliki pemain seusianya. “Dia seperti memiliki beban besar di bahunya, tetapi mampu menanggungnya dengan tenang,” ujarnya.
Selain itu, Laporta juga mengungkapkan bahwa Yamal sempat merasa frustrasi karena hasil imbang tersebut. Bagi Laporta, perasaan itu justru menunjukkan mental pemenang yang dimiliki jebolan La Masia tersebut. Ia menyebut rasa kecewa sebagai bukti bahwa Yamal tidak puas hanya dengan bermain baik, tetapi juga ingin membawa timnya meraih kemenangan.
Jeda Internasional: Antara Kebanggaan dan Kekhawatiran
Timnas Spanyol dijadwalkan menghadapi Georgia dan Turki dalam dua laga terakhir kualifikasi bulan ini. Karena posisi mereka hampir pasti aman untuk lolos, besar kemungkinan pelatih Spanyol akan melakukan rotasi pemain. Dalam situasi ini, Laporta berharap Yamal hanya dimainkan seperlunya untuk menjaga kebugarannya.
Bagi Barcelona, pemanggilan ini tentu menjadi kebanggaan. Namun, di sisi lain, ada kekhawatiran yang tidak bisa dihindari. Pasalnya, Barcelona masih menghadapi jadwal padat di kompetisi domestik dan Eropa. Kehilangan Yamal lagi karena cedera bisa berdampak besar terhadap keseimbangan tim.
Selain itu, performa Barcelona sangat bergantung pada kreativitas dan kecepatan pemain muda tersebut di sisi kanan serangan. Oleh karena itu, menjaga kondisi fisik dan mentalnya menjadi prioritas utama klub.
Optimisme Laporta terhadap Masa Depan Yamal
Menutup pernyataannya, Joan Laporta mengaku optimistis terhadap masa depan Lamine Yamal. Ia percaya, dengan dukungan dari klub dan tim nasional, sang pemain akan terus berkembang menjadi bintang besar di dunia sepak bola.
“Yamal memiliki segalanya untuk menjadi pemain hebat: teknik, mentalitas, dan rasa lapar untuk menang,” ungkap Laporta. “Yang terpenting, semua pihak harus bekerja sama agar dia bisa mencapai potensi maksimalnya.”
