Kisah karier seorang pesepak bola seringkali menyimpan lika-liku tak terduga, seperti yang dialami oleh Jerome Sinclair, seorang pengusaha ayam goreng berusia 26 tahun yang tetap melekat dengan predikat debutan termuda Liverpool. Rekornya, yang diciptakan pada bulan September 2012, masih kokoh bertahan hingga saat ini, menjadi sebuah cerita yang memikat.
Jerome Sinclair memasuki panggung Anfield dengan berani pada usia 16 tahun, menandai debutnya dalam pertandingan Piala Liga melawan West Brom, menggantikan Samed Yesil. Kenangan tersebut terukir dalam ingatannya, di mana Brendan Rodgers, manajer saat itu, memberikan kabar gembira bahwa ia akan sering bermain untuk Liverpool.
“Saya sangat bahagia saat itu. Brendan Rogers mendatangi saya dan mengatakan bahwa ia menyukai permainan saya dan bakal sering saya mainkan. Tiba-tiba di hotel, ada nama saya di bangku cadangan melawan West Brom,” ungkap Sinclair.
Momen tersebut tidak hanya menjadi sukses pribadi bagi Sinclair, tetapi juga menciptakan sejarah yang masih tetap utuh hingga hari ini. Ia meraih predikat debutan termuda Liverpool pada usia 16 tahun, sebuah pencapaian yang memancarkan kilau keberanian dan bakat muda dalam dunia sepakbola yang penuh tantangan.
Kenangan Sinclair
sepuluh tahun setelah mengukir debutnya yang berkesan untuk Liverpool, kini seperti tenggelam dalam lika-liku perjalanan karier sepakbolanya. Pemain muda yang awalnya diboyong oleh The Reds dari akademi West Brom dengan biaya transfer sebesar 200 ribu pounds, telah merasakan naik turunnya dunia sepakbola.
Ketika bergabung dengan Liverpool, Sinclair didampingi oleh sang ayah, sementara anggota keluarganya lainnya tetap berada di Birmingham. Musim 2011/2012 menjadi periode kritis dalam perkembangan kariernya, di mana Sinclair menghabiskan sebagian besar waktu bersama tim U-16 Liverpool.
Dengan cepat, ia naik ke tingkat U-18 dan secara perlahan dimasukkan ke dalam tim cadangan. Sinclair bahkan berkesempatan tampil dalam NextGen Series U-19 melawan Inter Milan, diikuti dengan debut profesionalnya hanya seminggu kemudian melawan West Brom.
“Segalanya terjadi sangat cepat. Sesi latihan perdana bersama tim Liverpool di Melwood adalah masa terbaik dalam hidup saya,” ungkap Sinclair, merenungi momen-momen indah di awal perjalanan karier profesionalnya.
Terus Menurun
Meskipun awalnya mendapat pujian dan dorongan dari Brendan Rodgers, Jerome Sinclair mengalami penurunan dalam perjalanan karier sepakbolanya. Pesan peringatan dari manajer yang kini menangani Leicester City tersebut nyatanya menjadi kenyataan.
Setelah momen debut yang menjanjikan, Sinclair hanya mampu mengumpulkan empat penampilan di level tertinggi. Waktu berlalu, dan pemain muda ini lebih sering bermain di tim muda, sebelum akhirnya mencatatkan debutnya di Premier League pada tahun 2015, menghadapi Chelsea. Ia bahkan turut serta dalam laga pamungkas Steven Gerrard di Anfield hanya seminggu setelahnya.
Jerome Sinclair menyampaikan pengalaman berharga saat dia diajak bermain dalam pertandingan amal all-star milik Gerrard, di mana ia berbagi lapangan dengan pemain-pemain seperti Thierry Henry dan Ryan Babel. Momennya bersama Gerrard tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga menjadi titik balik dalam pandangan Sinclair terhadap perjalanan karier sepakbolanya.
“Pada akhir musim itu, saya merasa seperti telah melewati penghalang besar. Saya pikir saya kembali ke jalur yang benar. Sekarang, saya dapat melihat bahwa saya hanya berada di awal dari semua rintangan dan semua cobaan dan kesengsaraan yang saya alami di sepak bola,” ungkap Sinclair.
Kehilangan Arah
Jerome Sinclair, setelah mencetak gol pertamanya untuk Liverpool dalam ajang Piala FA melawan Exeter pada 2016, mengalami perubahan arah yang mengecewakan dalam kariernya. Meski berlatih dengan tim utama Liverpool, negosiasi kontrak yang bermasalah membuatnya memutuskan untuk berpisah dengan The Reds.
Langkah selanjutnya membawa Sinclair ke Watford dengan kompensasi senilai empat juta pounds pada Juli 2016. Namun, di sana, perjalanannya tidak semulus yang diharapkan. Kesulitan untuk mendapatkan tempat di tim utama membuatnya baru mencatatkan debut pada Desember tahun yang sama. Pada Januari 2017, Sinclair dipinjamkan ke Birmingham City, tetapi permainannya terbatas hanya pada tiga penampilan.
Musim selanjutnya bersama Watford juga tidak membawa perubahan signifikan, dengan Sinclair hanya menghabiskan total 43 menit di lapangan. Pada 2018, ia mencoba peruntungannya di Sunderland sebagai pemain pinjaman, di mana situasinya membaik sedikit dengan 19 penampilan. Namun, masa pinjamannya dihentikan sebelum musim berakhir, dan ia melanjutkan sisa musim bersama Oxford United.
Sinclair terus mencari peluang dengan masa pinjaman ke VVV Venlo pada musim 2019/2020. Namun, prestasinya tidak mencolok dengan absennya gol dari 24 penampilan sebelum kompetisi dihentikan akibat pandemi COVID-19.
“Saya memilih untuk pergi ke luar negeri setelah Oxford. Melihat ke belakang adalah hal yang indah. Ketika Anda bertambah tua, pelatih memiliki lebih banyak pengaruh pada permainan Anda. Mereka ingin Anda bermain dengan cara tertentu, ini bukan tentang Anda sebagai individu,” ucap Sinclair.
Jualan Ayam Goreng
Jerome Sinclair menutup lembaran terakhir karier sepakbolanya dengan menghabiskan musim terakhirnya di Watford dengan status pinjaman di CSKA Sofia. Di sana, ia tampil impresif dengan mencetak tiga gol dalam 27 penampilan, meraih kesuksesan dengan memenangkan Piala Bulgaria.
Penampilan terakhirnya dalam pertandingan sepak bola profesional terjadi pada 26 Mei 2021, di mana ia bermain selama 60 menit dalam kemenangan 2-0 atas Beroe. Setelah kembali ke Watford, Sinclair dilepas karena kontraknya habis. Meskipun sempat menjalani trial di Oxford United, upayanya untuk kembali ke panggung sepak bola tidak berhasil.
Kini, dalam babak baru dalam kehidupannya, Jerome Sinclair beralih ke dunia bisnis dengan mengelola cabang Dudley Road dari waralaba Morley’s, sebuah usaha ayam goreng. Keputusannya ini tampaknya mengarah pada kesuksesan, terutama dengan peningkatan kondisi COVID-19 di Inggris yang mendukung kelancaran usahanya.
Dengan bisnis ayam gorengnya yang berkembang baik, tidak ada tanda-tanda bahwa Sinclair akan kembali aktif dalam karier sepakbolanya.