Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes, mengungkapkan bahwa ada dua penyerang di Serie A yang menurutnya paling sulit dihadapi. Pemain bertahan Venezia tersebut secara khusus menyebut Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez sebagai dua striker yang memberikan tantangan besar saat bertanding di lapangan.
Nama Jay Idzes semakin menarik perhatian di kancah sepak bola Italia. Meski Venezia saat ini masih berjuang di papan bawah klasemen, performa solid yang ditunjukkan oleh bek berusia 24 tahun itu membuatnya dikabarkan masuk dalam radar klub-klub besar Serie A.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan kanal YouTube resmi Serie A, Idzes membagikan banyak cerita mengenai pengalamannya berkompetisi di liga tertinggi Italia. Salah satu topik yang dibahas adalah tentang para penyerang yang paling sulit ia hadapi sejauh ini.
Romelu Lukaku: Striker Tangguh dengan Fisik Luar Biasa
Tanpa ragu, Jay Idzes menyebut Romelu Lukaku sebagai salah satu lawan terberat yang pernah ia hadapi. Striker Napoli tersebut dikenal memiliki fisik yang sangat kuat serta kemampuan menggunakan tubuhnya dengan baik untuk melindungi bola.
“Saya pikir, mungkin lawan yang paling sulit adalah Lukaku. Dia sangat besar, sangat kuat, dan dia tahu bagaimana memanfaatkan tubuhnya untuk mendapatkan posisi terbaik,” ujar Idzes.
Lukaku memang sudah lama dikenal sebagai salah satu striker dengan daya tahan fisik luar biasa. Dengan postur tubuh besar dan kecepatan yang cukup baik, ia kerap kali menjadi mimpi buruk bagi bek lawan. Bagi Idzes, menghadapi pemain seperti Lukaku membutuhkan fokus dan disiplin tinggi sepanjang pertandingan.
Meski demikian, Idzes mengaku cukup senang dengan tantangan yang diberikan oleh Lukaku. Ia menyebut bahwa menghadapi pemain dengan level tinggi seperti mantan striker Chelsea dan Inter Milan tersebut membuatnya semakin berkembang sebagai bek.
Jay Idzes Sukses Membuat Lukaku Tumpul
Meskipun mengakui bahwa Lukaku adalah lawan yang tangguh, Jay Idzes sejatinya memiliki rekor yang cukup impresif saat menghadapi penyerang asal Belgia itu. Dalam dua pertemuan antara Venezia dan Napoli di Serie A musim ini, Lukaku gagal mencetak satu gol pun.
Venezia memang tidak selalu meraih kemenangan dalam laga melawan Napoli, tetapi pertahanan yang dipimpin Idzes mampu meredam ancaman Lukaku. Dalam dua pertemuan tersebut, Napoli hanya mampu menang sekali dengan skor tipis 1-0, sementara satu pertandingan lainnya berakhir imbang tanpa gol.
Keberhasilan Jay Idzes dalam menjaga Lukaku menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan bertahan yang sangat baik. Dengan kecerdikan membaca pergerakan lawan dan disiplin dalam menutup ruang, Idzes mampu membuat salah satu striker terbaik Serie A kesulitan menembus lini pertahanan Venezia.
Lautaro Martinez: Striker Cerdas dengan Kemampuan Lengkap
Selain Romelu Lukaku, Jay Idzes juga menyebut Lautaro Martinez sebagai salah satu striker yang sangat sulit dihadapi. Penyerang andalan Inter Milan itu dikenal memiliki kecerdasan bermain yang luar biasa, meskipun tidak memiliki fisik sebesar Lukaku.
“Pemain yang sangat bagus, tentu saja. Dia sangat cerdas. Mungkin bukan pemain dengan ukuran tubuh yang besar, tetapi dia kuat dan tahu cara mencari ruang,” jelas Idzes.
Lautaro Martinez memang dikenal sebagai striker yang memiliki kecepatan, kelincahan, dan ketajaman di depan gawang. Ia sering kali membuat bek lawan kebingungan dengan pergerakan tanpa bolanya yang sulit ditebak. Selain itu, Lautaro juga memiliki kemampuan finishing yang sangat baik, membuatnya menjadi ancaman serius di setiap pertandingan.
Dalam beberapa pertandingan melawan Inter Milan, Idzes menyadari bahwa Lautaro bukan hanya sekadar striker yang mengandalkan fisik atau teknik individu. Ia juga memiliki visi bermain yang sangat baik dan mampu bekerja sama dengan rekan-rekannya untuk menciptakan peluang berbahaya.
Tantangan Besar Menghadapi Dua Striker Top Serie A
Bagi Jay Idzes, menghadapi pemain seperti Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez merupakan tantangan besar dalam kariernya. Kedua pemain tersebut memiliki gaya bermain yang berbeda, tetapi sama-sama mampu memberikan tekanan besar kepada lini pertahanan lawan.
Jika Lukaku mengandalkan kekuatan fisik dan kemampuan duel satu lawan satu, Lautaro lebih mengutamakan kecerdasan dalam mencari ruang dan membangun serangan. Idzes mengaku bahwa menghadapi kedua pemain ini memaksanya untuk terus meningkatkan kualitas permainan, baik dalam hal membaca pergerakan lawan maupun dalam aspek teknis bertahan.
