Situasi internal AC Milan tengah mengalami ketegangan. Beberapa pemain kunci, termasuk Christian Pulisic dan Theo Hernandez, dikabarkan tidak puas dengan metode kepelatihan Sergio Conceicao. Pelatih asal Portugal tersebut baru saja bergabung dengan Rossoneri, tetapi metode latihannya yang ketat dan pendekatan taktisnya yang disiplin dinilai terlalu keras oleh sebagian besar pemain.
Laporan dari berbagai media Italia, seperti Repubblica dan Tuttosport, menyebutkan bahwa metode yang diterapkan Conceicao telah menciptakan atmosfer yang kurang kondusif di ruang ganti. Bahkan, ketegangan ini disebut sebagai faktor yang mendorong Alvaro Morata untuk meninggalkan San Siro lebih cepat dari yang diperkirakan.
Ketegangan ini juga terlihat dari hasil buruk Milan belakangan ini. Kekalahan 2-1 dari Dinamo Zagreb serta insiden kartu merah yang didapatkan Yunus Musah menunjukkan bahwa tim sedang berada dalam kondisi yang tidak stabil. Konflik antara Sergio Conceicao dan Davide Calabria setelah kemenangan dramatis 3-2 atas Parma juga menegaskan adanya ketidakharmonisan di dalam skuad.
Ketegangan di Ruang Ganti AC Milan Kian Meningkat
Salah satu alasan utama ketidakpuasan para pemain adalah pendekatan Conceicao yang dinilai terlalu keras. Sang pelatih dikenal memiliki standar tinggi dalam setiap sesi latihan, baik dari segi intensitas fisik maupun strategi taktis. Beberapa pemain merasa bahwa metode ini terlalu membebani mereka, terutama mengingat jadwal kompetisi yang padat.
Menurut sumber dari Repubblica, Conceicao juga cenderung menekan pemain dalam sesi briefing teknis. Ia menuntut disiplin penuh dan menerapkan aturan ketat, termasuk membatasi kebebasan pemain dalam mengambil keputusan di lapangan. Hal ini membuat beberapa pemain merasa kurang nyaman dengan gaya kepemimpinannya.
Ketegangan ini tidak hanya terjadi di balik layar, tetapi juga mulai terlihat dalam pertandingan. Pada laga melawan Parma, Davide Calabria tampak beradu argumen dengan Conceicao setelah peluit akhir berbunyi. Sementara itu, dalam pertandingan melawan Dinamo Zagreb, Milan bermain di bawah performa terbaik mereka, dengan Yunus Musah mendapatkan kartu merah di babak pertama yang semakin memperumit situasi.
Para pemain yang sebelumnya terbiasa dengan pendekatan yang lebih fleksibel dari pelatih sebelumnya tampaknya kesulitan beradaptasi dengan metode Conceicao. Hal ini menyebabkan suasana ruang ganti semakin tidak kondusif dan bisa berdampak buruk bagi performa tim dalam jangka panjang.
Sergio Conceicao Dikritik karena Keputusan Kontroversial
Selain metode latihannya yang dianggap terlalu kaku, Conceicao juga mendapat kritik atas beberapa keputusan kontroversialnya. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keputusannya untuk meninggalkan tim lebih awal sebelum pertandingan melawan Parma. Hal ini dikabarkan membuat para pemain merasa kecewa dan semakin meragukan kepemimpinannya.
Bukan hanya itu, Conceicao juga disebut kurang fleksibel dalam melakukan rotasi pemain. Beberapa bintang Milan merasa tidak mendapatkan kesempatan bermain yang cukup atau merasa diperlakukan tidak adil dalam skema permainan. Keputusan taktisnya dalam beberapa pertandingan terakhir juga dipertanyakan, terutama dalam laga melawan Dinamo Zagreb yang berakhir dengan kekalahan bagi Rossoneri.
Tekanan dari manajemen juga semakin meningkat. Klub menargetkan hasil yang lebih baik musim ini, terutama setelah mendatangkan beberapa pemain bintang di bursa transfer. Namun, jika ketegangan internal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Milan akan mengalami musim yang lebih sulit dari yang diperkirakan.
Masa Depan Sergio Conceicao di AC Milan Mulai Dipertanyakan
Walaupun baru menandatangani kontrak hingga Juni 2026, masa depan Sergio Conceicao di Milan mulai dipertanyakan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa klub memiliki opsi untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat jika situasi tidak segera membaik. Manajemen Milan dikabarkan mulai mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk mencari pengganti yang lebih cocok dengan filosofi tim.
Tuttosport melaporkan bahwa Milan tidak akan ragu untuk mengambil langkah drastis jika ketegangan ini terus berlanjut. Jika pemain tetap tidak puas dengan metode Conceicao dan hasil di lapangan tidak menunjukkan peningkatan, pemecatan bisa menjadi pilihan yang realistis bagi Rossoneri.
Selain itu, beberapa nama mulai dikaitkan sebagai calon pengganti Conceicao. Beberapa pelatih berpengalaman yang memiliki pendekatan lebih fleksibel bisa menjadi kandidat potensial jika Milan memutuskan untuk melakukan perubahan di kursi kepelatihan. Namun, semua keputusan ini bergantung pada bagaimana Conceicao menangani situasi dalam beberapa minggu ke depan.