Pertandingan fase liga Liga Champions 2025/2026 antara Inter Milan dan Liverpool pada Rabu dini hari WIB diprediksi berlangsung sengit, meskipun berbagai indikator menunjukkan bahwa tuan rumah memiliki keunggulan signifikan. Kedua tim datang ke laga ini dengan kondisi yang sangat berbeda. Inter sedang berada dalam momentum positif, sedangkan Liverpool justru menghadapi berbagai persoalan yang membuat stabilitas permainan mereka goyah. Karena itu, duel di Giuseppe Meazza diperkirakan menjadi ujian terberat The Reds sepanjang musim ini.
Inter Unggul Secara Statistik dan Momentum
Statistik menunjukkan kecenderungan yang sangat menguntungkan Inter Milan. Opta menempatkan Nerazzurri sebagai favorit dengan peluang menang mencapai 44,8 persen. Sebaliknya, Liverpool hanya diberi peluang 30,1 persen, sebuah angka yang menggambarkan betapa berat tantangan yang menanti skuad Arne Slot. Selain itu, catatan kandang Inter di Liga Champions menegaskan alasan mengapa angka tersebut masuk akal. Mereka belum tersentuh kekalahan dalam 18 laga kandang kompetisi ini, menang 15 kali dan imbang tiga kali. Catatan tersebut menggambarkan betapa sulitnya menaklukkan San Siro.
Penting dicatat, Lautaro MartĆnez menjadi faktor pembeda utama. Karena ketajamannya kembali konsisten sepanjang 2025, ia melalui lima laga kandang Liga Champions dengan selalu mencetak gol. Total delapan gol pada periode tersebut menunjukkan bahwa lini belakang Liverpool harus bekerja lebih keras dari biasanya. Oleh sebab itu, Inter tidak hanya diunggulkan secara statistik, tetapi juga secara psikologis berkat performa individu para pemain kunci.
Liverpool Rapuh dan Kehilangan Sentuhan Akhir
Situasi Liverpool justru berbanding terbalik. Mereka gagal menjaga konsistensi permainan, terutama pada beberapa laga terakhir. Hasil imbang 3-3 melawan Leeds United memperpanjang tren negatif. Dalam enam pertandingan terakhir di semua kompetisi, Liverpool hanya meraih satu kemenangan. Selain itu, masalah penyelesaian akhir semakin memperburuk hasil mereka. Meskipun menciptakan total 44 tembakan dan menghasilkan 4,9 expected goals dalam dua pertandingan Liga Champions terakhir, The Reds hanya mampu mencetak dua gol.
Kegagalan mengonversi peluang tersebut menunjukkan bahwa lini depan mereka sedang tidak efektif. Selain itu, ritme serangan Liverpool terlihat mudah diprediksi karena kurangnya variasi pergerakan di sepertiga akhir. Karena itu, lawatan ke kandang Inter kali ini bisa menjadi laga yang semakin mempersulit situasi Liverpool apabila mereka tidak segera menemukan solusi.
Konflik Internal yang Menggerus Fokus Tim
Selain persoalan taktikal, Liverpool menghadapi masalah internal yang memperburuk kondisi mereka. Mohamed Salah dicoret dari skuad setelah memberikan komentar yang dianggap merugikan klub. Situasi ini menjadi sinyal bahwa hubungan antara pemain dan manajemen sedang renggang. Arne Slot menegaskan bahwa keputusannya mencoret Salah telah mendapat persetujuan pihak klub.
Keadaan ini tentu menciptakan atmosfer yang kurang nyaman di dalam tim. Ketika satu figur penting berada dalam kondisi tidak harmonis, dinamika ruang ganti dapat terganggu. Selain itu, absennya Salah berarti berkurangnya opsi kreativitas dan eksekusi di lini depan, sehingga tekanan terhadap para pemain lainnya meningkat.
Inter Sedang On Fire, Liverpool Datang Dalam Kondisi Pincang
Inter menyambut laga ini dengan modal kemenangan telak 4-0 atas Como di Serie A. Mereka juga meraih tiga kemenangan beruntun setelah kekalahan dari Atletico Madrid. Karena itu, kepercayaan diri para pemain berada dalam titik optimal. Selain itu, pertahanan mereka masih impresif dengan hanya kebobolan tiga gol di fase liga Liga Champions musim ini.
Di sisi lain, badai cedera Liverpool belum mereda. Cody Gakpo, Federico Chiesa, Jeremie Frimpong, dan Wataru Endo masih absen. Walaupun Conor Bradley telah kembali berlatih, ia belum tentu tampil sejak awal. Situasi ini membuat Liverpool kekurangan kedalaman skuad, terutama ketika laga di Liga Champions biasanya menuntut intensitas tinggi dan fleksibilitas taktik.
Malam Berat Menanti Liverpool
Berdasarkan seluruh indikatorāmulai dari data statistik, performa terkini, kondisi skuad, hingga dinamika ruang gantiāLiverpool datang ke Giuseppe Meazza dalam kondisi yang jauh dari ideal. Inter memiliki stabilitas permainan yang kuat, pola serangan yang terstruktur, dan dukungan publik San Siro yang selama ini menjadi faktor pembeda.
Karena itu, jika Liverpool ingin pulang dengan hasil positif, mereka membutuhkan performa luar biasa. Selain itu, keberuntungan mungkin juga diperlukan, mengingat lawan berada pada level performa yang stabil dan sangat efisien. Inter, dengan segala keunggulan yang mereka miliki, berpeluang besar mengamankan kemenangan dan memperkokoh posisi di fase liga.






