Inter Milan Juara Liga Italia, Fan Padati Pusat kota Milan – Inter Milan sukses menyandang gelar juara Liga Italia musim ini. Nerazzurri bertahan di puncak klasemen dengan poin yang sulit dikejar oleh para rivalnya.
Inter resmi mengantongi juara usai Atalanta gagal menumbangkan Sassuolo di giornata ke-34. Bermain di Mapei Stadium, Minggu (2/5/2021), La Dea hanya membawa pulang skor 1-1.
Dari hasil laga tersebut, Atalanta mengemas 69 poin, angka yang sama dengan AC Milan yang sebelumnya menumbangkan Benevento 2-0. Dengan empat laga yang tersisa, kedua tim tidak akan bisa melampaui poin Inter yang kini berjumlah 82 poin.
Sebelum Inter Milan juara Liga Italia, Nerazzurri menumbangkan Crotone dengan skor akhir 2-0. Ini merupakan kemenangan ke-14 dari 17 laga terakhir. Konsistensi ini membuat Romelu Lukaku dkk terus mencatatkan laju apik tanpa bisa disalip siapapun.
Inter Milan juara Liga Italia yang ke-19, atau pertama dalam 11 tahun. Gelar tersebut terakhir kalinya diraih pada pada 2010 lalu, saat Inter masih ada di bawah naungan Jose Mourinho dan dalam kepemilikan Masimmo Moratti.
Antonio Conte juga mendulang prestasi yang memuaskan. Ia berhasil membawa Inter melangkahi Juventus yang menjadi juara bertahan di kancah Serie A selama sembilan tahun berturut-turut.
Perolehan gelar ini juga menjadi yang keempat bagi Conte dalam kariernya sebagai pelatih. Tiga prestasi sebelumnya dicatatkan saat ia masih bersama Si Nyonya Tua.
Mendengar kabar baik ini. ribuan Fan Inter Milan langsung memadati pusat kota Milan untuk merayakan kemenangan Nerazzurri. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang tidak mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
Keberhasilan anak-anak asuh Antonio Conte dalam menyudahi gelar di Liga Italia itu langsung disambut euforia pendukung sejati mereka di kota Milan. Kota Milan mendadak dipenuhi oleh suporter Nerazzurri, tepatnya di sekitar bangunan bersejarah, Piazza Duomo.
Ribuan pendukung Inter merayakan scudetto yang diraih tim kesayangannya dengan membakar suar dan mengibarkan bendera simbol dari Inter. Saking senangnya, mereka sampai lupa untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Padahal imbauan untuk mematuhi protokol kesehatan sudah dilakukan oleh pihak Inter.
Euforia kemenangan Nerazzurri juga ramai di media sosial. Tagar #IMScudetto turut menghiasi media sosial sebagai pencapaian manis yang diraih oleh Antonio Conte dan skuad.
Inter Milan Juara Liga Italia, Kerja Keras Conte Berbuah Manis!
Gelar Juara Italia musim ini dinilai sebagai pencapaian paling berkesan bagi sang pelatih, Antonio Conte. Sepanjang kariernya bersama Inter, ia harus mengalami pasang surut hingga akhirnya bisa meraih titel ini.
Inter Milan juara Liga Italia 2020/2021. Mereka berhasil menyegel gelar juara setelah rival terdekat mereka, Atalanta, mengantongi hasil imbang 1-1 di markas Sassuolo, Mapei Stadium, Minggu, (2/5/2021) malam WIB. Atalanta kini mengantongi 69 poin.
Dari empat laga yang masih harus dilakoni, Atalanta dinilai mustahil untuk mengejar poin Si Ular yang kukuh di puncak klasemen dengan koleksi 82 angka. Jika La Dea memenangkan semua laga, mereka hanya akan mengantongi maksimal 81 poin.
Keberhasilan Inter mengunci gelar juara Liga Italia musim ini salah satunya berkat kerja keras sang pelatih Antonio Conte. Selama berkarier dua musim di Inter Milan, Conte sudah bisa mempersembahkan Scudetto.
Meski begitu, Conte tentu harus melalui jalan terjal untuk bisa membawa Inter Milan juara Liga Italia. Hal tersebut sudah dirasakan pelatih 51 tahun ini sejak ia pertama kali menginjakan kakinya di Giuseppe Meazza.
Namun, kehadirannya sempat mendapat penolakan dari berbagai pihak. Pasalnya, ia ada hubungannya dengan Juventus, rival terkuat Inter. Conte pernah menjadi bagian dari Si Nyonya, yang tak lain adalah menjadi pelatih dan pemain.
Sebelum Inter Milan juara Liga Italia, Conte juga mengalami kesulitan lain. Menurutnya, Inter tidak memiliki pemain yang cukup oke untuk mendulang prestasi. Di musim terakhir Inter sebelum dilatih Conte, Inter hanya bertengger di urutan keempat pada Serie A 2018/2019.
“Kemenangan ini adalah bagian dari karier terbaik saya. Ini tidak berjalan mudah karena datang ke Inter saat tim tidak kompetitif atau memiliki sumber daya untuk bisa mencapai target adalah tantangan yang berat,” ujar Conte dikutip dari Football Italia.