Inter Milan comeback dramatis atas AS Monaco menjadi sorotan utama dalam laga pramusim yang berlangsung Sabtu dini hari, 9 Agustus 2025. Kemenangan 2-1 terasa istimewa karena Nerazzurri berhasil membalikkan keadaan meski harus bermain dengan 10 pemain hampir satu jam. Pelatih baru Cristian Chivu memuji karakter pantang menyerah yang ditunjukkan skuadnya setelah laga.
Namun, dia juga menegaskan ada kekurangan mendasar yang perlu dibenahi sebelum Serie A dimulai. Jadwal pramusim yang padat dan partisipasi di Piala Dunia Antarklub mempersingkat waktu persiapan tim secara signifikan. Chivu menekankan bahwa pramusim lebih penting sebagai proses pembentukan tim daripada sekadar mencari hasil. Ia mengamati adanya determinasi tinggi pada pemain, tetapi juga melihat kelemahan dalam ketajaman penyelesaian akhir. Menurutnya, tim masih harus meningkatkan kebugaran dan koordinasi taktik demi konsistensi di musim baru.
Kemenangan ini memberi motivasi besar, namun Chivu mengingatkan bahwa 17 hari tersisa sebelum kompetisi resmi bukanlah waktu yang panjang untuk memperbaiki semua aspek yang diperlukan. Gol cepat Monaco pada menit pertama membuat situasi menekan sejak awal. Pengusiran Hakan Calhanoglu di menit ke-35 memaksa Inter bermain dengan sepuluh. Meski begitu, mentalitas juang menjadi modal utama bagi tim. Perbaikan fisik dan taktik harus segera dilakukan sebelum kick-off.
Karakter dan Mental Juang Jadi Poin Utama
Inter menunjukkan sikap pantang menyerah dalam laga ini. Mereka mampu tetap percaya diri meski bermain dengan sepuluh pemain. Respons pemain di lapangan mencerminkan mental juara. Gol pembalikan menunjukkan kedalaman karakter skuad. Chivu memuji usaha dan determinasi para pemain. Bermain dalam tekanan tetapi mampu beradaptasi jadi nilai positif. Para pemain pengganti juga tampil memberi kontribusi nyata. Energi tim tetap terjaga sampai peluit akhir berbunyi. Hal itu memperlihatkan kedewasaan pemain muda dan pengalaman pemain senior.
Chivu Tekankan Proses, Bukan Hanya Hasil
Pelatih baru itu menegaskan fokus pada proses. Ia ingin taktik dan filosofi baru tertanam dengan baik. Chivu melihat pramusim sebagai ruang eksperimen taktik. Instruksi di pinggir lapangan bukan sekedar emosi. Dia memakai pertandingan untuk menguji pola permainan. Beberapa formasi dicoba untuk melihat keseimbangan lini tengah dan serang. Pembangunan tim menurutnya perlu waktu dan konsistensi. Hasil menang atau kalah tidak jadi ukuran utama saat ini. Keyakinan Chivu adalah tim bisa berkembang lewat latihan terarah.
Kekurangan yang Harus Dibenahi
Meski menang, Inter menunjukkan beberapa kelemahan nyata. Ketajaman depan perlu segera ditingkatkan. Beberapa peluang terbuang disebabkan keputusan yang terburu-buru. Koordinasi lini belakang juga masih terlihat rentan di awal laga. Masalah kebugaran menjadi catatan penting bagi staf pelatih. Rotasi pemain harus dikelola agar kebugaran optimal. Penyelesaian akhir menjadi fokus utama latihan mendatang. Staf pelatih juga akan menambah sesi latihan situasional di kotak penalti. Analisis video akan dipakai untuk memperbaiki kesalahan berulang.
Implikasi untuk Awal Musim
Dengan 17 hari tersisa, waktu persiapan sangat singkat. Inter harus memprioritaskan aspek fisik dan taktik. Agenda latihan akan disusun untuk mempercepat adaptasi. Pertandingan kompetitif pertama musim akan menjadi ujian nyata. Jika perbaikan terjadi, tim bisa memulai Serie A dengan baik. Namun semua harus diwujudkan dalam waktu yang singkat. Kegagalan memperbaiki kelemahan dapat berakibat kurangnya konsistensi. Chivu perlu membuat keputusan cepat soal skema inti.
Rekomendasi dan Langkah Konkret
Staf teknis harus memprioritaskan latihan fisik intensif. Sesi pengerahan stamina akan ditingkatkan dua kali sehari. Latihan pola serangan akan fokus pada penyelesaian akhir. Skenario permainan dengan sepuluh pemain akan sering diulang. Ini untuk mengantisipasi situasi kartu merah lagi. Tim medis juga perlu mempercepat pemulihan pemain yang cedera. Data kebugaran pemain harus dipantau setiap hari oleh analisis performa.
Tambahan catatan, aspek psikologis juga menjadi perhatian. Chivu akan bekerja dengan tim kepelatihan untuk menjaga moral. Komunikasi antar pemain menjadi elemen kunci saat menghadapi tekanan. Pertandingan melawan Monaco juga membuka peluang bagi beberapa pemain muda. Mereka mendapat kesempatan menunjukkan kualitas di level tinggi. Manajemen dan suporter berharap kemenangan ini menjadi pijakan awal. Tetapi harapan itu harus diimbangi kerja nyata di lapangan.
Suporter berharap performa meningkat cepat. Mereka ingin melihat konsistensi di laga pembuka Serie A. Chivu mendapat dukungan, tetapi tugasnya sangat menantang. Semua pihak harus bekerja tanpa banyak waktu terbuang. Keseriusan tim akan diuji dalam beberapa laga persahabatan mendatang.
Kesimpulan
Kemenangan comeback Inter atas Monaco memberi sinyal positif. Namun peringatan Chivu soal waktu mepet harus ditanggapi serius. Perbaikan kebugaran, ketajaman, dan disiplin taktik menjadi kunci. Jika Inter sukses menutup celah tersebut, Nerazzurri punya peluang kompetitif tinggi sejak awal musim.
