Pertandingan antara PSBS Biak dan Persita Tangerang dalam pekan ke-12 BRI Super League 2025/2026 berlangsung sengit di Stadion Maguwoharjo, Kamis (6/11) malam WIB. Dalam laga ini, PSBS Biak menunjukkan semangat juang luar biasa. Meskipun sempat tertinggal lebih dulu, tim berjuluk Badai Pasifik mampu bangkit dan menutup laga dengan kemenangan dramatis 2-1.
Kemenangan tersebut bukan hanya memberikan tiga poin penting bagi PSBS, tetapi juga menghentikan rangkaian delapan laga tak terkalahkan Persita Tangerang. Hasil ini menandai kebangkitan PSBS di kompetisi, sekaligus menjadi pukulan telak bagi tim asuhan Carlos Pena yang tampil konsisten dalam beberapa pekan terakhir.
Babak Pertama: Persita Awali dengan Tekanan Tinggi
Sejak peluit awal dibunyikan, Persita langsung tampil menekan. Tim berjuluk Pendekar Cisadane menunjukkan permainan menyerang yang efektif dengan mengandalkan umpan-umpan cepat dan pergerakan aktif dari lini depan. Hasilnya terlihat pada menit ke-10, ketika bola liar hasil kemelut di depan gawang PSBS dimanfaatkan oleh Rayco Rodriguez. Bola yang mengenai Sandro Embalo justru mengarah ke gawang PSBS dan mengubah skor menjadi 1-0 untuk Persita.
Gol cepat tersebut membuat permainan semakin terbuka. PSBS Biak, yang bermain di hadapan publik sendiri, tidak tinggal diam. Mereka mulai membangun serangan melalui Pablo Andrade, yang menjadi motor utama permainan di lini tengah. Beberapa kali, peluang tercipta lewat kerja sama apik antara Ruyery Blanco dan Heri Susanto, tetapi penyelesaian akhir masih menjadi kendala.
Because of Persita’s disiplin di lini belakang, PSBS kesulitan menembus pertahanan lawan di babak pertama. Igor Rodrigues, kiper Persita, tampil tenang dalam menghadapi tekanan dan sukses menjaga keunggulan hingga turun minum.
Babak Kedua: PSBS Bangkit dan Kuasai Permainan
Memasuki babak kedua, situasi berubah drastis. PSBS Biak tampil jauh lebih agresif dan mendominasi penguasaan bola. Pelatih Divaldo Alves tampaknya memberikan instruksi khusus agar anak asuhnya lebih berani mengambil risiko. Karena itu, lini tengah PSBS tampil lebih solid dengan pergerakan aktif dari Luquinas dan Eduardo Barbosa yang terus memberi tekanan pada pertahanan Persita.
Di sisi lain, performa Persita mulai menurun. Pablo Ganet dan Javlon Guseynov kehilangan kendali permainan, sehingga transisi serangan Persita menjadi tidak seefektif babak pertama. Kondisi ini dimanfaatkan dengan baik oleh PSBS untuk membalikkan keadaan.
Momen penting datang pada menit ke-69. Ruyery Blanco, pemain asal Kolombia, menunjukkan aksi individual luar biasa. Setelah menerima umpan matang, ia memutar badan dengan cepat, melepaskan diri dari kawalan Ryuji Utomo, dan menembak keras ke arah gawang. Tendangan itu tidak mampu diantisipasi oleh Igor Rodrigues, dan skor pun berubah menjadi 1-1.
Menit-Menit Akhir: Gol Yano Putra Jadi Penentu Kemenangan
Setelah berhasil menyamakan kedudukan, PSBS semakin bersemangat untuk mencari kemenangan. Dukungan penuh dari suporter di stadion menambah motivasi para pemain. Heri Susanto dan Mohcine Hassan terus menggempur dari sisi sayap, sementara Blanco tetap menjadi ancaman utama di lini depan.
Persita mencoba bertahan dan sesekali melakukan serangan balik melalui Hokky Caraka dan Eber Bessa, tetapi upaya tersebut belum membuahkan hasil. Karena tekanan yang begitu intens, pertahanan Persita akhirnya goyah di masa injury time.
Pada menit ke-90+2, Yano Putra muncul sebagai pahlawan. Berawal dari situasi bola mati, Yano memanfaatkan bola rebound hasil sapuan tidak sempurna bek Persita dan langsung melepaskan tembakan keras yang menembus gawang Igor Rodrigues. Gol tersebut disambut sorak sorai penonton dan memastikan kemenangan dramatis 2-1 bagi PSBS Biak.
Implikasi Klasemen dan Catatan Menarik
Kemenangan ini memiliki arti penting bagi PSBS Biak. Selain memperbaiki posisi mereka ke peringkat ke-15 klasemen dengan sembilan poin, hasil ini juga menjadi kemenangan kandang pertama mereka musim ini. Most importantly, kemenangan ini membangkitkan kepercayaan diri tim setelah melalui beberapa laga sulit sebelumnya.
Sementara itu, bagi Persita Tangerang, kekalahan ini menjadi akhir dari catatan delapan pertandingan tanpa kekalahan. Dengan hasil ini, Persita harus puas turun ke posisi kelima dengan koleksi 18 poin. Meskipun begitu, permainan mereka di babak pertama tetap menunjukkan potensi besar jika mampu menjaga konsistensi sepanjang laga.
Therefore, laga ini menjadi pelajaran penting bagi kedua tim. PSBS membuktikan bahwa mereka bisa bersaing jika bermain dengan semangat dan disiplin tinggi. Sedangkan Persita harus mengevaluasi performa lini tengah yang kehilangan kontrol di babak kedua, agar tidak mengulang kesalahan yang sama di pertandingan berikutnya.






