Sunday, September 28, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeHot NewsFIFA Jatuhkan Sanksi Berat untuk Malaysia, Skandal Naturalisasi Ilegal Terbongkar hingga Isu...

FIFA Jatuhkan Sanksi Berat untuk Malaysia, Skandal Naturalisasi Ilegal Terbongkar hingga Isu Buyut Jadi Sorotan

FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada Timnas Malaysia akibat skandal naturalisasi ilegal yang mengguncang sepak bola Asia Tenggara. Kasus ini mencuat pada Jumat (26/9/2025) setelah Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terbukti memalsukan serta memanipulasi dokumen tujuh pemain naturalisasi. FIFA menyatakan bahwa FAM bersalah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA, yang melarang pemalsuan data demi keuntungan kompetitif.

Keputusan ini menjadi tamparan keras bagi Malaysia yang sedang gencar membangun kekuatan melalui proyek naturalisasi. Tujuh pemain yang terlibat, yakni Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel, kini dilarang tampil selama satu tahun dan dijatuhi denda 2.000 franc Swiss atau sekitar Rp41 juta. Sementara itu, FAM diwajibkan membayar denda 350.000 franc Swiss atau setara Rp7,3 miliar.

- Advertisement -
asia9QQ

Kasus ini membuka tabir bahwa program naturalisasi Malaysia ternyata tidak berjalan sesuai ketentuan FIFA. Bahkan, dalam perjalanan proyek tersebut, muncul pengakuan mengejutkan dari salah satu pemain mengenai asal-usul buyut, yang justru memperkuat dugaan adanya manipulasi.

Awal Mula Skandal Naturalisasi Malaysia

Krisis performa Malaysia di level Asia Tenggara menjadi pemicu utama munculnya proyek naturalisasi. Publik Negeri Jiran mendesak FAM untuk mengikuti langkah Indonesia yang sukses mendatangkan pemain keturunan ke Timnas. Nama-nama besar bahkan sempat dikaitkan, mulai dari Emile Smith-Rowe, Josh Brownhill, hingga Kiernan Dewsbury-Hall. Namun, nyatanya mereka tidak memiliki garis keturunan Malaysia.

Dorongan semakin kuat setelah Tunku Ismail Idris (TMJ), pemilik Johor Darul Ta’zim sekaligus mantan Presiden FAM, menyatakan menemukan sejumlah pemain yang diklaim punya darah Malaysia. Pada awal Januari 2025, TMJ meminta pemerintah mempercepat naturalisasi agar mereka bisa tampil di Kualifikasi Piala Asia 2027.

Jalan Terjal dan Intervensi Parlemen

Proyek naturalisasi Malaysia sempat nyaris gagal pada Maret 2025 karena intervensi parlemen. DPR Malaysia menekankan bahwa naturalisasi harus sesuai aturan pemerintah, yakni pemain wajib lima tahun bermain di Liga Malaysia sejak usia 18 tahun, dan tidak pernah membela timnas senior negara lain.

Namun, FAM tetap melanjutkan proses. Gelandang Portugal, Hector Hevel, serta bek Spanyol, Gabriel Palmero, menjadi nama pertama yang disahkan. Gelombang berikutnya terjadi pada Mei hingga Juni 2025, ketika lima pemain asing lain resmi mengenakan seragam Harimau Malaya.

Pertandingan Kontra Vietnam dan Sorotan FIFA

Kemenangan telak 4-0 Malaysia atas Vietnam pada 10 Juni 2025 di Bukit Jalil menjadi titik balik kasus ini. Lima pemain naturalisasi tampil dalam laga tersebut, dua di antaranya mencetak gol. Namun, pertandingan itu juga menimbulkan laporan resmi ke FIFA terkait dugaan pelanggaran eligibilitas pemain.

Minimnya rekam jejak diaspora Malaysia di Argentina, Brasil, maupun Spanyol memperkuat kecurigaan. Media Malaysia bahkan mengklaim ada enam hingga sepuluh pemain “grade A” lain yang disiapkan untuk dinaturalisasi, meski rencana itu akhirnya gagal.

Klaim FAM dan Bantahan Fakta

Menariknya, pada Juli 2025, Presiden FAM saat itu, Joehari Ayub, menegaskan bahwa semua pemain naturalisasi sudah mendapat lampu hijau dari FIFA. Ia menyebut proses verifikasi dilakukan sesuai prosedur. Namun, pernyataan itu segera terbantahkan setelah Komite Disiplin FIFA merilis hasil investigasi.

Sekjen AFC, Datuk Seri Windsor John, turut memberi klarifikasi bahwa pihaknya tidak pernah menerima kabar resmi soal ancaman sanksi. Namun, menurutnya, keputusan penuh berada di tangan FIFA.

Blunder Facundo Garces dan Isu Buyut

Kisah makin pelik ketika Facundo Garces, bek Alaves, secara tidak sengaja menyebut bahwa garis keturunan Malaysianya berasal dari kakek buyut. Padahal, regulasi FIFA hanya memperbolehkan klaim keturunan hingga kakek atau nenek.

Pernyataan itu sontak menuai kehebohan. Garces kemudian buru-buru mengklarifikasi dengan alasan kesalahan transkrip, sembari menegaskan dirinya memiliki akar Malaysia dari kakek-nenek. Namun, pernyataan awalnya terlanjur memperkuat dugaan manipulasi dokumen yang dilakukan FAM.

Sanksi dan Dampak Besar

Laporan resmi akhirnya membuat FIFA turun tangan. Komite Disiplin memproses bukti, lalu pada 26 September 2025 menjatuhkan sanksi berat. Hukuman itu tidak hanya mencoreng reputasi FAM, tetapi juga menimbulkan keraguan atas proyek naturalisasi di kawasan Asia Tenggara.

Selain larangan bermain, kasus ini juga dirujuk ke Tribunal Sepak Bola FIFA untuk evaluasi lebih lanjut. FAM diberi waktu sepuluh hari untuk mengajukan banding. Meski demikian, keputusan ini sudah menciptakan krisis besar bagi sepak bola Malaysia yang sedang berupaya bangkit.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments