Friday, October 18, 2024
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaEvaluasi Timnas Indonesia Pasca Kekalahan dari China

Evaluasi Timnas Indonesia Pasca Kekalahan dari China

Setelah mengalami kekalahan dari Timnas China pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Timnas Indonesia perlu melakukan evaluasi mendalam, terutama dalam hal konsentrasi. Kekalahan ini menunjukkan sejumlah kelemahan yang harus segera diperbaiki agar Skuad Garuda bisa tampil lebih kompetitif di laga-laga berikutnya.

Timnas Indonesia saat ini berada di posisi kelima klasemen sementara Grup C, dengan hanya mengantongi tiga poin dari empat pertandingan. Kekalahan 1-2 dari China, yang berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium, Shandong, pada Selasa (15/10/2024), menjadi pukulan telak bagi upaya mereka untuk melaju ke babak berikutnya. Gol semata wayang Indonesia dicetak oleh Thom Haye, sedangkan dua gol dari tim tuan rumah berhasil dilesakkan oleh Baihelamu Abuduwaili dan Zhang Yuning.

- Advertisement -
asia9QQ

Fokus pada Perbaikan Konsentrasi

Salah satu masalah utama yang dihadapi Timnas Indonesia dalam beberapa pertandingan terakhir adalah konsentrasi, terutama pada awal dan akhir babak. Pengamat sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto, menyatakan bahwa kurangnya fokus menjadi faktor signifikan yang menyebabkan Timnas Indonesia kehilangan poin penting di dua pertandingan terakhir mereka, yakni melawan Bahrain dan China.

“Masalah konsentrasi memang terlihat jelas, terutama pada 10 menit pertama dan terakhir setiap babak. Mengingat intensitas pertandingan yang sangat tinggi, para pemain harus mampu menjaga fokus dari awal hingga akhir pertandingan, meskipun fisik mereka terkuras,” kata Erwan.

Kelemahan dalam konsentrasi ini sering kali menyebabkan Timnas Indonesia kebobolan di menit-menit krusial. Terutama ketika menghadapi lawan yang memiliki kualitas serangan yang baik. Jika masalah ini tidak segera diperbaiki, Indonesia akan menghadapi tantangan lebih besar saat melawan tim-tim kuat di sisa pertandingan Grup C.

Minimnya Kreativitas di Lini Tengah

Selain masalah konsentrasi, lini tengah Timnas Indonesia juga mengalami kesulitan dalam menciptakan peluang. Tim Garuda sangat bergantung pada Thom Haye sebagai motor serangan di sektor tengah. Ketika Haye tidak dalam kondisi terbaiknya atau harus absen, kreativitas tim sering kali menurun drastis.

Dalam beberapa pertandingan terakhir, seperti saat melawan Australia dan China, lini tengah Indonesia tampak kehilangan arah ketika Haye tidak bisa bermain maksimal. Peran pengatur serangan sulit dijalankan oleh pemain-pemain lain seperti Ivar Jenner dan Nathan Tjoe-A-On, yang lebih dikenal sebagai gelandang bertahan daripada kreator serangan.

Erwan juga menyoroti minimnya pilihan pemain kreatif di Timnas Indonesia. “Saat ini, kita hanya mengandalkan Ivar Jenner dan Thom Haye di lini tengah. Nathan Tjoe-A-On sering kali ditempatkan di posisi tersebut, namun ini bukan posisi idealnya sebagai gelandang serang,” jelas Erwan.

Masalah di Lini Depan: Finishing yang Masih Tumpul

Masalah klasik Timnas Indonesia yang kembali muncul di Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah ketajaman lini depan. Meski Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen telah mencetak gol saat menghadapi Bahrain, performa mereka masih belum konsisten. Sering kali, peluang yang tercipta gagal dikonversi menjadi gol karena penyelesaian akhir yang buruk.

Inilah yang menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi pelatih Shin Tae-yong. Lini serang yang kurang produktif membuat Timnas Indonesia sulit bersaing dengan tim-tim lain di Grup C. Pada laga-laga mendatang, seperti saat menghadapi Jepang dan Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia membutuhkan peningkatan performa signifikan di lini depan untuk bisa meraih poin penuh.

“Hampir sama dengan masalah di lini tengah, sektor penyerangan kita juga kurang efektif. Praktis kita hanya mengandalkan Ragnar dan Struick, dan ketika keduanya tidak dalam performa terbaik, serangan kita menjadi tumpul,” kata Erwan.

Harapan dan Tantangan di Laga Mendatang

Dengan sisa pertandingan yang masih harus dijalani, Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisinya di klasemen Grup C. Meski situasinya cukup sulit, dengan kekuatan lawan yang semakin tangguh, seperti Jepang dan Arab Saudi. Skuad Garuda harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperbaiki performa.

Peningkatan konsentrasi, kreativitas di lini tengah, dan efektivitas lini depan menjadi tiga faktor kunci yang harus dibenahi oleh Shin Tae-yong dan timnya. Dukungan penuh dari para pendukung juga diharapkan bisa memotivasi para pemain untuk tampil lebih baik di pertandingan selanjutnya.

Perlu Evaluasi Menyeluruh

Kekalahan dari China dan hasil imbang melawan Bahrain menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia. Untuk bisa melangkah lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026, mereka harus segera memperbaiki beberapa aspek penting. Seperti konsentrasi, kreativitas di lini tengah, dan ketajaman di lini depan. Jika semua itu dapat diperbaiki, harapan untuk meraih kemenangan di pertandingan berikutnya masih terbuka lebar.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments