Erik ten Hag akhirnya dipecat sebagai manajer Manchester United (MU), menyusul kekalahan 1-2 yang dialami timnya melawan West Ham. Keputusan ini diumumkan pada Senin, 28 Oktober 2024, dan langsung membuat Ten Hag memilih meninggalkan Inggris dan pulang ke Belanda. Tak hanya berakhir dengan pemecatan, mantan pelatih Ajax ini juga mendapatkan pesangon sebesar 15 juta Poundsterling, setara Rp307 miliar. Ini adalah bagian dari kompensasi dari kontrak yang baru saja diperpanjang hingga 2026.
Langkah tersebut diambil Manchester United sebagai upaya untuk menyelamatkan musim mereka, dengan menunjuk Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih sementara. Berikut ini ulasan lebih mendalam tentang keputusan mengejutkan ini.
Keputusan Pulang Kampung Setelah Pemecatan
Setelah pengumuman pemecatan, Erik ten Hag langsung meninggalkan kediamannya di Cheshire menuju Bandara Manchester. Dalam waktu kurang dari dua jam, ia terlihat menaiki mobil Mercedes S-Class yang membawanya menuju pesawat pribadi untuk terbang ke Amsterdam. Kepergiannya ini tampaknya menandakan akhir dari karier yang singkat dan penuh tantangan di Inggris.
Setibanya di Belanda, Ten Hag menghindari media dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Langkah ini terbilang wajar mengingat intensitas tekanan yang ia rasakan sebagai manajer United. Terlebih setelah beberapa kekalahan yang membuat masa depannya di klub semakin tidak pasti.
Kompensasi Rp307 Miliar: Hasil dari Kontrak Baru
Kendati dipecat, Erik ten Hag tetap menerima kompensasi yang sangat besar sebagai hasil dari perpanjangan kontrak hingga 2026, yang diberikan oleh Manchester United hanya 166 hari sebelum pemecatannya. Uang pesangon sebesar Rp307 miliar menjadi topik hangat, mengingat banyak pihak yang meragukan kemampuan Ten Hag untuk membawa MU ke arah yang lebih baik.
Kompensasi ini menunjukkan bahwa meskipun performa timnya tidak stabil, Manchester United tetap memberikan penghormatan atas dedikasi yang diberikan oleh Ten Hag selama masa jabatannya. Bagi seorang pelatih sekelas Ten Hag, kompensasi ini bisa menjadi modal untuk memulai perjalanan karier baru di tempat lain.
Diduga, Ten Hag Meminta Sendiri untuk Dipecat
Spekulasi muncul dari mantan pemain Liverpool, Stephen Warnock, yang menyatakan bahwa Ten Hag tampaknya menginginkan dirinya dipecat. Menurut Warnock, beberapa taktik yang digunakan Ten Hag di lapangan. Termasuk memainkan pemain di posisi yang tidak biasa, seperti menempatkan Noussair Mazraoui sebagai gelandang serang dalam laga melawan Fenerbahce, adalah langkah kontroversial yang menimbulkan pertanyaan besar.
Warnock menilai keputusan tersebut sebagai sinyal dari Ten Hag kepada manajemen United bahwa ia sudah tidak lagi ingin melanjutkan pekerjaannya. Menurutnya, keputusan memainkan Mazraoui sebagai pemain nomor 10 merupakan cara Ten Hag menunjukkan ketidakpuasan terhadap situasi yang ia alami di klub. Hal ini juga diartikan sebagai tanda bahwa ia sudah kehilangan kendali. Serta, mungkin juga rasa hormat dari para pemainnya di ruang ganti.
Kontroversi di Laga Fenerbahce: Bukti Strategi yang Dipertanyakan
Keputusan Erik ten Hag untuk menempatkan Noussair Mazraoui, yang sebenarnya adalah bek kanan. Ia malah di posisi gelandang serang, ini menjadi momen yang kontroversial. Dalam pertandingan melawan Fenerbahce di Liga Europa, taktik ini justru berdampak buruk bagi MU karena mereka hanya berhasil meraih hasil imbang.
Keputusan tersebut menjadi sorotan utama dan memunculkan spekulasi mengenai alasan di balik taktik tersebut. Banyak yang menilai bahwa keputusan itu merupakan bentuk ‘protes’ dari Ten Hag terhadap manajemen atau bahkan mungkin cara halus untuk mendorong pihak klub mengambil keputusan atas masa depannya.
Pemecatan yang Memicu Reaksi Beragam
Penggemar Manchester United terbagi atas keputusan pemecatan ini. Beberapa mendukung keputusan manajemen, dengan alasan bahwa performa MU di bawah Ten Hag tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Di sisi lain, ada juga yang merasa bahwa Ten Hag seharusnya diberikan waktu lebih lama untuk membawa stabilitas dalam skuad. Hal ini tentunya mengingat tantangan besar yang dihadapinya sejak awal musim.
Dalam pernyataan resminya, Manchester United menyatakan, “Kami berterima kasih kepada Erik atas semua yang telah dilakukannya bersama kami dan berharap yang terbaik untuk masa depannya.” Kalimat ini memperlihatkan apresiasi klub terhadap dedikasi Ten Hag, meskipun harus mengakhiri kerja sama dengan cepat.
Ruud van Nistelrooy: Pelatih Sementara
Mengisi posisi yang kosong setelah kepergian Ten Hag, Manchester United langsung menunjuk Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih kepala sementara. Penunjukan ini disambut positif oleh para penggemar karena Nistelrooy adalah legenda klub yang memiliki pengetahuan mendalam tentang filosofi Manchester United.
Sebagai pelatih sementara, Van Nistelrooy akan dibantu oleh tim pelatih yang sudah ada. Manajemen MU sendiri telah menyatakan bahwa proses rekrutmen untuk pelatih permanen sedang dilakukan. Dengan membawa nama besar dan rekam jejak yang solid, Van Nistelrooy diharapkan bisa memberi dampak positif dan meningkatkan performa tim dalam waktu dekat.