Saturday, October 25, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga IndonesiaErick Thohir Pastikan STY Jadi Bagian Masa Lalu, Fokus Cari Pelatih Baru...

Erick Thohir Pastikan STY Jadi Bagian Masa Lalu, Fokus Cari Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa Shin Tae-yong (STY) tidak lagi menjadi bagian dari masa depan Timnas Indonesia. Menurutnya, masa kerja pelatih asal Korea Selatan tersebut sudah berakhir, dan kini federasi sedang fokus mencari sosok baru yang bisa membawa skuad Garuda ke level lebih tinggi. Pernyataan ini menjadi jawaban tegas terhadap spekulasi publik yang berharap adanya kemungkinan STY kembali menukangi tim nasional.

Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Sudah Jadi Masa Lalu

Dalam keterangannya kepada wartawan, Erick Thohir menegaskan bahwa baik Shin Tae-yong maupun Patrick Kluivert, pelatih interim sebelumnya, kini sudah menjadi bagian dari masa lalu. Ia menyebut bahwa setiap pelatih yang pernah menangani Timnas Indonesia memiliki kontribusi masing-masing, tetapi PSSI kini menatap ke depan dengan visi baru.

- Advertisement -
asia9QQ

“Coach Shin Tae-yong dan Coach Patrick sudah menjadi bagian dari masa lalu. Namun, apa yang telah mereka berikan tentu kita apresiasi. Apa kekurangannya juga akan kita pelajari,” ujar Erick Thohir.

Pernyataan tersebut menggambarkan sikap profesional federasi dalam melakukan evaluasi. Artinya, meski ada keberhasilan selama masa kepemimpinan STY, termasuk membawa Indonesia ke Piala Asia 2023 dan final Piala AFF, PSSI tetap melihat perlunya perubahan demi masa depan yang lebih baik.

Fokus pada Pelatih dengan Rekam Jejak dan Visi Jelas

Erick menegaskan bahwa PSSI kini sedang melakukan seleksi secara hati-hati untuk menentukan pelatih baru. Ia menekankan pentingnya menemukan sosok dengan rekam jejak kuat, visi jangka pendek, dan strategi jangka panjang yang sesuai dengan rencana pengembangan sepak bola nasional.

Menurut Erick, pelatih baru ini tidak hanya dituntut untuk meraih hasil cepat, tetapi juga membangun fondasi kokoh untuk masa depan Timnas Indonesia. Ia mencontohkan target konkret seperti menembus 16 besar Piala Asia 2027 dan berlaga di Piala Dunia 2030.

Karena itu, proses pencarian pelatih dilakukan dengan sangat selektif. “Kita cari pelatih yang bisa lebih baik dari sebelumnya, dengan rekam jejak yang jelas dan target jangka pendek serta jangka panjang,” sambungnya.

Apresiasi untuk Semua Pelatih

Selain menegaskan arah baru Timnas, Erick Thohir juga menyampaikan apresiasi terhadap semua pelatih yang pernah menangani tim nasional. Ia menilai setiap pelatih membawa kontribusi berbeda yang turut membentuk karakter sepak bola Indonesia.

“Kita tidak bisa menutup mata. Apakah Coach STY tidak sukses? Coach Indra Sjafri juga membawa emas SEA Games setelah 32 tahun. Jadi, semua coach harus kita apresiasi,” jelasnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa PSSI tidak ingin melupakan jasa siapa pun yang telah berkontribusi. Bahkan, nama seperti Nova Arianto disebut berhasil mengakselerasi blueprint Piala Dunia U-17 dan berpotensi dipromosikan menjadi pelatih Timnas Indonesia U-20. Hal ini menjadi bukti bahwa federasi sedang membangun sistem pembinaan yang berkelanjutan dari level junior hingga senior.

Tidak Terburu-buru dalam Menentukan Pelatih Baru

Selain aspek teknis, Erick Thohir juga menekankan pentingnya proses evaluasi menyeluruh. Ia tidak ingin mengambil keputusan tergesa-gesa dalam menunjuk pelatih baru. Menurutnya, kesabaran dan perencanaan yang matang jauh lebih penting dibanding keputusan cepat namun tidak tepat.

“Kita tidak terburu-buru menunjuk kepelatihan. Semua aspek harus dipertimbangkan, mulai dari hasil kerja, karakter, hingga hubungan dengan federasi,” tegas Erick.

Pendekatan ini menunjukkan bahwa PSSI ingin memastikan pelatih berikutnya benar-benar sesuai dengan kebutuhan jangka panjang tim nasional. Karena itu, mereka akan menilai berbagai kandidat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, tanpa membatasi asal negara pelatih. Erick menambahkan bahwa pelatih baru Timnas Indonesia tidak harus berasal dari Belanda, membuka peluang bagi kandidat dari kawasan Asia maupun Eropa lainnya.

Menatap Masa Depan Timnas Indonesia

Langkah Erick Thohir ini sekaligus menjadi sinyal bahwa PSSI ingin membangun arah baru dengan strategi yang lebih matang. Karena itu, fokus utama bukan lagi nostalgia terhadap masa lalu, melainkan membentuk sistem pelatihan dan pembinaan pemain yang berkesinambungan.

Selain itu, dengan target ambisius seperti Piala Dunia 2030, federasi dituntut menghadirkan pelatih yang mampu mengembangkan karakter permainan yang disiplin, modern, dan sesuai dengan potensi pemain lokal. Oleh sebab itu, keputusan untuk melangkah tanpa Shin Tae-yong bukan sekadar pergantian personal, melainkan bagian dari evolusi besar dalam sepak bola Indonesia.

Ke depan, publik tentu menantikan siapa sosok pelatih yang akan dipercaya memimpin Garuda. Namun satu hal yang pasti, Erick Thohir ingin memastikan bahwa setiap keputusan diambil berdasarkan evaluasi objektif, bukan sekadar popularitas.

Dengan prinsip profesional dan arah pembinaan jangka panjang, harapan terhadap masa depan Timnas Indonesia semakin jelas. Kini, saatnya menatap babak baru dengan semangat pembaruan dan ambisi besar menuju level Asia dan dunia.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments