Pertandingan Real Madrid vs Levante 25 September 2025 menghadirkan sebuah penampilan meyakinkan dari tim asuhan Xabi Alonso. Bermain di Ciutat de Valencia pada pekan keenam La Liga 2025/2026, Los Blancos berhasil membawa pulang kemenangan telak dengan skor 4-1. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Vinicius Junior, Franco Mastantuono, serta dua gol Kylian Mbappe yang semakin menegaskan statusnya sebagai bintang utama lini serang Madrid.
Hasil ini memperpanjang tren positif Real Madrid yang kini mencatat tujuh kemenangan beruntun di semua ajang, enam di antaranya di kompetisi La Liga. Catatan sempurna tersebut menandai start terbaik Madrid dalam beberapa musim terakhir sekaligus memberi sinyal kuat bahwa mereka siap bersaing untuk merebut gelar juara. Lebih dari sekadar tiga poin, kemenangan ini menghadirkan banyak pelajaran berharga. Baik dari solidnya pertahanan, tajamnya lini depan, hingga kontribusi pemain pelapis, Madrid menunjukkan wajah sebagai tim yang matang dan berbahaya. Berikut empat poin penting yang bisa diambil dari kemenangan 4-1 Real Madrid atas Levante.
Alvaro Carreras, Bek Serbabisa yang Tampil Mengesankan
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Alvaro Carreras. Pemain yang baru didatangkan pada bursa transfer musim panas ini langsung menunjukkan kualitas luar biasa di lini belakang. Menghadapi Levante, Carreras ditempatkan sebagai bek tengah kiri, posisi yang tidak biasa baginya. Namun, ia tampil sangat solid dan nyaris tanpa kesalahan sepanjang pertandingan.
Levante mencoba menekan melalui duet penyerang Etta Eyong dan Ivan Romero. Namun, upaya mereka berkali-kali mentah di hadapan Carreras. Penempatan posisi yang tepat, ketenangan dalam duel satu lawan satu, serta kemampuan membaca permainan membuatnya terlihat dewasa di usianya yang masih muda.
Performa Carreras membuktikan fleksibilitas yang ia miliki. Tidak hanya bisa bermain di posisi bek kiri, ia juga mampu tampil konsisten ketika diminta menjaga area tengah pertahanan. Dengan penampilan seperti ini, Carreras berpotensi menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang Madrid dan kandidat kuat untuk memperkuat Timnas Spanyol di ajang internasional mendatang.
Vinicius Junior Kembali Bersinar di Tempat Bersejarah
Ciutat de Valencia memiliki cerita tersendiri bagi Vinicius Junior. Stadion ini pernah menjadi saksi momen kebangkitan kariernya pada tahun 2021. Kini, empat tahun kemudian, ia kembali menunjukkan magisnya di tempat yang sama.
Vinicius membuka pesta gol Madrid dengan penyelesaian luar biasa menggunakan luar kaki kanannya. Tidak berhenti di situ, ia juga mencatatkan sebuah assist untuk Mastantuono yang menambah keunggulan tim. Performa gemilang ini datang hanya sehari setelah malam penghargaan Ballon d’Or, sebuah simbol bahwa Vini masih termasuk dalam jajaran elite sepak bola dunia.
Musim lalu, Vinicius sempat menghadapi masa sulit akibat cedera dan inkonsistensi performa. Namun, laga melawan Levante menunjukkan bahwa ia telah kembali ke performa terbaiknya. Kehadirannya di sisi sayap Madrid tetap vital, bahkan dengan adanya bintang baru seperti Mbappe dan Mastantuono. Vinicius membuktikan bahwa dirinya masih salah satu senjata utama Los Blancos.
Kylian Mbappe, Pusat Gravitasi Serangan Madrid
Kylian Mbappe menjadi bintang utama dengan dua gol yang ia cetak. Tetapi kontribusinya tidak berhenti pada torehan angka di papan skor. Mbappe kini benar-benar menjadi pusat gravitasi serangan Real Madrid.
Jika pada musim sebelumnya ia kerap terlihat kurang termotivasi, kali ini Mbappe tampil dengan gairah berbeda. Ia aktif mencari bola, bergerak tanpa henti membuka ruang, dan memaksa rekan setimnya mengikuti intensitas permainannya. Hal ini membuat serangan Madrid lebih variatif dan sulit diprediksi.
Lebih jauh, sikap Mbappe di lapangan menunjukkan peran barunya sebagai pemimpin di lini depan. Ia bukan sekadar mesin gol, tetapi juga motor yang menggerakkan alur serangan. Dengan kombinasi kecepatan, teknik, dan visi permainan, Mbappe menjelma sebagai sosok yang memberi dimensi baru bagi Los Blancos. Madrid kini memiliki bintang yang tidak hanya bersinar secara individu, tetapi juga mengangkat performa kolektif tim.
Kedalaman Skuad Jadi Faktor Penentu
Kemenangan atas Levante juga menjadi bukti kedalaman skuad Real Madrid. Xabi Alonso memberi kesempatan kepada sejumlah pemain pelapis, dan mereka mampu menjawab dengan performa meyakinkan. Fran Garcia tampil disiplin di sektor sayap, Dani Ceballos memberikan keseimbangan di lini tengah, sementara Raul Asencio menunjukkan kemampuan adaptasi meski dimainkan di posisi yang tidak biasa.
Kontribusi pemain-pemain pelapis ini sangat penting untuk musim panjang yang akan dijalani Madrid. Dengan target menjuarai La Liga sekaligus bersaing di Liga Champions, rotasi skuad menjadi keharusan. Laga melawan Levante membuktikan bahwa Madrid tidak hanya bergantung pada sebelas pemain inti. Mereka memiliki kedalaman skuad yang memungkinkan tim tetap kompetitif meski melakukan rotasi besar.
Hal ini menjadi modal berharga, terutama ketika jadwal padat menanti. Jika para pelapis terus memberikan kontribusi maksimal, Madrid bisa menjaga konsistensi performa sepanjang musim dan tetap berada di jalur perebutan gelar.