Laga bertajuk El Clasico kembali mewarnai kalender La Liga dengan nuansa yang berbeda. Pada pekan ke-35 musim 2024/2025, Barcelona akan menjamu Real Madrid di Estadi Olímpic Lluís Companys. Duel ini digelar pada Minggu, 11 Mei 2025, pukul 21.15 WIB dan diprediksi menyuguhkan pertarungan sarat gengsi serta tekanan luar biasa.
Lebih dari sekadar persaingan dua raksasa Spanyol, laga ini berpotensi menentukan siapa yang bakal menggenggam trofi La Liga. Barcelona memimpin klasemen sementara dengan keunggulan empat poin atas Real Madrid. Kemenangan di laga ini akan mengukuhkan dominasi mereka. Namun, kekalahan justru membuka peluang besar bagi sang rival abadi.
Sementara itu, bagi Madrid, laga ini merupakan titik hidup dan mati. Jika gagal meraih kemenangan, ambisi mereka untuk merebut gelar juara akan sulit terwujud. Artinya, duel El Clasico kali ini benar-benar mencapai titik didih, baik secara emosional maupun strategi di lapangan.
Barcelona: Bangkit dari Luka Eropa, Fokus Amankan Gelar
Barcelona datang ke pertandingan ini usai mengalami luka menyakitkan di Liga Champions. Pada semifinal melawan Inter Milan, mereka sempat unggul lewat gol Raphinha di menit ke-87. Namun, petaka terjadi ketika gawang mereka jebol di menit ke-93 dan harus tumbang di babak tambahan waktu. Kekalahan 3-4 di leg kedua membuat mereka tersingkir dengan agregat 6-7.
Meski demikian, tim asuhan Hansi Flick tak punya waktu untuk meratapi hasil tersebut. Fokus kini teralihkan sepenuhnya ke La Liga. Barcelona telah mengamankan dua gelar domestik musim ini, yaitu Supercopa de España dan Copa del Rey. Kini, gelar La Liga akan menjadi pelengkap sempurna dari perjalanan mereka.
Modal penting juga telah dimiliki. Dalam empat laga terakhir, Barcelona sukses meraih kemenangan beruntun. Terakhir, mereka menekuk Real Valladolid dengan skor 2-1. Konsistensi ini menunjukkan bahwa mereka belum goyah meski dihantam kegagalan di Eropa. Dalam konteks persaingan gelar, bahkan hasil imbang pun akan cukup menjaga jarak aman dari Madrid.
Real Madrid: Musim Sulit dan Masa Depan Tak Pasti
Di sisi lain, Real Madrid mengusung misi penuh tekanan. Mereka harus menang jika ingin menjaga peluang menyalip Barcelona dalam perebutan gelar. Kekalahan atau bahkan hasil imbang bisa jadi akhir dari ambisi mereka musim ini.
Musim 2024/2025 tidak berjalan sesuai harapan. Madrid memang berhasil mengangkat trofi UEFA Super Cup, namun mereka gagal melaju jauh di Liga Champions dan kalah dari Barcelona di final Copa del Rey. Hasil-hasil itu memperbesar tekanan terhadap pelatih Carlo Ancelotti, yang kabarnya bakal digantikan oleh Xabi Alonso pada akhir musim.
Namun, Madrid memiliki keunggulan dalam hal kebugaran pemain. Mereka tidak melakoni pertandingan tengah pekan, sehingga punya waktu istirahat lebih banyak. Selain itu, mereka juga sedang dalam tren positif, dengan mencatatkan empat kemenangan beruntun di La Liga dan tiga clean sheet. Momentum inilah yang ingin mereka bawa ke El Clasico sebagai senjata balasan terhadap dominasi Barcelona.
Kondisi Terkini Skuad: Kembali Pulih dan Absensi Krusial
Menjelang laga panas ini, kedua tim dihantui dilema soal kondisi skuad. Barcelona mendapat suntikan tenaga dengan kembalinya Alejandro Balde dan Robert Lewandowski dari cedera. Inigo Martinez juga sudah tersedia. Namun, mereka kehilangan Jules Kounde dan Marc Bernal, dua pemain yang sebelumnya cukup konsisten tampil.
Hansi Flick juga dihadapkan pada keputusan penting di sektor penjaga gawang. Marc-André ter Stegen telah pulih, tetapi Wojciech Szczęsny tampil sangat solid sepanjang musim. Menentukan siapa yang akan diturunkan menjadi keputusan strategis yang tak bisa dianggap remeh.
Real Madrid justru kehilangan sejumlah pemain pilar. Antonio Rüdiger, Ferland Mendy, Dani Carvajal, dan David Alaba absen akibat cedera. Situasi ini tentu merugikan Ancelotti. Meski demikian, mereka masih memiliki kekuatan lini depan yang menakutkan. Duet Vinícius Júnior dan Kylian Mbappé masih bisa menjadi pembeda di laga penentu.
Rekor Pertemuan dan Motivasi: Siapa Lebih Siap di Titik Krusial?
Barcelona datang dengan rekor apik di El Clasico musim ini. Mereka telah tiga kali menaklukkan Real Madrid, termasuk kemenangan telak 4-0 di Santiago Bernabéu. Di final Copa del Rey, mereka juga keluar sebagai pemenang setelah menang dramatis 3-2 lewat babak tambahan.
Namun, Madrid bukan tanpa perlawanan. Mereka terus menunjukkan peningkatan dalam menghadapi skema permainan tinggi yang diterapkan Barca. Meski kalah di final, performa mereka menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka mulai memahami celah kelemahan rivalnya.
Atmosfer El Clasico selalu penuh tekanan dan kejutan. Bermain di kandang sendiri menjadi keuntungan bagi Barcelona. Ditambah keinginan kuat untuk bangkit dari kegagalan di Eropa, motivasi mereka mencapai puncaknya. Jika mampu menjaga kestabilan performa, bukan tidak mungkin trofi La Liga akan mereka genggam lebih awal.
