Club World Cup 2025 menjadi lebih dari sekadar turnamen sepak bola. Turnamen ini adalah peluang bisnis global yang sangat menguntungkan bagi klub-klub elite dunia. Meski pertandingan berlangsung di stadion yang belum sepenuhnya dipadati penonton, tidak mengurangi antusiasme klub-klub Eropa dan peserta lainnya untuk ikut serta. Alasannya sederhana: potensi ekonomi yang ditawarkan jauh lebih besar daripada sekadar perebutan trofi.
FIFA menggelontorkan total hadiah senilai satu miliar dolar AS dalam turnamen edisi terbaru ini. Bahkan, kemenangan di babak grup saja bernilai dua juta dolar. Namun, uang hadiah hanyalah bagian dari daya tarik besar di balik turnamen ini. Nilai komersial dan eksposur di pasar Amerika Serikat menjadi alasan utama klub-klub top menaruh perhatian serius terhadap kompetisi ini.
Pasar sepak bola di Amerika terus tumbuh dan masih menyisakan ruang besar untuk dijelajahi. Di sinilah Club World Cup memainkan peran penting sebagai kendaraan strategis untuk memperluas jangkauan merek klub, menarik penggemar baru, serta memperbesar pendapatan dari sisi komersial. Maka tak heran, meski kursi stadion tidak selalu penuh, kompetisi ini tetap menjadi magnet utama bagi raksasa-raksasa Eropa.
Panggung Baru bagi Klub Elit Dunia
Club World Cup 2025 hadir dengan skala yang belum pernah ada sebelumnya. Turnamen ini mempertemukan 32 klub dari seluruh dunia dan menjadi versi sepak bola klub dari Piala Dunia yang sesungguhnya. FIFA bahkan menyebutnya sebagai “turnamen klub terbesar sepanjang masa”.
Bagi klub-klub besar seperti Real Madrid, PSG, dan Manchester City, ini adalah panggung yang sempurna untuk unjuk kekuatan sekaligus memperluas pengaruh global. CEO Manchester City, Ferran Soriano, menyebut turnamen ini sebagai langkah penting untuk mendekatkan klub ke penggemar baru.
Lebih dari itu, partisipasi dalam ajang ini juga memberi nilai prestisius. Sebuah klub yang bisa tampil di Club World Cup akan dianggap sebagai bagian dari kasta elite sepak bola dunia. Dan bagi banyak klub, gengsi seperti ini dapat memperkuat daya tawar dalam kerja sama sponsor, penjualan merchandise, hingga perekrutan pemain top.
Amerika Serikat: Target Komersial Utama
Meski banyak kursi kosong terlihat di sejumlah pertandingan awal, pasar Amerika tetap menjadi daya tarik utama turnamen ini. Menurut konsultan pemasaran olahraga Tim Crow, tujuan utama para klub bukan menyenangkan penggemar lama, melainkan merebut hati jutaan penggemar baru di Amerika yang belum memiliki klub favorit.
Pasar AS dikenal memiliki daya beli tinggi, basis media sosial aktif, dan potensi pertumbuhan penggemar sepak bola yang luar biasa. Klub seperti Real Madrid dan Manchester United sudah membuktikan bahwa popularitas global dapat diterjemahkan menjadi pendapatan raksasa dari sisi komersial.
Musim lalu, Real Madrid mencatatkan pemasukan komersial lebih dari 400 juta pound sterling—angka yang hanya bisa dicapai dengan strategi global yang cerdas. Club World Cup memberi kesempatan memperkuat fondasi tersebut dengan membangun koneksi langsung di tanah Amerika.
Club World Cup: Tiket ke Dunia Baru Komersialisasi Sepak Bola
Turnamen ini juga menjadi cerminan arah baru sepak bola modern: dari olahraga ke industri hiburan global. Klub-klub tak hanya memikirkan taktik dan kemenangan di lapangan, tapi juga strategi bisnis untuk bertahan dan tumbuh.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, bahkan menyebut Club World Cup sebagai proyek yang “bermanfaat secara nyata bagi klub-klub peserta.” Pendapat ini turut diamini oleh banyak CEO klub elite Eropa, yang melihat turnamen ini sebagai batu loncatan menuju ekspansi bisnis jangka panjang.
Florentino Perez dari Real Madrid menyatakan optimismenya bahwa Club World Cup akan menjadi kompetisi luar biasa dengan dampak ekonomi signifikan. Bagi mereka, ini bukan sekadar turnamen, melainkan investasi masa depan yang harus dimenangkan secara strategis.
Investasi Global Jangka Panjang
Menurut laporan Brand Finance, ada tiga level eksposur yang dapat dimanfaatkan dari turnamen ini: internasional, regional, dan domestik (Amerika Serikat). Semua tingkatan tersebut punya peluang pendapatan yang besar jika dikelola dengan baik.
Amerika Serikat sendiri dinilai sebagai pasar domestik terkaya di dunia. Klub-klub yang tampil di Club World Cup punya peluang besar untuk menanamkan identitas merek mereka di benak penggemar lokal, memperluas jaringan bisnis, dan meningkatkan angka penjualan digital, tiket tur, hingga merchandise eksklusif.
Klub yang mampu menampilkan diri dengan baik dalam turnamen ini juga bisa meraih efek bola salju dalam peningkatan nilai merek. Dalam jangka panjang, itu berarti nilai saham yang lebih tinggi (bagi klub yang go public), sponsor yang lebih besar, dan reputasi global yang makin kokoh.