Bek Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, kembali menjadi sorotan setelah memberikan pernyataan terbuka terkait dinamika di skuad Garuda. Ia tidak hanya membela Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI, tetapi juga mengajak seluruh suporter Indonesia untuk kembali bersatu mendukung perjuangan tim nasional.
Sebelumnya, pemain berusia 27 tahun itu sempat mengekspresikan kekecewaannya atas kegagalan Indonesia melaju lebih jauh di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kekalahan dari Arab Saudi dan Irak membuat langkah Garuda terhenti di babak keempat, sekaligus menandai berakhirnya kerja sama antara PSSI dan pelatih Patrick Kluivert.
Namun, alih-alih larut dalam kekecewaan, Verdonk justru menunjukkan kedewasaannya. Ia mengucapkan rasa terima kasih kepada sang pelatih dan staf yang telah memberikan kepercayaan serta bimbingan selama membela Timnas Indonesia.
“Pertama-tama, saya ingin berterima kasih kepada pelatih dan staf atas kepercayaan yang diberikan kepada saya sebagai pemain, serta kerja keras yang kami lakukan bersama sebagai tim,” tulis Verdonk dalam pernyataannya di media sosial.
Sedih Melihat Kritik Negatif Terhadap Erick Thohir
Selain mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pelatih, Calvin juga menyoroti munculnya berbagai pemberitaan negatif mengenai Erick Thohir. Menurutnya, banyak opini publik yang tidak sesuai dengan apa yang ia alami secara langsung di dalam lingkungan tim nasional.
“Beberapa komentar negatif membuat saya sedih, karena saya bermain untuk Indonesia dengan kebanggaan, kehormatan, dan komitmen 100 persen,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Erick Thohir dan jajaran PSSI telah bekerja keras membangun ekosistem sepak bola yang profesional dan berstandar tinggi. Karena itu, ia menilai penting untuk memberikan apresiasi kepada mereka yang telah menciptakan suasana kompetitif serta mendukung perkembangan para pemain.
“Banyak orang mungkin tidak melihat bahwa Pak Erick dan timnya telah menciptakan lingkungan performa tinggi kelas dunia yang memungkinkan kami berkembang dan bermain di level terbaik,” sambungnya.
Pernyataan tersebut menunjukkan betapa besar penghargaan Verdonk terhadap upaya Erick Thohir. Bagi Verdonk, atmosfer positif di dalam skuad Garuda menjadi bukti nyata bahwa sepak bola Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih baik.
Pengalaman Pribadi yang Berbeda dengan Isu Publik
Calvin Verdonk mengaku sering membaca berita yang bertolak belakang dengan pengalamannya sendiri. Ia menilai bahwa publik kerap disuguhkan narasi negatif yang tidak sepenuhnya menggambarkan situasi sesungguhnya di tim nasional.
“Kadang saya membaca hal-hal yang benar-benar berbeda dengan apa yang saya rasakan. Karena yang saya lihat adalah dedikasi, semangat, dan dorongan kuat untuk membawa sepak bola Indonesia ke level lebih tinggi,” tulisnya lagi.
Dengan kata lain, pengalaman langsung Verdonk di lapangan memperlihatkan semangat besar seluruh elemen tim, termasuk jajaran pelatih dan manajemen PSSI. Ia merasa bahwa tim saat ini memiliki visi yang jelas untuk membangun masa depan sepak bola Indonesia yang lebih kompetitif.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa dukungan dari publik memiliki peran penting. Karena tanpa dukungan penuh dari suporter, motivasi pemain di lapangan bisa menurun.
Seruan untuk Kembali Bersatu
Terlepas dari kekecewaan akibat hasil di Kualifikasi Piala Dunia, Verdonk menegaskan bahwa perjalanan Timnas Indonesia belum berakhir. Ia percaya bahwa kegagalan tersebut hanyalah awal dari proses panjang menuju kesuksesan yang lebih besar.
“Seperti kalian semua, saya merasa kecewa. Tapi bagi saya, ini masih awal dari sesuatu yang besar, mimpi yang baru saja dimulai,” ujarnya penuh optimisme.
Oleh karena itu, ia menyerukan kepada seluruh pendukung Timnas Indonesia untuk tetap bersatu. Menurutnya, dukungan tanpa syarat dari suporter menjadi energi utama bagi para pemain untuk terus berjuang membawa nama bangsa.
“Dari lubuk hati saya yang terdalam, saya berharap seluruh bangsa bisa kembali bersatu, menunjukkan cinta dan dukungan tanpa syarat kepada Timnas Indonesia seperti yang selalu saya rasakan di setiap pertandingan,” pungkasnya.
Pentingnya Solidaritas di Tengah Kritik
Pernyataan Calvin Verdonk ini muncul pada saat publik sedang ramai membicarakan masa depan Timnas Indonesia pasca pemutusan kerja sama dengan Patrick Kluivert. Banyak yang menilai performa Garuda belum sesuai ekspektasi. Sementara di sisi lain, muncul pula dukungan terhadap langkah-langkah pembenahan yang dilakukan PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Dengan munculnya suara dari pemain seperti Verdonk dan Jay Idzes, terlihat bahwa para pemain asing naturalisasi memiliki pandangan yang positif terhadap arah pembangunan sepak bola Indonesia. Mereka tidak hanya datang untuk bermain, tetapi juga berkomitmen membantu tim nasional mencapai level yang lebih tinggi.
Selain itu, pesan yang disampaikan Verdonk menegaskan bahwa perjalanan menuju puncak tidak akan mudah. Namun, dengan kerja keras, dedikasi, dan persatuan antara pemain, pelatih, serta suporter. Harapan untuk melihat Garuda terbang lebih tinggi tetap terbuka lebar.