Vinicius didatangkan oleh Madrid dengan mahar 45 juta euro pada bursa transfer musim panad (24/5/2017). Mulai terlihat saat ini rasa egois Vinicius Jr di dalam klub.
Kedatangannya ke Real Madrid berguna untuk mengisi lubang di posisi kiri yang sempat ditinggalkan oleh Cristiano Ronaldo yang saat itu lebih memilih untuk hijrah ke Juventus.
Real Madrid mulai tertarik dengan Vinicius karena dirinya mampu tampil dengan impresif saat membela Timnas Brasil di Piala Amerika Latin U-17.
Pada turnamen tersebut ia berhasil mengemas tujuh gol serta membawa Brasil menjadi juara, ia juga menjalani debut bersama dengan tim utama Flamengo di usianya ke 17 tahun.
Karena skillnya yang hebat membuat nama Vinicius kerap disamakan dengan kemampuan Neymar yang ada di Paris Saint-Germain saat ini.
Kedatangannya di klub besar seperti Real Madrid dalam usia yang masih sangat muda yakni 18 tahun rupanya membuat Vinicius terbebani dengan ekspektasi tinggi fans.
Terlebih dirinya menempati posisi sebagai pengganti Ronaldo yang berhasil menjadi pemain megabintang.
Akhirnya, karena beban berat tersebut karir Vinicius tidak berjalan dengan mulus. Dirinya tidak mendapat banyak menit bermain di tim utama dan lebih sering berada di tim U-23 Real Madrid.
Perjalanan karirnya makin berat ketika ia mengalami pecah ligament lutut dan absen bertanding selama dua bulan lamanya.
Ia akhirnya menutup musim 2018/2019 dengan hanya mencetak 2 gol di Liga Spanyol. Ini sangat menyedihkan.
Rasa egois Vinicius Jr mulai menjadi bahan pembicaraan ketika musim selanjutnya ia mendapat kepercayaan dari pelatih yakni Zinedine Zidane.
Dirinya mendapat kesempatan untuk berlatih sebanyak 38 laga dengan menyumbangkan 5 gol, ini menjadi pencapaian yang lumayan untuk tingkatan pemain seusianya.
Namun kembali lagi kritikan tajam diterima oleh Vinicius kali ini ia dianggap sebagai pemain tanpa visi dan hanya sekedar menggiring bola.
Rekan satu timnya yakni Benzema, juga sempat menganggap pemain tersebut egois. Hal ini terekam ketika Benzema tengah membicarakan kepada Ferland Mendy.
“Dia cuma melakukan apa yang dia inginkan, jangan beri dia bola. Dia bermain melawan kita,” kata Benzema kepada Mendy.
Dari sinilah kabar tentang rasa egois Vinicius Jr mulai dibicarakan, dan orang-orang juga banyak membenarkan soal egoism ini.
Kabar Rasa Egois Vinicius Jr di Lapangan Ditanggapi dengan Kepala Dingin
Meski dengan usianya yang masih sangat muda, rupanya Vinicius bisa menanggapi kabar tentang kawan satu tim yang menganggap ia egois itu dengan kepala dingin.
“Ada kode yang tidak anda ketahui. Karim Benzema dan saya bukan hanya rekan satu tim, tetapi kami profesional dan kami tahu lingkungan dimana kami berada,” ucapnya dilansir dari Marca.
Penyelesaian akhir memang menjadi masalah bagi Vinicus selama ini. Kemampuan dalam menggiring bola dan melewati lawan memang di atas rata-rata tapi ia selalu saja tersumbat golnya.
Bahwa meski rajin dimainkan oleh Zidane, gol yang diciptakan Vinicius tidak pernah sampai di atas angka 5.
Rasa egois Vinicius Jr di lapangan mungkin sebagai suatu hal yang tidak ia sadari. Bahkan bagaimana ia bisa menciptakan akhir yang baik untuk mencetak gol juga sedanng ia pelajari.
Saat Real Madrid berganti pelatih saat ini yakni Carlo Ancelotti maka masa depan Vinicius dan perkembangannya di Real Madrid menjadi tanda tanya besar.
Pelatih asal Italia itu sangat terkenal handal dalam urusan memaksimalkan kapasitas para pemain di timnya.
Itulah yang menjadi sebab juga kenapa Real Madrid tidak terlalu agresif di transfer musim ini meskipun harus kehilangan banyak pemain inti di lapangan.
Kembali ke persoalan rasa egois Vinicius Jr yang harus ia buang karena, itulah yang menjadi hambatan bagi dirinya sendiri untuk membuat suatu akhir yang baik dari giringan bolanya selama ini.
Namun, kesempatan untuk memperbaiki permainan bagi Vinicius semakin sedikit. Saat ini Gareth Bale datang usai masa pinjamannya selesai.
Akhirnya Ancelotti mempercayakan lini depan dengan Hazard-Benzema-Bale sedangkan Vinicus hanya duduk di bangku cadangan dalam laga perdana Liga Spanyol.
Vinicus mendapat kesempatan bermainnya di menit ke-66 saat ia menggantikan Eden Hazard.
Dengan mengetahui satu kelemahan dirinya yakni rasa egois Vinicius Jr di lapangan yang mungkin tidak ia sadari, diharapkan ia bisa memaksimalkan gaya bermainya di lapangan.