Bayern Munchen yakin bisa atasi Chelsea di Liga Champions setelah mencatat kemenangan telak 5-0 atas Hamburg SV di Bundesliga akhir pekan lalu. Hasil tersebut tidak hanya mengukuhkan posisi Die Roten sebagai kandidat kuat juara domestik, tetapi juga menjadi modal berharga untuk menghadapi laga perdana fase grup Liga Champions musim 2025/2026. Pertandingan melawan Chelsea akan digelar di Allianz Arena pada Rabu malam, dan atmosfer stadion kebanggaan publik Munich diperkirakan bakal menjadi senjata tambahan bagi tim asuhan Vincent Kompany.
Dominasi Bayern terlihat jelas sejak menit awal laga melawan Hamburg. Intensitas tinggi yang mereka tunjukkan membuat lawan tidak memiliki banyak ruang untuk mengembangkan permainan. Bahkan, sebelum babak pertama usai, skor sudah menunjukkan keunggulan telak bagi Bayern. Kondisi ini memberi kesempatan bagi Kompany untuk melakukan rotasi, menjaga kebugaran pemain inti, dan memberikan menit bermain pada sejumlah pemain pelapis. Keputusan itu terbukti strategis mengingat jadwal padat yang harus dihadapi, termasuk laga bergengsi kontra Chelsea.
Hamburg, yang baru kembali ke Bundesliga musim ini, tidak mampu menandingi kualitas serta tempo permainan Bayern. Perbedaan kelas terlihat jelas, di mana setiap serangan Die Roten berpotensi menjadi ancaman serius. Bagi Kompany, kemenangan ini bukan sekadar tambahan poin, melainkan juga sebuah bukti bahwa timnya telah menemukan ritme permainan yang solid meski baru dilatih olehnya.
Kompany Pede Hadapi Chelsea
Usai pertandingan, Vincent Kompany menyampaikan rasa puas atas penampilan anak asuhnya. Sang pelatih menegaskan bahwa tim kini berada dalam kondisi mental yang positif menjelang laga Eropa. Ia menyebut faktor kandang di Allianz Arena sebagai keuntungan besar yang harus dimaksimalkan.
“Kami menempatkan diri dalam situasi yang bagus hari ini. Kami akan menghadapi laga berikutnya dengan penuh kepercayaan diri. Ini pertandingan kandang, dan bermain di Allianz Arena adalah faktor penting,” ucap Kompany.
Mantan kapten Manchester City itu juga menegaskan bahwa siapapun lawannya, Bayern memiliki kewajiban untuk bermain dengan mentalitas juara. Ia bahkan menyinggung klub-klub besar yang sering mengandalkan kekuatan finansial untuk mendatangkan pemain bintang, termasuk Chelsea.
“Seperti pertandingan lainnya, kami akan mencoba menang, tidak peduli apakah lawannya membeli pemain seharga satu miliar atau sepuluh juta. Bagi kami, tugasnya tetap sama,” tambahnya.
Tantangan Eropa Dimulai
Liga Champions menjadi panggung berbeda yang menuntut konsistensi dan mental kuat. Meski tampil dominan di liga domestik, Bayern tetap menyadari Chelsea bukan lawan yang bisa dianggap enteng. Klub asal London itu memiliki skuad bertabur bintang dengan kombinasi pemain muda berbakat dan sosok berpengalaman yang bisa mengubah jalannya pertandingan.
Namun, momentum positif dari kemenangan atas Hamburg membuat Bayern melangkah dengan penuh keyakinan. Selain kondisi fisik pemain yang lebih segar akibat rotasi, semangat tinggi juga terlihat di ruang ganti. Para pemain memahami pentingnya memulai kampanye Eropa dengan kemenangan, terutama di kandang sendiri.
Allianz Arena Jadi Senjata
Atmosfer Allianz Arena selalu menjadi faktor pembeda bagi Bayern Munchen. Dukungan puluhan ribu suporter yang memadati stadion mampu menambah motivasi tim sekaligus menekan mental lawan. Chelsea tentu akan menghadapi suasana yang tidak mudah, terlebih jika Bayern mampu mencetak gol cepat di awal pertandingan.
Kompany menekankan pentingnya memanfaatkan energi dari tribun untuk menekan lawan sejak awal. Dengan gaya bermain agresif dan pressing ketat, Bayern diharapkan bisa mengontrol jalannya laga. Pertahanan Chelsea yang kerap rapuh di awal musim bisa menjadi titik lemah yang siap dieksploitasi oleh lini serang Die Roten.
Mentalitas Baru Bersama Kompany
Musim ini menjadi awal baru bagi Bayern bersama Vincent Kompany. Meski sempat diragukan karena minim pengalaman di level elit, mantan bek Manchester City tersebut sejauh ini mampu menunjukkan kapasitasnya. Filosofi permainan yang menekankan keseimbangan antara serangan dan pertahanan mulai terlihat jelas.
Kompany menegaskan bahwa timnya tidak boleh hanya mengandalkan nama besar atau sejarah klub. Baginya, yang terpenting adalah konsistensi dalam setiap pertandingan. Dengan mentalitas seperti ini, Bayern diharapkan tidak hanya berjaya di Bundesliga, tetapi juga kembali bersaing serius di Liga Champions.
Bayern Siap Buktikan Diri
Pertemuan melawan Chelsea akan menjadi ujian nyata bagi strategi Kompany. Jika mampu meraih kemenangan meyakinkan, kepercayaan diri tim akan semakin tinggi untuk menghadapi laga-laga berikutnya di fase grup. Sebaliknya, hasil kurang maksimal bisa menjadi alarm dini bahwa perjalanan di kompetisi Eropa tidak akan mudah.
Bagi para pemain, pertandingan ini lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah kesempatan membuktikan bahwa Bayern tetap termasuk dalam jajaran elit Eropa, meski kini berada di bawah arahan pelatih baru. Para penggemar tentu menantikan apakah rasa percaya diri yang ditunjukkan Kompany benar-benar bisa diwujudkan menjadi hasil nyata di lapangan.