Barcelona tengah berupaya keras agar pelatih mereka, Hansi Flick, dapat kembali ke tepi lapangan saat menghadapi Real Madrid di laga El Clasico akhir pekan mendatang. Upaya ini dilakukan setelah sang pelatih asal Jerman menerima kartu merah kontroversial pada pertandingan melawan Girona pekan lalu.
Kejadian tersebut memunculkan kekhawatiran besar di internal klub. Sebab, absennya Flick dinilai akan menjadi kerugian signifikan bagi Blaugrana, terutama dalam pertandingan sebesar El Clasico yang kerap menjadi penentu arah musim bagi kedua tim raksasa Spanyol tersebut.
Kronologi Kartu Merah Kontroversial
Insiden yang menimbulkan perdebatan itu terjadi di penghujung laga kontra Girona. Flick menerima dua kartu kuning berturut-turut hanya dalam selang waktu singkat. Peringatan pertama diberikan setelah pelatih berusia 60 tahun itu bertepuk tangan dengan nada sarkastik menanggapi keputusan wasit. Tidak lama berselang, kartu kuning kedua muncul akibat protes keras terhadap tambahan waktu yang hanya empat menit.
Menurut pandangan Flick, durasi injury time tersebut terlalu singkat mengingat banyaknya gangguan dan pergantian pemain di babak kedua. Karena itulah, ia menyampaikan keberatan kepada ofisial keempat. Sayangnya, reaksi tersebut justru berujung pada pengusiran dari area teknis.
Meski meninggalkan lapangan dengan sikap tenang, ekspresi Flick menunjukkan rasa kecewa mendalam. Banyak pihak di dalam klub menilai keputusan wasit itu berlebihan. Bahkan, media lokal seperti RAC1 menyebut bahwa sang pelatih tidak menunjukkan sikap agresif atau tidak sopan, melainkan hanya menyampaikan pendapat secara wajar.
Langkah Cepat Barcelona
Menyadari besarnya dampak dari keputusan tersebut, Barcelona segera menyiapkan langkah hukum. Klub berencana mengajukan banding resmi kepada Komite Kompetisi dengan harapan sanksi Flick dapat dicabut. Karena itu, tim hukum Blaugrana tengah menyiapkan dokumen pembelaan yang berisi argumentasi kuat, termasuk bukti video dan laporan internal dari ofisial klub.
Menurut laporan RAC1, dalam berkas banding itu Barcelona menegaskan bahwa tindakan Flick tidak seharusnya dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin berat. Klub berpendapat bahwa emosi dalam situasi kompetitif merupakan hal yang wajar, selama tidak disertai tindakan kasar atau penghinaan.
Selain itu, pihak Barcelona menekankan pentingnya kehadiran Flick di sisi lapangan. Sebab, sang pelatih berperan besar dalam memberikan arahan taktis dan dorongan mental kepada para pemain, terutama pada laga berintensitas tinggi seperti El Clasico. Oleh karena itu, manajemen berharap Komite Kompetisi dapat mempertimbangkan situasi tersebut secara objektif sebelum mengambil keputusan akhir.
Persiapan Menghadapi El Clasico
Sementara menunggu hasil banding, tim tetap menjalani persiapan seperti biasa di bawah pengawasan staf pelatih. Jika banding ditolak, tugas memimpin dari area teknis kemungkinan akan diambil alih oleh asisten pelatih Marcus Sorg. Selain itu, eks pemain Barcelona, Thiago Alcantara, yang kini menjadi bagian dari staf kepelatihan, juga disebut siap membantu secara langsung selama pertandingan.
Namun, jika Flick diizinkan mendampingi tim, hal itu tentu menjadi dorongan besar bagi para pemain. Sebab, laga melawan Real Madrid bukan hanya soal gengsi, melainkan juga dapat menentukan posisi Barcelona di puncak klasemen sementara La Liga.
El Clasico musim ini memiliki makna lebih dari sekadar rivalitas. Kedua tim sama-sama bersaing ketat di papan atas, dan setiap poin bisa berpengaruh terhadap peluang meraih gelar. Oleh karena itu, Barcelona berusaha memastikan bahwa seluruh elemen tim dalam kondisi terbaik, baik secara fisik maupun mental.
Harapan dan Keyakinan Klub
Optimisme tinggi menyelimuti ruang ganti Blaugrana. Para pemain dan staf percaya bahwa banding yang diajukan memiliki dasar kuat. Apalagi, beberapa pihak netral juga menilai keputusan pengusiran Flick terlalu tergesa-gesa.
Selain itu, performa Barcelona di bawah asuhan Flick sebenarnya menunjukkan tren positif. Meskipun beberapa hasil kurang konsisten, pendekatan taktis dan filosofi permainan menyerang yang ia terapkan mulai terlihat. Karena itu, keberadaan sang pelatih di tepi lapangan dipandang krusial untuk menjaga ritme permainan tim, terutama dalam laga besar yang membutuhkan keputusan cepat.
Jika akhirnya banding diterima, hal itu bukan hanya kemenangan administratif, tetapi juga menjadi bukti bahwa Barcelona memiliki argumentasi yang rasional dan layak dipertimbangkan. Sebaliknya, apabila banding ditolak, klub memastikan akan tetap fokus dan memberikan dukungan penuh kepada staf pelatih yang menggantikan peran Flick di pinggir lapangan.