Mohamed Salah kembali menjadi pusat perhatian saat Liverpool menaklukkan Brighton 2-0 di Anfield. Laga Premier League itu menghadirkan lebih dari sekadar kemenangan, karena nama Salah kembali bergema di tengah spekulasi masa depannya. Oleh karena itu, penampilan sang penyerang Mesir langsung memantik pembahasan luas, baik di dalam stadion maupun di luar lapangan.
Masuk sebagai pemain pengganti, Salah menutup pertandingan dengan gestur emosional. Ia menepuk dada, menyapa empat penjuru tribun, dan menerima nyanyian The Kop. Momen tersebut menegaskan betapa kuatnya ikatan antara Salah dan publik Anfield, meski situasi internal klub sempat memanas.
Kembali ke Skuad Setelah Ketegangan
Kehadiran Mohamed Salah dalam daftar pemain Liverpool terjadi setelah pekan yang penuh ketegangan. Sebelumnya, ia absen dari lawatan Liga Champions ke markas Inter Milan. Keputusan itu muncul usai luapan emosinya dalam laga kontra Leeds United, yang memicu spekulasi keretakan dengan pelatih Arne Slot.
Namun demikian, suasana internal klub dilaporkan membaik jelang laga melawan Brighton. Diskusi positif di pusat latihan membuka jalan bagi kembalinya Salah ke skuad utama. Meski begitu, Slot masih menempatkannya sebagai cadangan, sebuah sinyal bahwa situasi belum sepenuhnya stabil.
Gencatan senjata memang tercapai, tetapi persoalan inti belum selesai. Salah ingin peran utama, sementara Slot belum menjadikannya pilihan otomatis di sebelas awal. Karena itu, setiap menit di lapangan memiliki makna penting bagi kedua pihak.
Dampak Instan Saat Masuk Lapangan
Keputusan memasukkan Salah terjadi lebih cepat dari rencana awal. Cedera hamstring Joe Gomez memaksa Slot melakukan pergantian dini. Nama Salah langsung disambut sorakan meriah ketika terpampang di papan pergantian pemain.
Masuknya Salah segera mengubah ritme permainan. Ia menciptakan peluang bagi Alexis Mac Allister dan terlibat dalam serangan balik cepat. Alur serangan Liverpool terlihat lebih cair dibanding fase sebelumnya.
Selain kontribusi ofensif, peran defensif Salah juga menonjol. Ia beberapa kali turun hingga area pertahanan sendiri untuk menutup ruang. Sikap tersebut menjadi jawaban atas kritik yang kerap menyoroti minimnya kerja bertahan sang penyerang musim ini.
Yang terpenting, intensitas Liverpool meningkat setelah kehadirannya. Brighton kesulitan keluar dari tekanan, sementara publik Anfield semakin hidup. Oleh karena itu, kehadiran Salah terasa langsung memberi dampak nyata.
Assist, Rekor, dan Sejarah Baru
Kontribusi puncak Salah hadir melalui assist pada gol kedua Liverpool. Umpannya dari situasi sepak pojok disambut sundulan Hugo Ekitike. Gol tersebut memastikan kemenangan 2-0 sekaligus menutup perlawanan Brighton.
Assist itu membawa Salah mencetak rekor baru di Premier League. Ia kini menjadi pemain dengan keterlibatan gol terbanyak untuk satu klub, melewati catatan Wayne Rooney. Rekor tersebut mempertegas statusnya sebagai figur penting dalam sejarah Liverpool.
Secara keseluruhan, Salah telah mencatat 277 kontribusi gol bersama Liverpool. Rinciannya mencakup 188 gol dan 89 assist. Angka itu mencerminkan konsistensi tinggi selama delapan musim di Anfield.
Selain trofi dan penghargaan individu, Salah juga meninggalkan jejak emosional. Banyak momen bersejarah Liverpool modern lahir dari kontribusinya. Karena itu, rekor ini terasa lebih dari sekadar angka statistik.
Sikap Salah dan Respons Arne Slot
Selepas pertandingan, Salah memilih bersikap singkat di mixed zone. Ia menolak wawancara dengan senyum, lalu menyempatkan berbincang dengan James Milner. Sikap itu menambah kesan bahwa sang pemain ingin berbicara lewat aksi di lapangan.
Arne Slot justru tampil terbuka dalam konferensi pers. Ia menegaskan bahwa situasi internal telah kembali normal. Menurutnya, tidak ada masalah khusus yang perlu dibesar-besarkan.
Slot juga memuji dampak Salah setelah masuk lapangan. Ia menilai penampilan tersebut sesuai harapan penggemar dan tim pelatih. Pernyataan itu menunjukkan pengakuan atas kualitas sang pemain, meski persaingan di skuad tetap ketat.
Menuju AFCON, Pertanyaan Masih Terbuka
Dengan Piala Afrika yang akan berlangsung di Maroko, Salah segera bergabung dengan tim nasional Mesir. Ia diperkirakan baru kembali ke Liverpool pada pertengahan Januari. Jeda ini memberi ruang evaluasi bagi semua pihak.
Negosiasi antara perwakilan Salah dan manajemen Liverpool akan berlanjut. Hasil pembicaraan itu berpotensi menentukan arah masa depan sang bintang. Meski demikian, pesan dari tribun Anfield sudah jelas.
Nyanyian untuk “Egyptian King” menggema lebih keras dari biasanya. Malam itu menegaskan bahwa, di mata publik Anfield, Mohamed Salah tetap sosok sentral Liverpool.






