Saturday, October 25, 2025
No menu items!
asia9QQ  width=
HomeLiga EuropaAS Roma Dipermalukan Viktoria Plzen di Olimpico: Dominan Tapi Gagal Menang

AS Roma Dipermalukan Viktoria Plzen di Olimpico: Dominan Tapi Gagal Menang

AS Roma harus menelan pil pahit di hadapan pendukung sendiri setelah kalah 1-2 dari Viktoria Plzen dalam laga fase liga Liga Europa yang digelar di Stadion Olimpico, Jumat (24/10/2025) dini hari WIB. Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi tim asuhan Daniele De Rossi, karena secara statistik, mereka mendominasi jalannya pertandingan. Namun, efektivitas menjadi pembeda utama antara Roma dan Plzen pada malam itu.

Babak Pertama: Dua Gol Cepat Mengejutkan Roma

Pertandingan berjalan dengan tempo tinggi sejak awal. Roma langsung mengambil inisiatif serangan melalui Paulo Dybala dan Lorenzo Pellegrini. Meski demikian, kejutan besar datang dari tim tamu. Pada menit ke-20, Prince Kwabena Adu berhasil membuka keunggulan untuk Viktoria Plzen melalui serangan balik cepat yang memanfaatkan kelengahan lini pertahanan Roma.

- Advertisement -
asia9QQ

Belum sempat tuan rumah memulihkan fokus, hanya dua menit berselang, Cheick Souare menggandakan keunggulan Plzen setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang Rui Patricio. Dalam waktu singkat, Roma sudah tertinggal dua gol di kandang sendiri.

Momentum itu membuat Roma kehilangan ritme permainan. Meskipun mereka mencoba membangun serangan dari lini tengah, tekanan tinggi dari Plzen membuat para gelandang Roma kesulitan menembus barisan belakang lawan. Selain itu, koordinasi lini belakang Roma yang lemah menjadi sorotan utama karena dua gol tersebut berawal dari kesalahan organisasi pertahanan.

Babak Kedua: Roma Bangkit Tapi Gagal Menyelesaikan Peluang

Memasuki babak kedua, Roma meningkatkan intensitas serangan. Dybala tampil lebih agresif dengan mencoba membuka ruang dan menciptakan peluang bagi rekan setimnya. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-54, ketika wasit menunjuk titik putih setelah Dybala dijatuhkan di kotak penalti.

Pemain asal Argentina itu sendiri maju sebagai eksekutor dan sukses memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2. Gol tersebut menyalakan kembali semangat para pemain Roma dan membuat Stadion Olimpico bergemuruh. Karena itu, tim tuan rumah terus menekan pertahanan Plzen dari berbagai sisi.

Most importantly, meski Roma tampil dominan, efektivitas serangan tetap menjadi masalah utama. Statistik mencatat bahwa Giallorossi memiliki 20 tembakan dengan delapan di antaranya tepat sasaran, sementara Plzen hanya mencatat enam tembakan dan dua di antaranya menjadi gol. Hal ini menunjukkan bahwa Plzen bermain sangat efisien dengan memanfaatkan peluang secara maksimal.

Kiper Plzen juga tampil luar biasa. Ia beberapa kali melakukan penyelamatan krusial, termasuk menepis tendangan jarak jauh dari Pellegrini dan sundulan tajam Romelu Lukaku di menit-menit akhir. Pertahanan solid tim tamu benar-benar membuat frustrasi lini serang Roma yang tampil agresif sepanjang babak kedua.

Statistik Menunjukkan Dominasi Roma

Jika melihat dari sisi statistik, AS Roma memang tampil dominan di hampir semua aspek permainan. Mereka mencatat penguasaan bola sebesar 68%, melakukan 507 operan, dan mendapatkan 10 tendangan sudut. Sementara itu, Plzen hanya memiliki 32% penguasaan bola dengan 247 operan dan tiga tendangan sudut.

Namun, dominasi tersebut tidak berbanding lurus dengan hasil di papan skor. Karena tidak mampu mengonversi peluang menjadi gol, Roma harus menerima kenyataan pahit bahwa permainan efektif Plzen jauh lebih menentukan. Sebaliknya, tim tamu yang bermain lebih sederhana mampu memaksimalkan setiap momen penting untuk mencetak gol.

Besides that, Plzen juga menunjukkan kedisiplinan tinggi sepanjang laga. Mereka mencatat 19 pelanggaran, enam kartu kuning, dan tetap berhasil menjaga konsentrasi hingga peluit panjang dibunyikan. Kondisi ini memperlihatkan bahwa strategi bertahan rapat dan mengandalkan serangan balik cepat menjadi kunci utama kemenangan mereka.

Evaluasi dan Implikasi Bagi Roma

Kekalahan ini tentu menjadi bahan evaluasi penting bagi pelatih Daniele De Rossi. Roma sebenarnya tidak kekurangan kreativitas dalam membangun serangan, tetapi masalah penyelesaian akhir dan koordinasi pertahanan masih menjadi pekerjaan rumah besar. Karena itu, mereka harus segera berbenah jika ingin menjaga peluang lolos dari fase grup Liga Europa.

Selain itu, kekalahan di kandang sendiri memberikan tekanan besar dari para pendukung. Para fans berharap tim bisa tampil lebih klinis di pertandingan berikutnya, terutama saat menghadapi lawan-lawan dengan gaya bermain bertahan seperti Plzen.

Therefore, kekalahan ini harus dijadikan pelajaran penting bahwa dominasi permainan tidak selalu menjamin kemenangan. Efisiensi, disiplin, dan konsentrasi menjadi faktor penentu di level kompetisi Eropa, dan Roma perlu memperbaiki hal-hal tersebut agar tidak mengulangi kesalahan serupa di laga berikutnya.

Dengan hasil ini, Viktoria Plzen berhak disebut sebagai tim yang tampil lebih efektif dan cerdas secara taktik. Kemenangan di Olimpico bukan hanya menambah tiga poin, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri mereka untuk bersaing di fase grup. Sementara bagi AS Roma, perjalanan masih panjang, namun mereka perlu segera menemukan konsistensi agar tidak tergelincir lebih jauh di kompetisi Eropa musim ini.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
asia9sports

Most Popular

Recent Comments